- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terima Bantuan Asing, Jokowi Tidak Tetapkan Bencana Nasional di Palu


TS
V9P
Terima Bantuan Asing, Jokowi Tidak Tetapkan Bencana Nasional di Palu
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi lokasi gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 30 September 2018.
VIVA – Presiden Joko Widodo mengaku dihubungi sejumlah kepala negara yang ingin membantu Indonesia menangani gempa dan tsunami. Presiden tetap menilai tidak perlu ada perubahan status menjadi bencana nasional.
"Yang paling penting, itu penanganannya yang cepat, yang segera menyelesaikan masalah-masalah di lapangan, contoh kemarin alat-alat berat tadi malam sudah masuk, hari ini sudah mulai bekerja alat-alat berat itu," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.
Meski sudah melakukan hal itu, Jokowi mengakui tetap ada kendala, seperti pasokan BBM, karena banyak SPBU yang rusak. Maka distribusi ke masyarakat terhambat. Dia berharap kendala itu segera teratasi, misal menyediakan SPBU portabel, yang sedang dikirim ke Palu.
Maka pemerintah memilih untuk bergerak cepat, tanpa harus menunggu perubahan status bencana nasional atau tidak. Sebab yang lebih penting daripada itu ialah penanganan cepat dan tepat, alih-alih masalah prosedur atau administrasi, status bencana daerah atau bencana nasional, dan lain-lain.
LIHAT JUGA
Jokowi: Penanganan Gempa Palu Dikomandani Wakil Presiden
Jokowi Imbau Warga Tidak Eksodus Keluar Palu
45 Warga Palu Jadi Tersangka Penjarahan
Sejumlah negara sahabat, kata Presiden, memang berniat membantu Indonesia, di antaranya Arab Saudi, Turki, dan Rusia. Partisipasi aktif banyak negara itu membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak teman.
"Mereka menanyakan apa yang diperlukan, hari ini sudah saya perintahkan kepada Menko (para menteri koordinator) untuk diidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan segera ini apa, baru kita sampaikan ke negara-negara lain untuk membantu," kata Jokowi.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...sional-di-palu
hahaha.saking gamampunya manage bencana di negara sendiri.
VIVA – Presiden Joko Widodo mengaku dihubungi sejumlah kepala negara yang ingin membantu Indonesia menangani gempa dan tsunami. Presiden tetap menilai tidak perlu ada perubahan status menjadi bencana nasional.
"Yang paling penting, itu penanganannya yang cepat, yang segera menyelesaikan masalah-masalah di lapangan, contoh kemarin alat-alat berat tadi malam sudah masuk, hari ini sudah mulai bekerja alat-alat berat itu," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.
Meski sudah melakukan hal itu, Jokowi mengakui tetap ada kendala, seperti pasokan BBM, karena banyak SPBU yang rusak. Maka distribusi ke masyarakat terhambat. Dia berharap kendala itu segera teratasi, misal menyediakan SPBU portabel, yang sedang dikirim ke Palu.
Maka pemerintah memilih untuk bergerak cepat, tanpa harus menunggu perubahan status bencana nasional atau tidak. Sebab yang lebih penting daripada itu ialah penanganan cepat dan tepat, alih-alih masalah prosedur atau administrasi, status bencana daerah atau bencana nasional, dan lain-lain.
LIHAT JUGA
Jokowi: Penanganan Gempa Palu Dikomandani Wakil Presiden
Jokowi Imbau Warga Tidak Eksodus Keluar Palu
45 Warga Palu Jadi Tersangka Penjarahan
Sejumlah negara sahabat, kata Presiden, memang berniat membantu Indonesia, di antaranya Arab Saudi, Turki, dan Rusia. Partisipasi aktif banyak negara itu membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak teman.
"Mereka menanyakan apa yang diperlukan, hari ini sudah saya perintahkan kepada Menko (para menteri koordinator) untuk diidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan segera ini apa, baru kita sampaikan ke negara-negara lain untuk membantu," kata Jokowi.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...sional-di-palu
hahaha.saking gamampunya manage bencana di negara sendiri.

0
2.1K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan