Hello Gan, Sis.. Perkenalkan ane bijibija. Sounds weird tp ane ambil nama ini karena kulit ane sensitive jadi kudu perawatan pake biji bija #apasih #gajelas, skip.
Jadi ane ini masih nubi, ane ga seberapa paham nulis nulis trit gitu, but ane will try buat share pengalaman pribadi ane. Ane sebelumnya cuma SR aja, belom perna bikin account kaskus. Tapi ada 1 trit yang bikin ane gatel buat share juga. Ngga banyak yang tahu soal ini. Jadi ane mau share tentang kisah hidup ane dari semenjak lulus SMP. Genre Percintaan, ada Horor juga (dikit doang), yang dibumbui dengan kepedihan dan kesuraman hidup ane #sedihanj*r
FYI, smua nama dan instansi akan ane samarkan demi kepentingan privasi masing-masing. Dan ane di sini cuma mau share pengalaman hidup aja. Please no negative comment, karena semua orang punya masa lalu (?). Only God can judge me.
Lalu, jika salah satu dr agan atau sis mengenali saya atau karakter dr cerita2 saya, instansi yang bersangkutan, mohon tetap keep silence. Tolong hormati keputusan saya untuk menjaga privasi semua yang terlibat di kisah saya. Thank you
Ada baiknya agan-agan dan sista-sista kasih ane comment dari cara nulis atau kejelasan cerita. Kasih cendol juga boleh.
Untuk mempermudah, panggil saja aku Chloe.

Aku ini typical orang yang (mungkin) susah untuk bergaul. Semenjak aku TK, sampai SMA, aku kesulitan untuk mendapatkan teman. Tapi aku tidak perduli, toh dulu aku mikirnya hidup aku ngga bergantung ke mereka kan? Lagipula aku dulu mandiri dalam hal apapun di sekolah. Intinya, orang mendekati aku kalau ada maunya saja (ex: nyontek PR, nanya jawaban ulangan dll). Mungkin teman-teman dulu ada yang gitu? apa cuma aku doang?
Dari dulu pun, sepertinya orang enggan untuk berteman denganku. Namanya bocah yang ga paham fashion dan bukan dari keluarga berada juga, jadi penampilan aku agak urakan. Iya, urakan. Rambutku bergelombang besar-besar dan panjang, persis kaya singa kalo abis bangun tidur

wkwk geli sendiri kalo inget

Dan dulu aku itu sepertinya
bully-able (mudah dibully), mereka membully aku karena telingaku tidak sama besar. Kalau orang bilang, 1 caplang, 1 normal (katanya kalo kuping caplang itu pinter, lah aku sebelah doang, berarti pinternya separo gitu?

) Itu benar-benar membuat aku minder sih, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa, toh memang begini adanya. Mana ada manusia yang sempurna, tul gak? hehe
Ada 1 hari dimana aku harus pergi ke sekolah (SMP) setelah ujian nasional. Aku lupa persisnya acara apa, semacam pengarahan mungkin(?) Beberapa hari sebelum hari H tersebut, aku bilang sama mamaku...
aku : Ma, aku mau potong rambut sih.
mama : Loh? Kenapa? Bagus situ kan rambutnya. Emang kamu mau potong gimana sih?
aku : Potong pendek ma. Kaya mama. (Padahal aku niatnya pengen niruin salah 1 penyanyi tomboy di Indonesia wkwk)
mama : Eh ngaco. Jangan ah. Nanti kamu nyesel lagi?
aku : ngga kok ma. Janji.
Akhirnya berangkatlah aku sama mama ke salon. Inget banget dulu salon deket rumah. Yang punya banci dong, tapi aku tidak pernah men-judge orang, jadi aku biasa-biasa aja. Ngga kaget juga. Sampai di salon, langsung aja aku ngomong deh ke 'tante' itu kalo aku mau potong pendek, tanpa basa-basi dia langsung memangkas habis rambutku. Entah kesambet setan apaan, setelah potong rambut, aku ingin sekali berpenampilan tomboy. alias seperti laki-laki. Kebetulan dada tipis juga kan, bulu kaki aku pun cenderung lebih tebal daripada cewe pada umumnya, dan aku pun punya bulu-bulu halus di atas bibir (seperti mbak Iis D*hlia), jadi ya dulu aku merasa seharusnya aku jadi cowok (ini belum ada pikiran apa-apa ya).
Tibalah hari H yang aku ceritakan di atas, dari rumah aku mengenakan kaos, bener-bener kaos (ya pake minis*t sih, even ga keliatan juga ada gunungnya

, pake jeans selutut ala laki-laki. rambut di spike belakangnya, pake kalung logo band yang sedang nge-trend pada jamannya. Mama pun sedikit heran denken penampilanku yang tidak seperti biasanya. Setelah sampai di sekolah, tidak ada yang mengenaliku. Kaget sih rasanya, tapi ya mau gimana lagi kan. Tetanie tiba-tiba ada 1 perempuan Chinese, berambut bondol, aku ngga tau harus bilang dia cantik apa ganteng. Namanya Melisa (samaran). Dia menghampiriku, dan berkata : "loh? Chloe? Anjay lu ngikutin gw punya style. hahaha. bagus bagus!" aku hanya senyum kecil aja, karena aku bukan tipe yang bawel halo bukan sama orang yang benar-benar dekat denganku. Aku tidak ingat persis kejadiannya bagaimana, tetapi dulu aku sempat tahu kalau Melisa ini searing lesbian. Entah dia menyatakan dia suka denganku atau apa aku lupa, yang pada akhirnya berujung diruang BP.
haha, if you read this, sorry girl! skip. Semua teman-temanku terheran-heran dengan penampilanku setelah Melisa notice penampilan baruku. Aku merasa tidak ada yang salah dengan diriku, aku menyukai laki-laki pada saat itu, tetapi kenapa hampir semua teman-teman melirik ke arahku dengan pandangan yang tidak biasa. 'Ah sudahlah, mungkin mereka hanya kaget saja' pikirku saat itu. Tidak ada yang special menurutku pada hari tersebut, setelah acara selesai, aku langsung balik ke rumah. skip.
Menanti pengumuman lulus UN adalah momen yang sangat menegangkan bagi semua umat yang masih mengenyam bangku sekolah. Yep, aku merasa khawatir aku tidak akan lolos di SMA manapun. Orang tua ku menuntut aku supaya masuk SMA Negeri yang bergengsi. Karena hanya itu yang bisa mereka banggakan. Orang tuaku, terutama mamaku, sangat disiplin untuk masalah pendidikan. bayangkan saja, dari TK sampai SMA, aku tidak pernah terlambat. Sedikit pun tidak. Saat pengumuman keluar, sayangnya nilaiku tidak tembus ke SMA mamaku dulu, SMA paling bergengsi di Jakarta Timur. Nilaiku hanya cukup untuk masuk ke SMA Negeri (lumayan bagus juga sih) yang berada persis di sabelah SMP ku dulu. Yep, aku akan naik angkot yang sama selama 6 tahun

, aku pun sampai hafal muka-muka kang angkotnya

skip.
Daftar ulang pun selesai, baju sekolah sudah siap. And I'm ready to go to my new journey.. Dan dari sanalah kehidupanku hancur....
bersambung