- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita Perubahan Nomor Urut Capres-Cawapres dari 1 dan 2 Menjadi 01 dan 02


TS
naniharyono2018
Cerita Perubahan Nomor Urut Capres-Cawapres dari 1 dan 2 Menjadi 01 dan 02
Cerita Perubahan Nomor Urut Capres-Cawapres dari 1 dan 2 Menjadi 01 dan 02
Sabtu, 22 September 2018 14:00

Unggahan foto M Romahurmuziy pada akun Instagram - Instagram @romahurmuziy
TRIBUNWOW.COM – Nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah ditetapkan, Jumat (21/9/2018) di Gedung Komisi Pemilihan umum (KPU), Jakarta.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 01 sementara Prabowo-Sandiaga mendapat nomor urut 02.
Ketua Umum KPU Arief Budiman mengatakan, ada perubahan terkait nomor urut calon presiden dan wakil presiden.
Awalnya nomor urut capres dan cawapres adalah 1 dan 2, kemudian berubah menjadi 01 dan 02.
Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy melalui akun Instagramnya @romahurmuziy menceritakan dibalik perubahan nomor urut tersebut, Sabtu (22/9/2018).
Romahurmuziy mengatakan bahwa terjadi perubahan dalam penarikan nomor urut capres sehingga seluruh atribut surat yang akan diedarkan oleh KPU berubah dari 1 dan 2 menjadi 01 dan 02.
Romahurmuziy menceritakan bahwa para pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KK) berdiskusi tentang bagaimana agar nomor urut capres dan cawapres bisa berbeda dengan nomor urut partai politik dan calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu 2019.
Akhirnya, Romahurmuziy, Airlangga Hartato dan Johnny G Plate menemui ketua umum KPU Arief Budiman untuk menyampaikan kemungkinan perubahan nomor urut pasangan ccapres dan cawapres karena tidak dimuat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Karena hal itu, ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membicarakan terkait perubahan nomor urut ini.
Akhirnya disepakati bahwa KPU dan Bawaslu tidak keberatan ata perubahan nomor urut. Sehingga terkait masalah nomor urut dikembalikan kepada pasangan calon dan partai pendukung. Romahurmuziy menambahkan, di ruang transit seluruh pimpinan parpol pengusung sudah berkumpul dan kemudian mereka menuju ke ruang pleno.
Romahurmuziy bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Johnny G Plate kemudian beraudiensi dengan penyelenggara KPU. Mereka kemudian langsung menemui Megawati yang sudah hadir di ruangan. Megawati menyerahkan terkait perubahan nomor urut kepada Jokowi dan dirundingkan dengan Prabowo. Setelah Jokowi tiba di gedung KPU, Jokowi setuju dengan perubahan nomor urut ini dan meminta agar diadakan pertemuan dengan Prabowo terlebih dahulu.
Prabowo pun merespon baik dengan perubahan nomor urut tersebut, sehingga disepakati nomor 1 dan 2 berubah menjadi nomor 01 dan 02. Bahkan secara serius, Prabowo menyampaikan kalau semua sepakat dengan perubahan 02 untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, karena partai Gerindra juga bernomor 2. Namun ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan bahwa nomor urut harus diundi terlebih dahulu. Dari hasil pengundian nomor urut, ditetapkan pasangan Jokowi-Ma’ruf nomor 01 dan Prabowo-Sandiaga nomor urut 02.
"DIBALIK PERUBAHAN 1&2 MENJADI 01&02"
Sebagaimana dikatakan ketua KPU sebelum penarikan nomer, semalam terjadi perubahan dalam penarikan nomer urut capres.
Di seluruh atribut suara yg nantinya diedarkan untuk Pilpres, nomor 1 menjadi 01, dan nomer 2 menjadi 02.
Ada cerita dibalik perubahan itu.⠀
⠀
Diawali bincang-bincang para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sambil menunggu kedatangan @Jokowi di ruang transit.
Intinya, bagaimana agar nomor urut pencapresan berbeda dengan no urut parpol dan caleg DPD pada pemilu 2019.⠀
⠀
Saya bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Jhony Plate menemui Ketua KPU, menyampaikan kemungkinan perubahan.
Karena tidak termuat di PKPU, untuk memutuskan itu Ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Bawaslu.
Pada pokoknya disepakati hal ini dikembalikan kepada paslon dan parpol pengusung.
Penyelenggara intinya tidak keberatan.⠀
⠀
Di ruang transit sudah ada seluruh pimpinan parpol pengusung @prabowo, yang kemudian mereka segera naik ke ruang pleno begitu kami bertiga selesai audiensi dengan penyelenggara pemilu.
Kami bertiga menyampaikan kepada bu Megawati yang sudah hadir di ruangan.
Pada prinsipnya bu Mega juga menyerahkan kepada @Jokowi dan dipersilakan merunding @Prabowo.⠀
⠀
Setelah Jokowi tiba, kami sampaikan hal ini.
Alhamdulilah beliau berkenan menerima pemikiran ini dan beliau meminta agar ada pertemuan terlebih dulu dengan @prabowo.
Alhamdulilah pak pabowo merespon baik. S
esaat setelah bertemu @Jokowi, disepakatilah perubahan 1&2 menjadi 01&02.
Sempat @prabowo guyon, boleh nomer 08 nggak kepada Ketua KPU & Bawaslu.⠀
⠀
Bahkan secara serius @prabowo menyampaikan, kalau sama-sama sepakat perubahan, mengapa tidak sekalian sepakati saja 02 untuk @prabowo karena partainya juga bernomor 2.
Namun karena Ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan, bahwa nomor urut harus diundi, maka diundilah.
Meski hasil akhirnya juga sama, 01 untuk @jokowi dan 02 untuk @prabowo.⠀
⠀
#Jokowi1KaliLagi #Jokowi1PeriodeLagi," tulis @romahurmuziy
http://wow.tribunnews.com/amp/2018/0...135.1537707844
Cerita di Balik Angka 01 dan 02, Usulan Megawati yang Membuat Suasana Menjadi Cair
Sabtu, 22 September 2018 06:52 WIB

PENCABUTAN NO URUT - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketika pencabutan nomor urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). Jokow-Ma'aruf Amin mendapat No 01, sementara Prabowo-Sandi No 02. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor 01 dan Prabowo-Sandi mendapat nomor urut 02 sebagai nomor urut pasangan capres cawapres pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno menuturkan ada cerita di balik nomor tersebut.
Sesaat sebelum pengundian, pihak Jokowi-Ma'ruf menyambangi ruang transit sementara pasangan Prabowo-Sandi.
Orang bernama Wahid itu kemudian meminta pasangan Prabowo-Sandi untuk mampir ke ruangan Jokowi-Ma'ruf.
"Karena mukanya tegang, saya pikir penting ini. Dia juga datang dengan tergopoh-gopoh meminta kami ke ruangan Pak Jokowi," jelasnya di Kantor KPU Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menurut Sandi, sebenarnya pihak KPU tidak mengizinkan pertemuan itu, karena akan bertemu nanti di ruang rapat utama di lantai dua kantor tersebut.
Sesampainya di lantai bawah, Prabowo-Sandi bersama dengan petinggi partai politik pemenangan Jokowi-Ma'ruf, membahas masalah tersebut.
"Karena jika tetap 1 dan 2, ada partai yang merasa diuntungkan. Kalau nomor 1, ada partai yang diuntungkan, kalau 2 nanti masyarakat kebingungan," urainya.
Dari pertemuan tersebut, terlontar lah beberapa usul untuk nomor urut tersebut. Hingga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputrimengusulkan angka tambahan 0 (nol) di depan nomor.
"Ada usul dari Ibu Megawati, untuk nambah angka kosong di depannya. Nah, kemudian kami sepakat," ungkapnya.
"Tidak sampai satu menit, kami sepakat. Suasana di dalam juga sangat cair sekali," ujarnya.
Calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin membenarkan hal itu. Alasannya, agar nantinya ada pembeda antara nomor urut Partai Gerindra dengan nomor urut pasangan presiden.
"Karena memang, nanti kalau tanpa pembeda menyulitkan. Partai Gerindra kan nomor urut 2. Tapi, Alhamdulillah tadi berjalan lancar," imbuhnya.
PENCABUTAN NO URUT - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketika pencabutan nomor urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). Jokow-Ma'aruf Amin mendapat No 01, sementara Prabowo-Sandi No 02. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Tadi Sebelah Kecewa Sekali
Ketua DPP PAN, Yandri Susanto saat berada di dalam ruang rapat pleno KPU, melihat bahwa kubu Jokowi-Ma'ruf sempat kecewa dengan nomor urut yang diambil.
Katanya, kubu Jokowi-Ma'ruf sudah siap bersorak "Dua Periode" saat pengambilan nomor urut. Namun, hal itu tidak terjadi karena pasangan itu mengambil nomot urut 01. "Kelihatan banget kok kalau tadi di dalam, sebelah kecewa sekali. Mereka mau teriak 'Dua Periode' tadi enggak jadi. He-he-he," katanya seraya tertawa.
Melihat hal itu justru dia merasa senang, karena menurutnya, sudah satu hal yang dimenangkan oleh pihaknya, yakni tagline "Dua Periode". "Kan sudah tidak bisa lagi kalau mereka sebut 'Satu Periode'. Selesai dong nanti kalau cuma satu periode?" ujarnya tersenyum.
"Ya 01 untuk menjadi RI 1. 01 itu RI 1," ujarnya. Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan angka-angka itu akan mulai disosialisasikan kepada masyarakat di daerah melalui KPU Provinsi hingga kabupaten pada saat kampanye hari pertama pada 23 September 2018 mendatang.
"Kedua belah pihak sudah sepakat. Kami memerintahkan KPU di daerah untuk menggelar kampanye dan sosialisasi nomor 01 dan 02. Ini juga akan dicetak di surat suara nanti," ujar dia.
http://www.tribunnews.com/pilpres-20...a-menjadi-cair
KPU: Tambahan 0 di Nomor Urut Capres Tak Salahi Aturan Karena Disepakati
22 Sep 2018, 01:13 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2364637/original/011467600_1537537629-pilpres2019-4.jpg)
Pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di KPU. (Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta - Dua pasang calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf telah mengambil nomor urut Pilpres 2019 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut 1 sedangkan Prabowo-Sandi mendapat nomor urut 2.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, ada tambahan angka 0 pada tiap atribut peragaan kampanye keduanya.
"Jadi di tiap angka di depannya ditambah angka 0. Nomor urut 1 ditulis 01, begitu juga nomor urut 2 ditulis 02," ujar Arief di KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Ditambahnya angka 0 di awal nomor urut merupakan hasil kesepakatan dua pasang calon dengan pertimbangan tidak ingin menyinggung atau berkaitan dengan partai politik dengan nomor urut tersebut. Usai acara pengambilan nomor urut, Arief menilai keputusan tersebut tidaklah menyalahi aturan.
"Tidak (menyalahi aturan) ya karena tadi telah disepakati oleh pasangan calon ini nanti yang akan digunakan pada saat membuat pasangan calon," ucap Arief.
"Makanya saya meminta sepanjang semua menyepakati kan silakan saja dan tidak ada aturan yang dilanggar," imbuh Ketua KPU itu.
Kampanye 23 September
Sementara itu, beragam tanggapan dari kedua kubu sama-sama optimistis mendapat raihan terbaik dari nomor urut tersebut. Semisal, dalam pidatonya, calon petahana Jokowi mengatakan angka 1 dikarenakan jabatan orang nomor 1 lah yang diperebutkan.
Sementara Ketua tim kampanye nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso mengatakan angka dua identik dengan kemenangan atau victory, sehubungan dengan bentuk v jika diperagakan dengan jari. "Angka dua ini kan biasanya gini (membentuk huruf V) ya itu artinya victory," ujar Djoko.
Selanjutnya, masing-masing pasangan capres dan cawapres akan melakukan kampanye perdana pada Minggu 23 September 2018 dengan melakukan karnaval sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.
Pada masa kampanye itu, Arief mengingatkan agar proses kampanye berjalam damai tanpa saling menjatuhkan apalagi menebar kebencian.
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3649651/kpu-tambahan-0-di-nomor-urut-capres-tak-salahi-aturan-karena-disepakati
--------------------------------
Tadi pagi-pagi sekali saya memperoleh sebuah postingan di sebuah grup WA tentang kemungkinan manipulasi data KPU karena input data nomor 01 dan 02 untuk pasangan Pilpres 2019 itu.
Saya sangat awam dalam hal pemahaman teknologi IT, khususnya ilmu Komputer. Tapi 'feeling' saya juga mengatakan, bisa jadi informasi itu masuk akal.
Oleh sebab itu, mohon kaskuser yang paham ilmu komputer dan prosesing data via teknologi komputer, bisa memberikan pencerahan atas opini dibawah inI:

Kalau ternyata analisa diatas itu NGAWUR atau KELIRU, mohon dijelaskan tuntas sehingga tidak menimbulkan keresahan yang bisa berakibat menimbulkan krisis kepercayaan pada kinerja KPU.
Thank's!

Sabtu, 22 September 2018 14:00

Unggahan foto M Romahurmuziy pada akun Instagram - Instagram @romahurmuziy
TRIBUNWOW.COM – Nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah ditetapkan, Jumat (21/9/2018) di Gedung Komisi Pemilihan umum (KPU), Jakarta.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 01 sementara Prabowo-Sandiaga mendapat nomor urut 02.
Ketua Umum KPU Arief Budiman mengatakan, ada perubahan terkait nomor urut calon presiden dan wakil presiden.
Awalnya nomor urut capres dan cawapres adalah 1 dan 2, kemudian berubah menjadi 01 dan 02.
Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy melalui akun Instagramnya @romahurmuziy menceritakan dibalik perubahan nomor urut tersebut, Sabtu (22/9/2018).
Romahurmuziy mengatakan bahwa terjadi perubahan dalam penarikan nomor urut capres sehingga seluruh atribut surat yang akan diedarkan oleh KPU berubah dari 1 dan 2 menjadi 01 dan 02.
Romahurmuziy menceritakan bahwa para pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KK) berdiskusi tentang bagaimana agar nomor urut capres dan cawapres bisa berbeda dengan nomor urut partai politik dan calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu 2019.
Akhirnya, Romahurmuziy, Airlangga Hartato dan Johnny G Plate menemui ketua umum KPU Arief Budiman untuk menyampaikan kemungkinan perubahan nomor urut pasangan ccapres dan cawapres karena tidak dimuat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Karena hal itu, ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membicarakan terkait perubahan nomor urut ini.
Akhirnya disepakati bahwa KPU dan Bawaslu tidak keberatan ata perubahan nomor urut. Sehingga terkait masalah nomor urut dikembalikan kepada pasangan calon dan partai pendukung. Romahurmuziy menambahkan, di ruang transit seluruh pimpinan parpol pengusung sudah berkumpul dan kemudian mereka menuju ke ruang pleno.
Romahurmuziy bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Johnny G Plate kemudian beraudiensi dengan penyelenggara KPU. Mereka kemudian langsung menemui Megawati yang sudah hadir di ruangan. Megawati menyerahkan terkait perubahan nomor urut kepada Jokowi dan dirundingkan dengan Prabowo. Setelah Jokowi tiba di gedung KPU, Jokowi setuju dengan perubahan nomor urut ini dan meminta agar diadakan pertemuan dengan Prabowo terlebih dahulu.
Prabowo pun merespon baik dengan perubahan nomor urut tersebut, sehingga disepakati nomor 1 dan 2 berubah menjadi nomor 01 dan 02. Bahkan secara serius, Prabowo menyampaikan kalau semua sepakat dengan perubahan 02 untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, karena partai Gerindra juga bernomor 2. Namun ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan bahwa nomor urut harus diundi terlebih dahulu. Dari hasil pengundian nomor urut, ditetapkan pasangan Jokowi-Ma’ruf nomor 01 dan Prabowo-Sandiaga nomor urut 02.
"DIBALIK PERUBAHAN 1&2 MENJADI 01&02"
Sebagaimana dikatakan ketua KPU sebelum penarikan nomer, semalam terjadi perubahan dalam penarikan nomer urut capres.
Di seluruh atribut suara yg nantinya diedarkan untuk Pilpres, nomor 1 menjadi 01, dan nomer 2 menjadi 02.
Ada cerita dibalik perubahan itu.⠀
⠀
Diawali bincang-bincang para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sambil menunggu kedatangan @Jokowi di ruang transit.
Intinya, bagaimana agar nomor urut pencapresan berbeda dengan no urut parpol dan caleg DPD pada pemilu 2019.⠀
⠀
Saya bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Jhony Plate menemui Ketua KPU, menyampaikan kemungkinan perubahan.
Karena tidak termuat di PKPU, untuk memutuskan itu Ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Bawaslu.
Pada pokoknya disepakati hal ini dikembalikan kepada paslon dan parpol pengusung.
Penyelenggara intinya tidak keberatan.⠀
⠀
Di ruang transit sudah ada seluruh pimpinan parpol pengusung @prabowo, yang kemudian mereka segera naik ke ruang pleno begitu kami bertiga selesai audiensi dengan penyelenggara pemilu.
Kami bertiga menyampaikan kepada bu Megawati yang sudah hadir di ruangan.
Pada prinsipnya bu Mega juga menyerahkan kepada @Jokowi dan dipersilakan merunding @Prabowo.⠀
⠀
Setelah Jokowi tiba, kami sampaikan hal ini.
Alhamdulilah beliau berkenan menerima pemikiran ini dan beliau meminta agar ada pertemuan terlebih dulu dengan @prabowo.
Alhamdulilah pak pabowo merespon baik. S
esaat setelah bertemu @Jokowi, disepakatilah perubahan 1&2 menjadi 01&02.
Sempat @prabowo guyon, boleh nomer 08 nggak kepada Ketua KPU & Bawaslu.⠀
⠀
Bahkan secara serius @prabowo menyampaikan, kalau sama-sama sepakat perubahan, mengapa tidak sekalian sepakati saja 02 untuk @prabowo karena partainya juga bernomor 2.
Namun karena Ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan, bahwa nomor urut harus diundi, maka diundilah.
Meski hasil akhirnya juga sama, 01 untuk @jokowi dan 02 untuk @prabowo.⠀
⠀
#Jokowi1KaliLagi #Jokowi1PeriodeLagi," tulis @romahurmuziy
http://wow.tribunnews.com/amp/2018/0...135.1537707844
Cerita di Balik Angka 01 dan 02, Usulan Megawati yang Membuat Suasana Menjadi Cair
Sabtu, 22 September 2018 06:52 WIB

PENCABUTAN NO URUT - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketika pencabutan nomor urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). Jokow-Ma'aruf Amin mendapat No 01, sementara Prabowo-Sandi No 02. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor 01 dan Prabowo-Sandi mendapat nomor urut 02 sebagai nomor urut pasangan capres cawapres pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno menuturkan ada cerita di balik nomor tersebut.
Sesaat sebelum pengundian, pihak Jokowi-Ma'ruf menyambangi ruang transit sementara pasangan Prabowo-Sandi.
Orang bernama Wahid itu kemudian meminta pasangan Prabowo-Sandi untuk mampir ke ruangan Jokowi-Ma'ruf.
"Karena mukanya tegang, saya pikir penting ini. Dia juga datang dengan tergopoh-gopoh meminta kami ke ruangan Pak Jokowi," jelasnya di Kantor KPU Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menurut Sandi, sebenarnya pihak KPU tidak mengizinkan pertemuan itu, karena akan bertemu nanti di ruang rapat utama di lantai dua kantor tersebut.
Sesampainya di lantai bawah, Prabowo-Sandi bersama dengan petinggi partai politik pemenangan Jokowi-Ma'ruf, membahas masalah tersebut.
"Karena jika tetap 1 dan 2, ada partai yang merasa diuntungkan. Kalau nomor 1, ada partai yang diuntungkan, kalau 2 nanti masyarakat kebingungan," urainya.
Dari pertemuan tersebut, terlontar lah beberapa usul untuk nomor urut tersebut. Hingga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputrimengusulkan angka tambahan 0 (nol) di depan nomor.
"Ada usul dari Ibu Megawati, untuk nambah angka kosong di depannya. Nah, kemudian kami sepakat," ungkapnya.
"Tidak sampai satu menit, kami sepakat. Suasana di dalam juga sangat cair sekali," ujarnya.
Calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin membenarkan hal itu. Alasannya, agar nantinya ada pembeda antara nomor urut Partai Gerindra dengan nomor urut pasangan presiden.
"Karena memang, nanti kalau tanpa pembeda menyulitkan. Partai Gerindra kan nomor urut 2. Tapi, Alhamdulillah tadi berjalan lancar," imbuhnya.

Tadi Sebelah Kecewa Sekali
Ketua DPP PAN, Yandri Susanto saat berada di dalam ruang rapat pleno KPU, melihat bahwa kubu Jokowi-Ma'ruf sempat kecewa dengan nomor urut yang diambil.
Katanya, kubu Jokowi-Ma'ruf sudah siap bersorak "Dua Periode" saat pengambilan nomor urut. Namun, hal itu tidak terjadi karena pasangan itu mengambil nomot urut 01. "Kelihatan banget kok kalau tadi di dalam, sebelah kecewa sekali. Mereka mau teriak 'Dua Periode' tadi enggak jadi. He-he-he," katanya seraya tertawa.
Melihat hal itu justru dia merasa senang, karena menurutnya, sudah satu hal yang dimenangkan oleh pihaknya, yakni tagline "Dua Periode". "Kan sudah tidak bisa lagi kalau mereka sebut 'Satu Periode'. Selesai dong nanti kalau cuma satu periode?" ujarnya tersenyum.
"Ya 01 untuk menjadi RI 1. 01 itu RI 1," ujarnya. Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan angka-angka itu akan mulai disosialisasikan kepada masyarakat di daerah melalui KPU Provinsi hingga kabupaten pada saat kampanye hari pertama pada 23 September 2018 mendatang.
"Kedua belah pihak sudah sepakat. Kami memerintahkan KPU di daerah untuk menggelar kampanye dan sosialisasi nomor 01 dan 02. Ini juga akan dicetak di surat suara nanti," ujar dia.
http://www.tribunnews.com/pilpres-20...a-menjadi-cair
KPU: Tambahan 0 di Nomor Urut Capres Tak Salahi Aturan Karena Disepakati
22 Sep 2018, 01:13 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2364637/original/011467600_1537537629-pilpres2019-4.jpg)
Pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di KPU. (Liputan6.com)
Liputan6.com, Jakarta - Dua pasang calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf telah mengambil nomor urut Pilpres 2019 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut 1 sedangkan Prabowo-Sandi mendapat nomor urut 2.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, ada tambahan angka 0 pada tiap atribut peragaan kampanye keduanya.
"Jadi di tiap angka di depannya ditambah angka 0. Nomor urut 1 ditulis 01, begitu juga nomor urut 2 ditulis 02," ujar Arief di KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Ditambahnya angka 0 di awal nomor urut merupakan hasil kesepakatan dua pasang calon dengan pertimbangan tidak ingin menyinggung atau berkaitan dengan partai politik dengan nomor urut tersebut. Usai acara pengambilan nomor urut, Arief menilai keputusan tersebut tidaklah menyalahi aturan.
"Tidak (menyalahi aturan) ya karena tadi telah disepakati oleh pasangan calon ini nanti yang akan digunakan pada saat membuat pasangan calon," ucap Arief.
"Makanya saya meminta sepanjang semua menyepakati kan silakan saja dan tidak ada aturan yang dilanggar," imbuh Ketua KPU itu.
Kampanye 23 September
Sementara itu, beragam tanggapan dari kedua kubu sama-sama optimistis mendapat raihan terbaik dari nomor urut tersebut. Semisal, dalam pidatonya, calon petahana Jokowi mengatakan angka 1 dikarenakan jabatan orang nomor 1 lah yang diperebutkan.
Sementara Ketua tim kampanye nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso mengatakan angka dua identik dengan kemenangan atau victory, sehubungan dengan bentuk v jika diperagakan dengan jari. "Angka dua ini kan biasanya gini (membentuk huruf V) ya itu artinya victory," ujar Djoko.
Selanjutnya, masing-masing pasangan capres dan cawapres akan melakukan kampanye perdana pada Minggu 23 September 2018 dengan melakukan karnaval sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.
Pada masa kampanye itu, Arief mengingatkan agar proses kampanye berjalam damai tanpa saling menjatuhkan apalagi menebar kebencian.
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3649651/kpu-tambahan-0-di-nomor-urut-capres-tak-salahi-aturan-karena-disepakati
--------------------------------
Tadi pagi-pagi sekali saya memperoleh sebuah postingan di sebuah grup WA tentang kemungkinan manipulasi data KPU karena input data nomor 01 dan 02 untuk pasangan Pilpres 2019 itu.
Saya sangat awam dalam hal pemahaman teknologi IT, khususnya ilmu Komputer. Tapi 'feeling' saya juga mengatakan, bisa jadi informasi itu masuk akal.
Oleh sebab itu, mohon kaskuser yang paham ilmu komputer dan prosesing data via teknologi komputer, bisa memberikan pencerahan atas opini dibawah inI:

Kalau ternyata analisa diatas itu NGAWUR atau KELIRU, mohon dijelaskan tuntas sehingga tidak menimbulkan keresahan yang bisa berakibat menimbulkan krisis kepercayaan pada kinerja KPU.
Thank's!

Diubah oleh naniharyono2018 26-09-2018 05:53
0
3.2K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan