- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pertama dan Satu-satunya di Indonesia, SMK Jurusan Kopi di Sumedang
TS
nyai.dasimah99
Pertama dan Satu-satunya di Indonesia, SMK Jurusan Kopi di Sumedang

SUMEDANG, iNews.id– SMK Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) Tanjung Sari Sumedang dipercaya pemerintah pusat menjadi pilot project atau percontohan sekolah yang memiliki jurusan kopi. Ini merupakan satu-satunya sekolah di Jawa barat (Jabar), bahkan yang pertama di Indonesia menerapkan jurusan kopi.
Peresmian jurusan kopi di SMK PPN Tanjung Sari dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, Senin (24/9/18).
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pilot project ini merupakan implementasi dari roadmap kebijakan pengembangan vokasi di Indonesia 2017-2025. Hal ini sejalan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas SDM melalui vokasi.
Dirman melihat, SMK PPN Tanjung Sari memiliki dasar dan kualitas dalam pengelolaan kopi sejak zaman Belanda. Sekolah tersebut telah berdiri dari tahun 1914. "Ironis kalau Indoensia tidak punya sekolah kopi yang komprehensif dari hulu sampai hilir. Oleh sebab itu kami memberanikan diri dan atas izin Mendikbud untuk melakukan pilot project sekolah kopi di SMK PPN ini," ujar Darmin.
Dia mengatakan, industri kopi terbesar di dunia lahir di Indonesia, tepatnya di Jabar dengan Kopi Gunung Malabar. Saat itu bibit kopi Malabar dibawa ke Belanda kemudian disebar di daratan Amerika Latin. "Seharusnya industri kopi kita lebih berkembang dan maju dari mereka," ujarnya.
Melalui pilot project sekolah kopi ini, Darmin menargetkan mulai awal tahun 2019 akan memperbanyak SMK yang memiliki jurusan kopi, minimal ada satu sekolah di tiap Kota. "Jadi ini merupakan upaya kami mempersiapkan percontohan untuk diperbanyak di tahun depan. Anggaran sudah disiapkan di APBN dan diterapkan di seluruh Indonesia," kata Darmin.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun sepakat bahwa program keahlian di SMK harus relevan dengan perkembangan saat ini. “Saya setuju SMK harus relevan dengan ekonomi baru. Sekarang lagi tren di seluruh dunia tentang ekonomi kopi," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Menurutnya, Jabar sebagai daerah penghasil kopi terbaik di dunia harus juga memiliki SDM handal bidang industri kopi. Dia pun menargetkan akan menerapkan SMK jurusan kopi ini di seluruh Jabar.
"Masa Jabar tidak melahirkan lulusan-lulusan yang ahli tentang industri kopi. Jadi saya dukung dan akan masif kan lagi di seluruh Jabar akan program ini," ucapnya.
Emil menuturkan, berbagai upaya dalam mempersiapkan Jabar menjadi produsen kopi terbesar di dunia sudah dilakukan sejak tahun 2014. Salah satu di antaranya dengan membagikan 10 juta benih kopi unggulan bersertifikat kepada petani. Selain itu juga mendistribusikan satu juta pohon kopi ke 61 kelompok tani di enam Kabupaten. Di tahun 2015 dan 2016 telah disalurkan pula 4 juta benih kopi serta 5 juta benih di tahun 2017.
"Lima tahun ke depan yaitu 2018-2023, kami berencana akan kembali mendistribusikan 23,5 juta kopi untuk disebarkan ke seluruh Jabar," tutur Emil.
Ditunggu jurusan Per-kelapa sawit'an juga
0
1K
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan