hidayatsmvAvatar border
TS
hidayatsmv
Budaya Menghujat yang Mematikan Kreasi Bangsa


Quote:



Salam Kaskus,
Ane pernah menonton sebuah film dari luar negeri, dalam film itu bercerita tentang bagaimana anak-anak yang masih kecil bersekolah dan belajar di lingkungan sekolahnya dengan aman, damai dan miskin cacian. Anak-anak tersebut cukup aktif dan dan kreatif pada setiap rutinitas belajarnya dan diskusi di kelasnya.

Dalam film itu pun kemudian ada seseorang anak yang terlihat bandel oleh gurunya, wajar kan dalam setiap rombongan belajar pasti adalah tipe-tipe yang sedikit hyper aktif atau sebaliknya terkesan sangat cupu. Nah si anak yang agak bandel ini tadi akhirnya mendapat teguran dari gurunya, lalu sebagai sanksinya dia disuruh maju ke depan untuk bernyanyi.

Si anak pun bernyanyi dengan baik, tanpa cengengesan dan malah terkesan percaya diri. Setelah itu teman-teman di kelasnya pun waktu itu bersorak memberikan tepuk tangan dan tanpa sedikitpun mencela atau membully dia sejak pertama dia di suruh gurunya tadi maju ke depan sampai dipersilakan duduk kembali.

Jadi ane malah mikir, kok beda ya kalau di bandingkan sama sinetron atau film-film di Indonesia, sudah pasti bakal dinyinyirin nih anak atau setidaknya dapat sorakan "hhhuuuuuuuuu" oleh teman-temannya.

Namun setelah ane mikir kaya gitu tadi, akhirnya ane berspekulasi bahwa ohhh barangkali inilah sebab musabbabnya mengapa anak-anak Indonesia banyak yang kesulitan untuk berkreasi dan menampilkan kreasinya. Karena kasusnya beda kalau di Indonesia, dan ane menemukan serta mengalami langsung kasus-kasus yang ane maksud ini.

Fakta yang terjadi dengan anak Indonesia sekarang ini adalah ya... mereka merasa malu untuk disuruh tampil ke depan bahkan cendrung merasa takut untuk berdiri di depan. Mengapa demikian ?
Karena sewaktu kecil atau semasa sekolah, otak dan psikisnya sudah di racuni dengan hujatan, bukan dengan pengharagaan. Siapa pun orang tidak menginginkan dirinya untuk dihujat dan siapa pun orang mau dirinya mendapatkan penghargaan.



Namun karena sudah terngiang di otaknya bahwa jika aku salah atau keliru maka akan dihujat, dicela bahkan di hukum. Habislah sudah kreativitas apapun yang dimilikinya kalau masih tercover dengan masa lalunya yang berkutat dengan hujatan, celaan atau hukuman yang pernah dan sering dilakukan orang terhadapnya tadi.

Oleh karena itu tak heran kalau sampai saat ini sekalipun ada orang berstatus sebagai mahasiswa bahkan mahasiswa akhir pun, dia tak punya nyali besar untuk bertanya dalam diskusi, dan tak punya kepercayaan diri untuk presentasi apalagi mengkritisi. Sebab bayang-bayang hujatan dan takut di salahkan masih belum bisa dia lupakan, karena hal ini sudah ditanamkan ketika dia masih kecil.

Coba seandainya hal demikian tidak pernah terjadi dalam sejarah sekolah kita pada tempo dulu, mungkin lebih banyak anak-anak bangsa yang pinter dan berani mengembangkan kreasinya, dengan kreasi yang mendidik dan bernilai. Karena mental mereka tak terbiasa dengan rasa takut salah dan khawatir dicela, yang artinya sewaktu menempuh masa pendidikannya si anak lebih banyak di apresiasi oleh lingkungannya.

Sebab itu lah ane jadi teringat dengan salah satu gurauan yang pernah di ucapkan oleh guru ane tempo lalu, bahwa lebih baik mengatakan "
kamu belum tepat" daripada harus bilang "kamu salah", dan lebih baik katakan "kamu pintar kalau belajar" daripada men-judge "kamu bodoh".

Tapi semoga saja apa yang ane tulis disini tidak sepenuhnya iya, biar bisa dibantu kembali oleh komentator-komentator lainnya supaya thread menemukan kesimpulan yang lebih terang.


Quote:




Quote:

Demikian, sampai jumpa di Thread yang lain, terimakasih sudah mampir ngopi disini Gan - Sis sekalian.



Spoiler for sumur:
Diubah oleh hidayatsmv 27-09-2018 22:39
1
6.1K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan