HITAM PUTIH JAKARTA: THE COVER OF JAKARTA (KESENJANGAN SOSIAL)
Bicara tentang Jakarta maka kita akan bicara tentang segala permasalahan yang ada di dalamnya, tapi kali ini saya tidak akan bicara tentang apa-apa saja permasalahan di Ibu kota Negara kita tercinta, saya akan mengajak agan-agan sekalian melihat Jakarta dari dua sudut berbeda HITAM dan PUTIH, tapi sebelum saya memulai ini ada beberapa hal yang harus kalian ketahui, saya membuat ini semua berdasarkan pengalaman hidup pribadi dan hasil curhatan beberapa sahabat, jadi jika menurut kalian ada beberapa perspective yang menurut kalian salah, maafkan, but this is not story but real my perspective yang kadang luput dari pandangan orang-orang.
Bicara Jakarta rasanya tidak etis untuk melewatkan hal yang paling mendasar yang juga menjadi ide saya pribadi untuk membuat tulisan ini yaitu “KESENJANGAN SOSIAL” saya tidak akan menulis tentang apa itu kesenjangan sosial, rasa-rasanya mendengar kalimat itu saja kita sudah cukup mengerti dan teruntuk Jakarta, kesenjangan sosial sudah menjadi cover kota ini sejak lama, kita bisa melihat banyaknya gedung-gedung bertingkat yang berdiri megah bersanding mesra dengan kawasan padat penduduk yang seolah membagi dua kehidupan berbeda antara si kaya, mereka si kurang kaya, belum kaya, si hampir miskin, dan si miskin, dan lain-lain what ever you named it !!
kita sudah terbiasa melihat kesenjangan itu sehingga seolah kesenjangan sosial di Jakarta itu sudah amat biasa, yang pada kenyataannya dari kesenjangan sosial itu sering kali menimbulkan gesekan-gesekan yang kerap kali menjadi perselisihan, dan dari kesenjangan sosial itulah timbul golongan-golongan masyarakat yang dikelompokan berdasarkan status sosial mereka, dan izinkan saya kali ini menjadikan itu sebagai topik pertama tulisan saya tentang HITAM DAN PUTIH JAKARTA : THE COVER OF JAKARTA
Quote:
HITAM DAN PUTIH JAKARTA
(GOLONGAN-GOLONGAN MASYARAKAT MENURUT KACAMATA “NYELENEH” SAYA)
Quote:
1.KELOMPOK SATELIT
what? satelit? yapp, kalian tidak sedang salah membaca, di urutan pertama, saya (dan sahabat-sahabat saya) selalu menamai golongan ini dalam obrolan dan guyonan kami dengan sebutan “SATELIT”, yang berisikan mereka-mereka yang memiliki kekayaan yang bahkan tidak terpikirkan oleh kita semua, berisikan mereka-mereka yang bahkan derajat mereka berada jauh di atas “kaum jetset”, mudahnya seperti ini, agan/sista pasti tau atau setidaknya pernah mendengar rumor bahwa dalam satu kali penampilan seorang penyanyi atau artis bisa memperoleh bayaran hingga 9 digit angka rupiah, (WOW!) pasti mereka sangat tajir bukan jika dalam satu kali penampilan uang di tabungan mereka bertambah 9 digit angka, PASTI !.
tapi apa kalian pernah berpikir bagaimana kekayaan mereka orang-orang yang mampu membayar si penampil hingga berpuluh bahkan ratusan juta dalam satu penampilan? atau seberapa kayanya mereka yang mampu memberi gaji ratusan bahkan ribuan orang karyawan tiap bulan dengan nilai minimal di DKI Jakarta sebesar Rp3.648.035 ? BAYANGKAN !! rasanya wajar jika saya menempatkan golongan yang terdiri dari bos-bos pemilik perusahaan besar, pebisnis skala global ini di urutan teratas dan bukan tanpa alasan saya dan teman-teman saya menjuluki mereka “KAUM SATELIT” karena bagai satelit mereka tinggi, sangat tinggi, mereka ada, nyata, tapi tidak terlihat dan saya rasa bukan tipikal kaum ini menunjukan diri di khalayak publik.
sedikit bercerita, sekitar lebih dari satu dekade yang lalu saat saya masih duduk di bangku SMA saya beberapa kali sering bekerja magang di sebuah catering dan di sebuah weekend saat itu saya mendapat job untuk menjadi pelayan catering di sebuah pesta, awalnya saya berpikir pesta pernikahan, tapi ternyata saat acara sudah dimulai saya benar-benar terkejut karena itu hanyalah sebuah acara lamaran dan yang membuat saya lebih terkejut adalah penyanyi yang mengisi acara itu yaitu christian bautista. Tapi itu tidak seberapa dibanding pengalaman saya punya sahabat di Bali yang baru-baru ini mendapat job acara pernikahan yang penyanyi di acara itu adalah John legend dan entah bagaimana caranya media hanya menyebut John legend sedang berlibur ke Bali, THE POWER OF MONEY !!
Quote:
2. THE JETSET
Ahhh siapa yang tidak mengenal golongan ini, kita sering melihat mereka di social media, dalam pemberitaan di televisi dan lain-lainya. Berbeda dengan golongan kaum satelit yang enggan menunjukan jati dirinya, THE JETSET ini menurut saya pribadi selalu menampakan dirinya, memamerkan koleksi-koleksi barang limited miliknya. jet pribadi, kendaraan kelas superb, barang-barang limited, dan segalanya yang bersifat pribadi sudah menjadi hal biasa untuk kaum JETSET ini and everything about them is more expensive !!
Quote:
3. GOLONGAN KLARES (KLAKSON RESE) A.K.A DEWA DI JALAN RAYA
sebenarnya ini juga menjadi guyonan saya dengan sahabat-sahabat saya yang kerap kali sedikit terganggu dengan mobil-mobil di Ibu kota yang biasanya memiliki plat mobil berakhiran RFS/RFD/RFT dan lain-lain yang sejenisnya (yang sering mondar-mandir di jalanan pasti tau) , selidik boleh selidik ternyata pemilik plat-plat itu adalah pejabat-pejabat negara dan atas dasar itu saya mengelompokan mereka tersendiri, tapi pertanyaanya untuk ukuran VIP kenapa saya letakan golongan ini di urutan ke 3 di bawah kaum satelit dan jetset, jawabanya adalah menurut saya, sekali lagi MENURUT SAYA, mereka tidak akan bisa berjalan tanpa adanya 2 golongan di atasnya, pejabat biasanya dari kalangan partai, dan SEPENGETAHUAN saya (yang minim tentang permasalahan ini) dana partai selain di alokasi dari pemerintah juga berasal dari 2 kaum di atasnya, karena mungkin sekali lagi MUNGKIN ada beberapa dari kaum satelit maupun kaum jetset yang rela memberi dana pada partai politik dalam jumlah yang besar demi mengharapkan parpol itu duduk di bangku pemerintahan dan sedikit memudahkan manuver bisnis mereka, sekali lagi ini hanya pendapat sinting saya. pada intinya golongan yang saya beri nama kaum “klares” ini berisikan mereka-mereka para pejabat, entah itu mereka pejabat Negara, militer, polisi, atau hanya pejabat daerah.
Quote:
4. SOSIALITA
kelompok orang kaya yang memiliki nilai kekayaan hampir fantastis, dengan gaya hidup yang mewah, barang-barang mewah, kendaraan mewah, tempat nongkrong yang mewah, liburan mewah, kelompok sosialita ini biasanya di dominasi istri/suami kaum satelit, jetset, pejabat, atau mereka yang bekerja di posisi penting dalam suatu perusahaaan, artis, seniman atau pebisnis sekala menengah keatas, dan dari kelompok sosialita ini kita bisa melihat kaum kaum borjuis di atasnya.
“lihat pada siapa kaum sosialita ini menundukan badanya, maka kalian akan melihat makna kata RICH sebenarnya !”
Quote:
5. OKB (ORANG KAYA BARU)
OKB a.k.a orang kaya baru, kelompok sosial yang berisikan mereka-mereka yang entah bagaimana berhasil naik kelas, dan untuk di Jakarta saya rasa para OKB hampir ada di setiap gang, kaum OKB biasanya mudah membaur dan lebih senang berbaur dengan golongan-golongan di bawahnya karena mereka akan merasa dirinya adalah orang kaya, si OKB biasanya punya kelakuan-kelakuan yang bisa membuat kita menggelengkan kepala.
pernah melihat orang mempunyai mobil dan memarkirkan mobilnya sampai bannya harus diikat rantai dan dililitkan ke pagar rumah rumah? tidak berlebihan rasanya jika gue berbicara everything about them is NORAK BOSQU !!
Quote:
6. WORKING CLASS
sedikit melenceng dari arti “WORKING CLASS” yang ada di budaya barat, menurut saya pribadi di Jakarta terdapat beberapa tingkatan tersendiri dari kelas pekerja, kalangan pekerja kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah, intinya dalam kelas pekerja ini adalah titik abu-abu dari kesenjangan sosial yang nyata yang ada di kota Jakarta.
Quote:
GOLONGAN SI PURA-PURA MISKIN
ada fenomena baru yang saya rasakan, lebih tepatnya saya rasakan setelah adanya program dari pemprov DKI yaitu KARTU JAKARTA PINTAR, banyak mereka yang sebenarnya di kategorikan dalam kondisi ekonomi yang mampu tapi berpura-pura tidak mampu, kasarnya (maaf) BELAGA MISKIN, saya melihat sendiri bagaimana banyak keluarga yang sebenarnya tidak layak mendapatkan bantuan dari pemerintah tapi selalu MENGUSAHAKAN mendapatkan bantuan itu sehingga kerap kali bantuan dari pemerintah tidak tepat sasaran, mereka memang bukan orang kata, tapi saya rasa mereka masih mampu jikalau pun tidak mendapatkan bantuan pemerintah apapun bentuknya itu, hanya saja memang mereka ingin saving cost untuk keperluan lain dan terkesan (sekali lagi maaf) TIDAK MAU RUGI.
saya pernah berbincang dengan salah satu tetangga saya yang anaknya mendapatkan KJP dan inti dari perbincangan itu si Ibu punya moto “selagi bisa di AKALIN biar dapet, kenapa engga?”. Ironis rasanya saat mendengar si Ibu berbicara seperti itu dengan berbalut kalung dan gelang emas serta menggenggam erat smarphone berukuran lebih dari 5inch dengan merek ternama yang pada kenyataanya ada tetangga saya lainya yang saya rasa lebih layak mendapatkan bantuan itu tapi dia tidak mendapatkannya hanya karena dia tidak tau tata cara untuk mendapatkannya.
and the last but not least
Quote:
SI MISKIN
apa yang kalian bayangkan tentang kategori orang miskin, jika kalian membayangkanya di sini seperti yang ada di TV, atau seperti yang ada dalam film tahun 2000-an jhosua oh jhosua kalian tidak salah tapi juga belum begitu tepat, karena kondisi kemiskinan di Ibu kota benar-benar sudah jauh dari pada itu, jika kalian memiliki waktu luang silakan kalian berjalan-jalan di sekitaran mall kota kasablanka di dekat sana ada komplek pemakaman china yang di atasnya terdapat bangunan-bangunan dari triplek yang menjadi tempat tinggal warga sekitar, dan jika kalian sudah tau tempat yang saya maksut saya akan bicara dengan lantang ITU MASIH MENDING !! karena dalam masa perjalanan hidup, saya pernah melewati masa-masa down dan tinggal di pemukiman padat penduduk di depan stasiun manggarai, damn ! di sana kehidupan sangat “KERAD” di mana kalian punya uang 50ribu saja akan sangat berharga, warga di sana rata-rata mencari uang dengan memulung, menjadi juru parkir, atau bekerja serabutan, yang penghasilanya bahkan tidak tersisa untuk menabung, dan sekali lagi dengan lantang saya akan berteriak “ITU MASIH MENDING”, karena saya pernah mengenal seorang bapak yang tinggal di bawah jembatan di atas kali ciliwung di depan pasar rumput, beliau mempunyai satu anak, beliau mencari uang dengan memulung botol-botol bekas air mineral, dengan segala keterbatasan tenaga dan peralatan, beliau hanya mampu menghasilkan uang sekitar 30-45ribu perharinya, dan bisa di bayangkan dengan tanggungan satu orang istri dan 1 orang anak dan dengan penghasilan yang maksimal bahkan tidak sampai lebih dari 50ribu, dan ahhhhhh dengan raut wajah tersenyum si bapak berkata “itu masih mending mas tetangga ku anaknya 5”
WHAT THE HELL !!!
sebenarnya sama dengan golongan kaum satelit yang kekayaannya tidak bisa terpikirkan oleh kita, si miskin di Jakarta pun memiliki kehidupan yang bahkan di luar nalar kita, ini bukan hanya isapan jempol semata , karena ini saya tulisakan berdasarkan ide pribadi yang saya dapat dari pengalam hidup saya. MIRIS !! namun itulah kenyataanya, disaat banyak orang mengeluh tentang kemacetan, upah minimun yang masih sangat minim, di sisi lain ada orang yang bahkan tidak memikirkan tentang kemacetan, tentang upah minimun, mereka hanya berpikir bagaimana untuk bisa melanjutkan hidup hari ini.
dan inilah HITAM DAN PUTIH JAKARTA tentang golongan-golongan masyarakat menurut kaca mata “nyeleneh” saya, semoga mata nyeleneh ini bisa sedikit mengajak mata-mata lainya untuk melihat kehidupan tidak hanya dari satu sisi kehidupan. sampai jumpa di HITAM DAN PUTIH JAKARTA LAINYA, salam mata-mata aneh
Kesenjangan sosial dijakarta saya liat wajar saja semua karena kurangnya pendidikan jadi sedari dini klau punya anak jangan lupa u sekolahin karena banyak mreka yg kurang pendidikan jadinya bodoh dan malas selalu merasa ckup ga pernah mau mencari lebih jadi jangan selalu salahkan orang yg selalu punya lebih karena mereka selalu berfikir gmana cara dapetinnya
Original Posted By putraokta►Tambahin lg gan, pasnasbung, pasukan bersorban,sering seliweran naik motor rame2 gak pake helm bawa2 bendera dll, itu masupnya mana gan
crazy rich asian yg ada ya gan judulnya orang kaya banget kayak satelit alias gak bakal miskin 7 turunan.. perusahaan punya dia semua kayak Gober bebek
Original Posted By jokerandbane►Urutan daerah mewah di jakarta :
1. Jakarta selatan
2. Jakarta pusat
3. Jakarta utara
4. Jakarta barat
5. Jakarta timur
Jadi kalo ada yg bilang kalo rumah nya elit, mall2 besar, tongkrongan yg instagramable, ya mungkin dia tinggal di daerah no. 1-3
Sebalik nya, kalo rumah nya sederhana, padet, pengap, banyak rusun, ya mungkin dia tinggal di daerah no. 3-5
gitu ya gan.. ane taunya cm jaksel daerah paling kaya di Jakarta, kawasan elit
sekedar berbagi gan, bokap kerja di priok jadi tukang becak, cuman terakhir ane ikut ke kontrakan waktu jaman sd. Sampe kemaren lulus stm mau cari kerja baru bisa nengok.
Langsung pahit gan lidah ane, dulu jaman sd bokap masih bisa di kontrakan yg bertembok sekontrakan isi 3 orang. Tapi kemaren, 1 rumah tua di jadiin 4 tempat buat tidur beralaskan papan kayu bekas, itu udah termasuk buat parkiran motor, sepeda ontel ama gerobak popcorn. Dan di pinggir jalan masih buat parkir becak ama motor juga.
Sekedar info tu kontrakan isi bisa sampe 20 orang bahkan lebih dengan tarif 20 ribu perminggu per orang. Dengan cara ganti shift buat tidur. Ya bayangin sendiri lah, tukang becak, ojek motor, ojek ontel, abang" popcorn, dan tukang bangunan jadi satu.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.