- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GP Ansor ‘Curhat’ Minta Dipertemukan dgn UAS, Acaranya Dibubarkan di Luar Jawa


TS
naniharyono2018
GP Ansor ‘Curhat’ Minta Dipertemukan dgn UAS, Acaranya Dibubarkan di Luar Jawa
GP Ansor ‘Curhat’ Minta Tolong Dipertemukan dengan UAS
September 20, 2018

RIAU – Ketua GP Ansor Riau Purwaji mendatangi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan ‘curhat’ karena mendapat penolakan di mana-mana.
Dalam pertemuan itu, Ketua GP Ansor Riau Purwaji meminta agar LAMR dapat memfasilitasi pertemuan mereka dengan Ustaz Somad.
Ya itu nantilah akan kita bicarakan dulu dengan para datuk-datuk disini,” bebernya.
Ia menceritakan bahwa pihaknya sejak awal sudah menginisiasi adanya proses mediasi atautabayyun atas kejadian perkusi UAS di pulau Jawa. Purwaji menyebut ada kesalahpahaman dalam hal ini.
“Ada kesalahpahaman anak GP Ansor mungkin menerima informasi salah, sehingga kemudian menyampaikan kritik-kritik kepada polisi untuk melakukan pengawasan dan sebagainya (terhadap kegiatan dakwah UAS). Karena itu salah satu cara untuk klarifikasi persoalan itu harus bertemu,” kata Purwaji yang mengenakan baju batik.
Dia percaya ketika bertemu umat muslim dengan umat muslim adanya tabayyun, maka semua persoalan akan selesai.
Karenanya, Purwaji di hadapan Ketua DPH LAMR Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar, dan datuk-datuk LAMR lainnya, memohon bantuan LAMR untuk memfasilitasi Ketua Umum GP Ansor bisa bertemu langsung dengan UAS untuk mempererat silaturahmi.
“Kami (GP Ansor) yang akan sowan ke Ustad Abdul Somad,” pungkasnya.
https://www.oposisi.net/2018/09/gp-a...ta-tolong.html

Source: https://www.goriau.com/berita/riau/r...-gp-ansor.html

SOURCE: https://www.gelora.co/2018/09/massa-...tu-negeri.html
Pascadugaan Persekusi UAS, Yaqut Cholil Ditolak di Pekanbaru
19/09/2018, 19:38 WIB

DIUSIR: Sejumlah ormas meminta Ketua GP Ansor Riau, Purwaji agar meninggalkan kantor LAMR, Rabu (19/9). Pengusiran tersebut dipicu dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di beberapa kota di Pulau Jawa. (Virda Elisya/JawaPos.com)
JawaPos.com - Sejumlah organisasi masyarakat di Riau, menolak kedatangan Ketua GP Umum Ansor Yaqut Cholil ke bumi lancang kuning. Penolakan tersebut dipicu dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di beberapa kota di Pulau Jawa.
Penolakan Yaqut Cholil tersebut ditunjukkan dengan memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Yaqut Aktor Persekusi Ulama, Jangan Pijakkan Kakimu di Bumi Melayu
'. Kemudian terdapat foto Yaqut dengan tulisan 'Yaqud Cholil Qoumas Ditolak'.
Spanduk itu tampak terpasang di pagar Lembaga Adat Melayu Riau(LAMR), Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau. Sudah beberapa hari spanduk itu terpasang di sana. Rencananya, Yaqut akan menghadiri acara Kirab Satu Negeri Zikir Satu Bangsa. Acara itu akan digelar di Kabupaten Siak, Riau, pada Sabtu (22/9) nanti.

Penolakan Yaqut Cholil tersebut ditunjukkan dengan memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Yaqut Aktor Persekusi Ulama, Jangan Pijakkan Kakimu di Bumi Melayu'. (Virda Elisya/JawaPos.com)
Selain pemasangan spanduk, penolakan juga dilakukan secara langsung oleh berbagai ormas. Mereka mendatangi kantor LAMR, Rabu (19/9). Di sini, mereka meneriaki Ketua GP Ansor Riau Purwaji yang datang ke kantor adat tertinggi di Riau pada Rabu sore. "Usir Purwaji," teriak massa.
Menanggapi kejadian ini, anggota Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Niaga Budi Febriadi mengatakan, tujuan kedatangan Ketua GP Ansor Riau ke LAMR untuk menyampaikan maksud mereka hendak mengadakan acara kirab tersebut. Sebab, acara itu telah ditolak dimana-mana.
"Tadi datuk menyampaikan kepada GP Ansor Riau bahwa GP Ansor juga harus introspeksi diri ke dalam. Karena penolakan Ketua GP Umum Ansor ini terjadi disebabkan preseden yang didahului GP Ansor di pulau Jawa yang melakukan penolakan terhadap UAS dengan tuduhan bahwa UAS makar dan HTI," kata dia.
Hal itu tentunya menyakiti perasaan umat Islam. Sebab UAS saat ini merupakan tuan guru besar dan diakui oleh semua kerajaan Melayu di Asia Tenggara. "Jadi wajar saja ketika umat bergerak dan bereaksi kepada GP Ansor. Karena GP Ansor lah terlebih dahulu yang melakukan," ujarnya.
Budi berharap, dengan adanya insiden penolakan tersebut maka GP Ansor dapat memberikan penjelasan kepada anggotanya sendiri. "Kalau sudah setia negara itu sudah selesai. Tidak ada lagi tuduhan makar dan sebagainya yang disampaikan kepada UAS," tegasnya.
Dalam pertemuan itu juga, Ketua GP Ansor Riau meminta agar LAMR dapat memfasilitasi pertemuan mereka dengan Ustad Somad. " Ya itu nantilah akan kita bicarakan dulu dengan para datuk-datuk disini," bebernya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Riau Purwaji menyatakan, bahwa pihaknya sejak awal sudah menginisiasi adanya proses mediasi atautabayyun atas kejadian perkusi UAS di pulau Jawa. Purwaji menyebut ada kesalahpahaman dalam hal ini.
"Ada kesalahpahaman anak GP Ansor mungkin menerima informasi salah, sehingga kemudian menyampaikan kritik-kritik kepada polisi untuk melakukan pengawasan dan sebagainya (terhadap kegiatan dakwah UAS). Karena itu salah satu cara untuk klarifikasi persoalan itu harus bertemu," kata Purwaji yang mengenakan
bajubatik.
Dia percaya ketika bertemu umat muslim den gan umat muslim adanya tabayyun, maka semua persoalan akan selesai. Makanya, Purwaji di hadapan Ketua DPH LAMR Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar, dan datuk-datuk LAMR lainnya, memohon bantuan LAMR untuk memfasilitasi Ketua Umum GP Ansor bisa bertemu langsung dengan UAS untuk mempererat silaturahmi. "Kami (GP Ansor) yang akan sowan ke Ustad Abdul Somad," pungkasnya.
https://www.jawapos.com/jpg-today/19/09/2018/pascadugaan-persekusi-uas-yaqut-cholil-ditolak-di-pekanbaru

