Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
Datangi Indonesia, Hacker Rusia diduga Tekan Kontrak dengan Salah Satu Capres


Datangi Indonesia, Hacker Rusia diduga Tekan Kontrak dengan Salah Satu Capres
By azki On September 25, 2018 3:31 pm 

BataraNews.com – Pernah menangani pesanan menangani Kampanye Pilpres di berbagai negera, Hacker asal Rusia  diduga akan kembali beraksi digelaran Pilpres 2019 di Indonesia.


Pengamat Intelijen, Nuruddin Lazuardi kepada Tribun di Jakarta, Senin (24/9/2018) membenarkan informasi tersebut. Menurut data yang dimilikinya yang dikutip laman Tribun, menjelaskan bahwa para Hacker  tersebut bahkan sudah bertemu dengan beberapa petinggi partai politik di Indonesia.


“Iya saya sudah tahu soal itu. Ada pembicaraan antara mereka dengan beberapa politisi. Tim ini sudah ada sejak lama dan itu hal yang biasa saja,” kata Nuruddin.


Namun, dia masih belum tahu apakah dalam pembicaraan tersebut agen Rusia ini mengatas-namakan pemerintah Rusia atau bergerak membawa institusi perusahaan.


“Nah yang itu saya belum tahu. Apa mereka atas nama pemerintah Rusia atau murni bisnis, saya tidak paham,” ujarnya.
Hacker Rusia yang dimaksud juga diduga pernah menangani kampanye pemenangan Donald Trump di Amerika Serikat pada 2016.


Dalam pekerjaannya, peretas dari Rusia ini akan lebih banyak bermain di media sosial, sama halnya saat kampanye Trump di Amerika Serikat.


Mereka, lanjutnya, akan bermain di algoritma media sosial.


“Mereka akan mengandalkan teknologi yang dimiliki untuk pilpres 2019 ini. Mereka main di Facebook dan Twitter khususnya. Kalau Instagram saya pikir tidak,” jelas dia.


Caranya, agen tersebut akan ‘memotong’ algoritma di jejaring Facebook dan Twitter yang mengunggah konten tidak menyenangkan bagi pasangan calon yang dibela.


Selain itu, mereka juga akan mem-viralkan pasangan calon yang dibela di semua media sosial.


Ketika sudah viral, maka konten tersebut akan diangkat menjadi pemberitaan oleh media arus utama.


“Mainnya di viral. Kalau ada konten yang menyudutkan, biasanya oleh mereka di “cut” langsung. Kalau sudah viral, nanti kan jadi berita juga di media mainstream,” urainya.


Ketika ditanya kubu mana yang memesan jasa mereka, Nuruddin menjawab secara diplomasi, “Ya lihat saja nanti lah. Siapa yang beri jatah banyak untuk Rusia kalau menang, ya itu dia yang pegang,” katanya.


Selain dapat merekayasa Media Sosial, Keberadaan  Hacker saat ini memang sudah menjadi momok yang sangat menakutkan. keberadaanya saat ini juga kerap dimanfaatkan untuk tujuan mencurangi sistem yang ada. KPU tentu harus sudah mempersiapkan dan mengantisipasi bahaya-bahaya seperti ini mengingat Indonesia merupakan negara yang luas dan rentan dihacker sistemnya

https://bataranews.com/2018/09/25/da...h-satu-capres/


Source: https://www.matamatapolitik.com/baga...u-untuk-trump/

Para Hacker Rusia Mulai 'Beroperasi' di Pilpres 2019, Pengalaman Beraksi di Pilpres di 8 Negara Lain
Selasa, 25 September 2018 08:23



TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Genderang kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 di Indonesia dimulai seiring pembukaan dan deklarasi kampanye damai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kawasan Monas Jakarta pada Minggu (23/9/2018).

Jauh hari sebelum masa kampanye dimulai, sejumlah peretas atau hacker asal Rusia disebut telah berada di Indonesia, tepatnya pada saat pengusungan calon presiden sedang berjalan.


Peretas Rusia yang dimaksud juga merupakan 'think-tank' saat kampanye pemenangan Donald Trump di Amerika Serikat pada 2016.

Tidak hanya di Amerika Serikat, para peretas ini juga pernah terlibat di dalam delapan pilpres negara lainnya.


Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Intelijen, Nuruddin Lazuardi kepada Tribun di Jakarta, Senin (24/9/2018).


Data yang dimilikinya, menjelaskan bahwa para peretas tersebut sudah bertemu dengan beberapa petinggi partai politik di Indonesia.


"Iya saya sudah tahu soal itu. Ada pembicaraan antara mereka dengan beberapa politisi. Tim ini sudah ada sejak lama dan itu hal yang biasa saja," ungkapnya.


Namun, dia masih belum tahu apakah dalam pembicaraan tersebut agen Rusia ini mengatasnamakan pemerintah Rusia atau bergerak membawa institusi perusahaan.


"Nah yang itu saya belum tahu. Apa mereka atas nama pemerintah Rusia atau murni bisnis, saya tidak paham," ujarnya.
Dalam pekerjaannya, peretas dari Rusia ini akan lebih banyak bermain di media sosial, sama halnya saat kampanye Trump di Amerika Serikat.

http://jabar.tribunnews.com/2018/09/...-8-negara-lain

Quote:


-----------------------------


Source: https://www.cia.gov/library/publicat...k/geos/id.html

Diatas semua itu ... jangan pernah lupakan bahwa bagian terbesar dari pemilih di Indonesia itu adalah warga negara Indonesia yang religius. Mereka lebih percaya pada bisikan dari hati nuraninya di saat sudah berada di dalam bilik untuk memilih pemimpinnya. Dan itu bisa siapa saja yang akan mereka pilih. Semua cuci otak darimana pun, termasuk dari kampanye atau medsos, langsung hilang seketika! Pada akhirnya, apakah yang menang di Pilpres 2019 yad adalah Jokowi lagi atau diganti oleh Prabowo, itu sepenuhnya skenario Allah swt. Itulah keyakinan 87% penduduk Indonesia yang muslim, yang mayoritas dalam Pilpres dan pemilu yad.

emoticon-No Hope

Diubah oleh naniharyono2018 28-09-2018 01:17
0
3.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan