INILAHCOM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah penasaran ingin melihat dokumen keberhasilan dari calon petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, pendukungnya ingin sekali Jokowi dipilih kembali pada Pemilu Presiden 2019.

"Pengen membaca dokumen yang bisa menjawab pertanyaan 'kenapa Jokowi harus dipilih kembali?'. Siapa yang kuat berargumen soal ini ya?," kata Fahri melalui twitternya #KopiRevolusi @Fahrihamzah yang dikutip INILAHCOM, Sabtu (22/9/2018).

Fahri mengaku sering melontarkan kritikan kepada Jokowi selama menjadi Kepala Negara dan kepala pemerintahan. Namun, disadarinya juga kalau kebanyakan kritik itu menguntungkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Saya pengkritik Jokowi, dan terlalu banyak mengetahui kritik itu, secara otomatis itu menguntungkan pasangan @prabowosandiuno. Tapi saya ingin tau apakah ada argumen terbuka soal alasan kuat #Jokowi2Periode," ujarnya.

Fahri mengatakan ingin membantu para pemikir di sekitar Jokowi untuk menjawab keraguan sebagian kalangan bahwa apakah ada alasan kuat untku memilih #Jokowi2Periode. Sebab, #2018TahunBertanya bagi rakyat dan #2018TahunMenjawab bagi calon pemimpin.

"Sedangkan #2019TahunKeputusan," jelas dia.

Memang, Fahri mengetahui bahwa orang bisa saja tidak mau capek-capek berdebat soal ide, karena ada cara yang lebih efektif berkuasa yakni uang atau power.

"Tetapi, orang waras dan para negarawan ingin melihat calon pemimpinnya berdebat. Maka Tim pemerintah perlu merumuskan jawaban," katanya.

Untuk itu, Fahri menyarankan kepada pendukung Jokowi-Maruf Amin supaya tampil dan tim Prabowo-Sandi juga harus menyiapkan narasinya. Sehingga, menampilkan pesta demokrasi Pilpres 2019 menjadi menarik untuk rakyat.

"Silahkan om2 dan tante2 serta saudara saudari pendukung pak @jokowi dan Kyai Maruf tampil. Dan tim pak @prabowo dan @sandiuno juga menyiapkan narasinya. Biar tarungnya seru dan rakyat menikmati. Gulung (gelar) tiker dan makan kacang dengan secangkir kopi. Demikian," tandasnya.[ris]

sumber

entahlah, ane juga herman eh, heran... udah jelas gak memenuhi target janji kampanyenya dulu, kok ya masih mau dipilih.. mungkin itulah yg dinamakan cinta, deritanya tiada akhir.