RAKYATKU.COM - Persekusi kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Diduga pembubaran paksa kegiatan tersebut sebagai imbas atas penolakan Ustaz Abdul Somad berceramah di beberapa daerah.
Video pembubaran paksa acara GP Ansor itu beredar melalui media sosial. Sekelompok orang membubarkan acara kirab satu negeri yang digelar Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018).
"Enggak ada Islam nusantara-nusantara, Islam rahmatan lilallamin," teriak salah seorang warga dalam video tersebut.
Pada video lainnya, tampak warga turut membubarkan acara yang digelar di dalam Gedung Juang, Langkat. "Kami tidak memerlukan Ansor ada di sini, Takbir..." teriak massa.
Rombongan Banser GP Ansor lalu diarahkan memasuki Masjid Ajizi Tanjungpura. Namun, lagi-lagi massa memaksa masuk ke halaman masjid. Sempat terjadi kericuhan. Kedua belah pihak saling tolak menolak pintu pagar masjid.
Kericuhan dapat diredam. Massa meminta rombongan GP Ansor untuk membuka atribut kalau masuk ke masjid. Pihak kepolisian yang disiagakan menjaga keamanan sempat kewalahan. Acara yang digagas GP Ansor Langkat ini akhirnya dinyatakan batal. Undangan yang hadir berangsur pulang dengan pengamanan polisi.
Ketua MUI Langkat M Mahfud yang ikut memediasi mengatakan, berdasarkan permintaan masyarakat, banyak menolak acara GP Ansor itu. Sehingga pihaknya memberikan solusi untuk menahan kegiatan tersebut.
Sebelumnya, sekelompok warga juga menolak kedatangan Ketua Umum GP Ansor Pusat, KH Yaqut Cholil Qoumas. Dia rencananya menggelar kirab satu negeri dan zikir kebangsaan di Riau.
Ketua GP Ansor Riau, Purwaji menyebut, kegiatan yang direncanakan bakal berlangsung 21 September 2019 ini merupakan kegiatan resmi. "Acara kirab satu negeri adalah agenda resmi yang melibatkan banyak pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, Polri, Ormas, OKP, dan elemen masyarakat yang beragam," ujar Purwaji.
Purwaji menambahkan, agenda kirab satu negeri adalah inisiasi Ketua Umum GP Ansor Pusat, KH Yaqut Cholil Qoumas sebagai ikhtiar mempersatukan bangsa Indonesia, merawat kebinekaan, dan memupuk persaudaraan kebangsaan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ikut angkat bicara atas pembubaran kegiatan GP Ansor tersebut.
"Sudah saya bilang, tidak boleh sebuah ormas menghalangi atau membubarkan acara atau ceramah-ceramah," kata Mahfud, Minggu pagi (23/9/2018).
"Mengapa? Karena kalau barisan Anda kuat untuk mengadang orang atau acara di satu wilayah, maka di wilayah lain yang Anda hanya sedikit bisa diadang dan dibubarkan juga. Sudah dua kali dalam sepekan ini. Hormatilah hukum," lanjut mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur ini.
http://news.rakyatku.com/read/120376...ah-saya-bilang
Kerap Tolak Ustaz Abdul Somad, Acara GP Ansor di Sumatera Utara Dibubarkan Massa
Kamis, 20 September 2018 | 06:54 WIB
Wartawan: H. Dicky Aditya

Suasana pembubaran acara GP Ansor di Langkat, Sumatera Utara.
SEKELOMPOK massa mendatangi acara Kirab Satu Negeri dan membubarkan acara yang diselenggarakan di Gedung Nasional Tanjungpura, Jalan Merdeka, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018).
Pembubaran paksa ini ditengarai sebagai aksi balasan terhadap pengusiran Ustaz Abdul Somad di sejumlah daerah di Indonesia dan penolakan Islam Nusantara.
Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Langkat, menggelar Silaturahim dalam rangkaian Kirab Satu Negeri, di Gedung Nasional Tanjung Pura, tepatnya di Jalan Merdeka Tanjung Pura, Rabu (19/9/2018). Namun, sebelum acara dimulai, puluhan massa dengan mengendarai Sepeda Motor menggeruduk lokasi acara, agar membubarkan acara tersebut.
"Tidak ada Islam Nusantara, dan tidak ada GP Ansor di Langkat. Ustad Abdul Somad udah di usir oleh mereka, kami pun akan mengusir mereka," ucap massa.
Suasana semakin memanas setelah salah seorang perwakilan GP Ansor mulai bicara dan mengatakan niat menggelar acara. Namun, sebelum selesai bicara, massa yang sudah terpancing emosi langsung memotong pembicaraan itu.
"Tetap bubarkan. Kami tidak mau ada acara di tempat ini. Orang Langkat tidak mengenal Islam Nusantara," ucap warga lainnya.
Massa yang tidak terima dengan kehadiran GP Ansor di Langkat, terus berteriak dan mengusir peserta yang hadir.
Aparat kepolisian yang dilibatkan untuk menjaga keamanan juga sempat kewalahan menjaga aksi warga.
Sempat diupayakan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, rombongan Banser GP Ansor diarahkan memasuki Masjid Ajizi Tanjungpura. Lagi-lagi massa memaksa masuk ke halaman masjid.
Sempat terjadi kericuhan. Antara kedua belah pihak saling tolak menolak pintu pagar masjid. Kericuhan dapat diredam. Masa meminta rombongan GP Ansor untuk membuka atribut kalau masuk ke masjid.
Pihak kepolisian yang disiagakan menjaga kemanan sempat kewalahan. Acara yang digagas GP Ansor Langkat ini akhirnya tidak dapat diselenggarakan dengan alasan keamanan. Undangan yang hadir berangsur pulang dengan pengamanan polisi.
Ketua MUI Langkat M Mahfud yang ikut memediasi mengatakan, berdasarkan permintaan masyarakat, banyak menolak acara GP Ansor itu. Sehingga pihaknya memberikan solusi untuk menahan kegiatan tersebut.
http://www.galamedianews.com/nasiona...kan-massa.html
Kritik Gus Nur kepada Elit GP Ansor yang Arogan!
----------------------------------
Betul kata Gus Nur ... elit GP Ansor jangan merasa paling hebat di negeri ini karena merasa ormasnya paling cinta NKRI. Kalau ada gangguan di negeri ini maka itu adalah tugas TNI, bukan tugas ormas macam GP Ansor ini (yang nggak bedalah eksistensinya seperti ormas keagaamaan lainnya, seperti FPI misalnya).
Kini elit GP Ansor baru bisa merasakan bahwa NKRI itu bukan hanya Jawa Timur dan Jawa Tengah semata, dimana kekuatan GP Ansor diakui memang dominan di 2 Provinsi di Jawa itu. Tapi itukan hanya di Jawa Timur dan Jawa tengah saja, giliran di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua, nggak bisa lagilah meng-klaim paling jagoan dalam membela NKRI. Alasan ingin membela NKRI dari bahaya virus HTI yang dibawa UAS berakibat pada sikap GP Ansor yang berani-beraninya menghalangi dawah Islam yang dilakukan UAS beberapa waktu lalu. Semoga mereka segera bertobat dan introspeksi.
Bila saja elit GP Ansor itu mau sadar bahwa menghalangi dakwah Islam seperti menghalangi dakwah UAS di Jatim dan Jateng itu, bahwa dosanya sangat besar disisi Allah, tentunya mereka akan segera bertobat sebelum azab Allah turun untuk mereka dan ormas mereka yang dibangga-banggakan paling depan mencintai NKRI itu. Wallahu a'lam
lam.
September 20, 2018

RIAU – Ketua GP Ansor Riau Purwaji mendatangi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan ‘curhat’ karena mendapat penolakan di mana-mana.
Dalam pertemuan itu, Ketua GP Ansor Riau Purwaji meminta agar LAMR dapat memfasilitasi pertemuan mereka dengan Ustaz Somad.
Ya itu nantilah akan kita bicarakan dulu dengan para datuk-datuk disini,” bebernya.
Ia menceritakan bahwa pihaknya sejak awal sudah menginisiasi adanya proses mediasi atautabayyun atas kejadian perkusi UAS di pulau Jawa. Purwaji menyebut ada kesalahpahaman dalam hal ini.
“Ada kesalahpahaman anak GP Ansor mungkin menerima informasi salah, sehingga kemudian menyampaikan kritik-kritik kepada polisi untuk melakukan pengawasan dan sebagainya (terhadap kegiatan dakwah UAS). Karena itu salah satu cara untuk klarifikasi persoalan itu harus bertemu,” kata Purwaji yang mengenakan baju batik.
Dia percaya ketika bertemu umat muslim dengan umat muslim adanya tabayyun, maka semua persoalan akan selesai.
Karenanya, Purwaji di hadapan Ketua DPH LAMR Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar, dan datuk-datuk LAMR lainnya, memohon bantuan LAMR untuk memfasilitasi Ketua Umum GP Ansor bisa bertemu langsung dengan UAS untuk mempererat silaturahmi.
“Kami (GP Ansor) yang akan sowan ke Ustad Abdul Somad,” pungkasnya.
https://www.oposisi.net/2018/09/gp-a...ta-tolong.html

Source: https://www.goriau.com/berita/riau/r...-gp-ansor.html

SOURCE: https://www.gelora.co/2018/09/massa-...tu-negeri.html
Pascadugaan Persekusi UAS, Yaqut Cholil Ditolak di Pekanbaru
19/09/2018, 19:38 WIB

DIUSIR: Sejumlah ormas meminta Ketua GP Ansor Riau, Purwaji agar meninggalkan kantor LAMR, Rabu (19/9). Pengusiran tersebut dipicu dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di beberapa kota di Pulau Jawa. (Virda Elisya/JawaPos.com)
JawaPos.com - Sejumlah organisasi masyarakat di Riau, menolak kedatangan Ketua GP Umum Ansor Yaqut Cholil ke bumi lancang kuning. Penolakan tersebut dipicu dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di beberapa kota di Pulau Jawa.
Penolakan Yaqut Cholil tersebut ditunjukkan dengan memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Yaqut Aktor Persekusi Ulama, Jangan Pijakkan Kakimu di Bumi Melayu
'. Kemudian terdapat foto Yaqut dengan tulisan 'Yaqud Cholil Qoumas Ditolak'.
Spanduk itu tampak terpasang di pagar Lembaga Adat Melayu Riau(LAMR), Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau. Sudah beberapa hari spanduk itu terpasang di sana. Rencananya, Yaqut akan menghadiri acara Kirab Satu Negeri Zikir Satu Bangsa. Acara itu akan digelar di Kabupaten Siak, Riau, pada Sabtu (22/9) nanti.

Penolakan Yaqut Cholil tersebut ditunjukkan dengan memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Yaqut Aktor Persekusi Ulama, Jangan Pijakkan Kakimu di Bumi Melayu'. (Virda Elisya/JawaPos.com)
Selain pemasangan spanduk, penolakan juga dilakukan secara langsung oleh berbagai ormas. Mereka mendatangi kantor LAMR, Rabu (19/9). Di sini, mereka meneriaki Ketua GP Ansor Riau Purwaji yang datang ke kantor adat tertinggi di Riau pada Rabu sore. "Usir Purwaji," teriak massa.
Menanggapi kejadian ini, anggota Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Niaga Budi Febriadi mengatakan, tujuan kedatangan Ketua GP Ansor Riau ke LAMR untuk menyampaikan maksud mereka hendak mengadakan acara kirab tersebut. Sebab, acara itu telah ditolak dimana-mana.
"Tadi datuk menyampaikan kepada GP Ansor Riau bahwa GP Ansor juga harus introspeksi diri ke dalam. Karena penolakan Ketua GP Umum Ansor ini terjadi disebabkan preseden yang didahului GP Ansor di pulau Jawa yang melakukan penolakan terhadap UAS dengan tuduhan bahwa UAS makar dan HTI," kata dia.
Hal itu tentunya menyakiti perasaan umat Islam. Sebab UAS saat ini merupakan tuan guru besar dan diakui oleh semua kerajaan Melayu di Asia Tenggara. "Jadi wajar saja ketika umat bergerak dan bereaksi kepada GP Ansor. Karena GP Ansor lah terlebih dahulu yang melakukan," ujarnya.
Budi berharap, dengan adanya insiden penolakan tersebut maka GP Ansor dapat memberikan penjelasan kepada anggotanya sendiri. "Kalau sudah setia negara itu sudah selesai. Tidak ada lagi tuduhan makar dan sebagainya yang disampaikan kepada UAS," tegasnya.
Dalam pertemuan itu juga, Ketua GP Ansor Riau meminta agar LAMR dapat memfasilitasi pertemuan mereka dengan Ustad Somad. " Ya itu nantilah akan kita bicarakan dulu dengan para datuk-datuk disini," bebernya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Riau Purwaji menyatakan, bahwa pihaknya sejak awal sudah menginisiasi adanya proses mediasi atautabayyun atas kejadian perkusi UAS di pulau Jawa. Purwaji menyebut ada kesalahpahaman dalam hal ini.
"Ada kesalahpahaman anak GP Ansor mungkin menerima informasi salah, sehingga kemudian menyampaikan kritik-kritik kepada polisi untuk melakukan pengawasan dan sebagainya (terhadap kegiatan dakwah UAS). Karena itu salah satu cara untuk klarifikasi persoalan itu harus bertemu," kata Purwaji yang mengenakan
bajubatik.
Dia percaya ketika bertemu umat muslim den gan umat muslim adanya tabayyun, maka semua persoalan akan selesai. Makanya, Purwaji di hadapan Ketua DPH LAMR Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar, dan datuk-datuk LAMR lainnya, memohon bantuan LAMR untuk memfasilitasi Ketua Umum GP Ansor bisa bertemu langsung dengan UAS untuk mempererat silaturahmi. "Kami (GP Ansor) yang akan sowan ke Ustad Abdul Somad," pungkasnya.
https://www.jawapos.com/jpg-today/19/09/2018/pascadugaan-persekusi-uas-yaqut-cholil-ditolak-di-pekanbaru

RAKYATKU.COM - Persekusi kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Diduga pembubaran paksa kegiatan tersebut sebagai imbas atas penolakan Ustaz Abdul Somad berceramah di beberapa daerah.
Video pembubaran paksa acara GP Ansor itu beredar melalui media sosial. Sekelompok orang membubarkan acara kirab satu negeri yang digelar Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018).
"Enggak ada Islam nusantara-nusantara, Islam rahmatan lilallamin," teriak salah seorang warga dalam video tersebut.
Pada video lainnya, tampak warga turut membubarkan acara yang digelar di dalam Gedung Juang, Langkat. "Kami tidak memerlukan Ansor ada di sini, Takbir..." teriak massa.
Rombongan Banser GP Ansor lalu diarahkan memasuki Masjid Ajizi Tanjungpura. Namun, lagi-lagi massa memaksa masuk ke halaman masjid. Sempat terjadi kericuhan. Kedua belah pihak saling tolak menolak pintu pagar masjid.
Kericuhan dapat diredam. Massa meminta rombongan GP Ansor untuk membuka atribut kalau masuk ke masjid. Pihak kepolisian yang disiagakan menjaga keamanan sempat kewalahan. Acara yang digagas GP Ansor Langkat ini akhirnya dinyatakan batal. Undangan yang hadir berangsur pulang dengan pengamanan polisi.
Ketua MUI Langkat M Mahfud yang ikut memediasi mengatakan, berdasarkan permintaan masyarakat, banyak menolak acara GP Ansor itu. Sehingga pihaknya memberikan solusi untuk menahan kegiatan tersebut.
Sebelumnya, sekelompok warga juga menolak kedatangan Ketua Umum GP Ansor Pusat, KH Yaqut Cholil Qoumas. Dia rencananya menggelar kirab satu negeri dan zikir kebangsaan di Riau.
Ketua GP Ansor Riau, Purwaji menyebut, kegiatan yang direncanakan bakal berlangsung 21 September 2019 ini merupakan kegiatan resmi. "Acara kirab satu negeri adalah agenda resmi yang melibatkan banyak pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, Polri, Ormas, OKP, dan elemen masyarakat yang beragam," ujar Purwaji.
Purwaji menambahkan, agenda kirab satu negeri adalah inisiasi Ketua Umum GP Ansor Pusat, KH Yaqut Cholil Qoumas sebagai ikhtiar mempersatukan bangsa Indonesia, merawat kebinekaan, dan memupuk persaudaraan kebangsaan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ikut angkat bicara atas pembubaran kegiatan GP Ansor tersebut.
"Sudah saya bilang, tidak boleh sebuah ormas menghalangi atau membubarkan acara atau ceramah-ceramah," kata Mahfud, Minggu pagi (23/9/2018).
"Mengapa? Karena kalau barisan Anda kuat untuk mengadang orang atau acara di satu wilayah, maka di wilayah lain yang Anda hanya sedikit bisa diadang dan dibubarkan juga. Sudah dua kali dalam sepekan ini. Hormatilah hukum," lanjut mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur ini.
http://news.rakyatku.com/read/120376...ah-saya-bilang
Kerap Tolak Ustaz Abdul Somad, Acara GP Ansor di Sumatera Utara Dibubarkan Massa
Kamis, 20 September 2018 | 06:54 WIB
Wartawan: H. Dicky Aditya

Suasana pembubaran acara GP Ansor di Langkat, Sumatera Utara.
SEKELOMPOK massa mendatangi acara Kirab Satu Negeri dan membubarkan acara yang diselenggarakan di Gedung Nasional Tanjungpura, Jalan Merdeka, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018).
Pembubaran paksa ini ditengarai sebagai aksi balasan terhadap pengusiran Ustaz Abdul Somad di sejumlah daerah di Indonesia dan penolakan Islam Nusantara.
Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Langkat, menggelar Silaturahim dalam rangkaian Kirab Satu Negeri, di Gedung Nasional Tanjung Pura, tepatnya di Jalan Merdeka Tanjung Pura, Rabu (19/9/2018). Namun, sebelum acara dimulai, puluhan massa dengan mengendarai Sepeda Motor menggeruduk lokasi acara, agar membubarkan acara tersebut.
"Tidak ada Islam Nusantara, dan tidak ada GP Ansor di Langkat. Ustad Abdul Somad udah di usir oleh mereka, kami pun akan mengusir mereka," ucap massa.
Suasana semakin memanas setelah salah seorang perwakilan GP Ansor mulai bicara dan mengatakan niat menggelar acara. Namun, sebelum selesai bicara, massa yang sudah terpancing emosi langsung memotong pembicaraan itu.
"Tetap bubarkan. Kami tidak mau ada acara di tempat ini. Orang Langkat tidak mengenal Islam Nusantara," ucap warga lainnya.
Massa yang tidak terima dengan kehadiran GP Ansor di Langkat, terus berteriak dan mengusir peserta yang hadir.
Aparat kepolisian yang dilibatkan untuk menjaga keamanan juga sempat kewalahan menjaga aksi warga.
Sempat diupayakan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, rombongan Banser GP Ansor diarahkan memasuki Masjid Ajizi Tanjungpura. Lagi-lagi massa memaksa masuk ke halaman masjid.
Sempat terjadi kericuhan. Antara kedua belah pihak saling tolak menolak pintu pagar masjid. Kericuhan dapat diredam. Masa meminta rombongan GP Ansor untuk membuka atribut kalau masuk ke masjid.
Pihak kepolisian yang disiagakan menjaga kemanan sempat kewalahan. Acara yang digagas GP Ansor Langkat ini akhirnya tidak dapat diselenggarakan dengan alasan keamanan. Undangan yang hadir berangsur pulang dengan pengamanan polisi.
Ketua MUI Langkat M Mahfud yang ikut memediasi mengatakan, berdasarkan permintaan masyarakat, banyak menolak acara GP Ansor itu. Sehingga pihaknya memberikan solusi untuk menahan kegiatan tersebut.
http://www.galamedianews.com/nasiona...kan-massa.html
Kritik Gus Nur kepada Elit GP Ansor yang Arogan!

----------------------------------
Betul kata Gus Nur ... elit GP Ansor jangan merasa paling hebat di negeri ini karena merasa ormasnya paling cinta NKRI. Kalau ada gangguan di negeri ini maka itu adalah tugas TNI, bukan tugas ormas macam GP Ansor ini (yang nggak bedalah eksistensinya seperti ormas keagaamaan lainnya, seperti FPI misalnya).
Kini elit GP Ansor baru bisa merasakan bahwa NKRI itu bukan hanya Jawa Timur dan Jawa Tengah semata, dimana kekuatan GP Ansor diakui memang dominan di 2 Provinsi di Jawa itu. Tapi itukan hanya di Jawa Timur dan Jawa tengah saja, giliran di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua, nggak bisa lagilah meng-klaim paling jagoan dalam membela NKRI. Alasan ingin membela NKRI dari bahaya virus HTI yang dibawa UAS berakibat pada sikap GP Ansor yang berani-beraninya menghalangi dawah Islam yang dilakukan UAS beberapa waktu lalu. Semoga mereka segera bertobat dan introspeksi.
Bila saja elit GP Ansor itu mau sadar bahwa menghalangi dakwah Islam seperti menghalangi dakwah UAS di Jatim dan Jateng itu, bahwa dosanya sangat besar disisi Allah, tentunya mereka akan segera bertobat sebelum azab Allah turun untuk mereka dan ormas mereka yang dibangga-banggakan paling depan mencintai NKRI itu. Wallahu a'lam
lam.
Spoiler for RISIKO MENGHALANGI DAKWAH ISLAM:
Diubah oleh naniharyono2018 23-09-2018 13:10
2
4.9K
73


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan