Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"
Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Menggunakan bahasa yang baik dan benar merupakan cara menyampaikan sebuah kata atau kalimat agar mudah di mengerti oleh lawan bicara dan kemudian terjadi percakapan berkelanjutan. Namun di keseharian saya seringkali mendengar sebuah kalimat yang disertai sebuah kata yang seharusnya sudah mengartikan sebuah petunjuk namun kenapa masih harus dipertegas lagi dengan kata tambahan, perlu atau tidak perlu, ya?

"Dul, kamu mau kemana?"
"Sebentar, aku mau turun ke bawah dulu ambil sesuatu"

"Tak perlu naik ke atas kalau disini saja sudah tersedia"

Atau ada cotoh lain; "Geseran sedikit dong, mundur ke belakang biar kita lebih lega",

"Siapa yang tadi terlambat, ayo maju ke depan!"


Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

CodeMyUI

Kalau kita simak percakapan di atas sepertinya tidak ada yang salah, tapi coba kita cermati lebih dalam salah satu kata di atas seperti: turun ke bawah, bukankah yang namanya turun pasti bergerak ke bawah, kalau naik pastinya ke atas, kan? Tidak mungkin yang namanya turun ke atas, hehe.

Saya pernah alami sendiri ketika suatu ketika menaiki lift sebuah mall yang cukup ternama di era nya. Lift ini terbilang sering saya gunakan terutama ketika akan menonton film layar lebar di sebuah gedung bioskop di dalam mall tersebut. Lift kala itu belum di sertai petugas di dalamnya, hanya ada speaker bersuara yang menunjukkan arah dan tujuan; naik dan turun. Tapi lucunya adalah setiap kali speaker bersuara mengatakan "Selamat datang di mall xxxx, kita akan naik ke atas" maka saya dan teman-teman kuliah dan penumpang lain dalam lift yang sadar dengan ucapan ini akan tersenyum geli. Apa pasal?

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Victorious Wiki

Mendengar kata 'naik ke atas' tentu saja orang sudah paham benar secara umum dan gamblang yang namanya naik pastinya 'ke atas', bukan ke bawah. Dan kejadian ini terus berulang setiap kali kami menumpang di lift mall tersebut. Namun kabar baiknya adalah beberapa waktu lalu setelah sekitar lima tahun lalu saya tidak menumpang lift tersebut kini lift sudah tidak disertai speaker bersuara wanita 'nan manja' tersebut, namun kini telah di jaga oleh petugas lift di dalam. "Selamat siang, akan menuju ke lantai berapa?", bukan lagi suara speaker yang suaranya sudah kami hafal dan standar, "Naik, ke atas" atau "Turun, ke bawah", padahal yang namanya Turun ya pastinya ya ke bawah, bukan?

Penggunaan kata yang kita bahas kali ini sebenarnya tidak hanya terjadi di lift tapi sudah meracuni kalimat utamanya di masyarakat keseharian yang sebenarnya kata 'turun, naik, mundur dan depan' sudah jelas artinya. Tapi kenapa hingga kini seseorang seringkali menyertakan kalimat tambahan yang seolah-olah belum 'sah' atau belumlah 'jelas' jika tidak disertai kata tambahan tadi. Sadarkah kita atau tanpa sadar kalau selama ini kita telah "mubazir", boros kata, buang-buang energi, karena ketidak tahuan kita? Budaya penggunaan kata tambahan yang tidak perlu saya rasa mulai saat ini perlu di hentikan. Cukup mengatakan "Sebentar, saya mau turun dulu mengambil sesuatu", bukan malah "Sebentar, saya mau turun ke bawah mengambil sesuatu".

Buat kita atau teman yang masih menggunakan kata tambahan ini sebaiknya buka pelajaran Bahasa Indonesia saja lagi, hehe.


Apakah penambahan satu kata di akhir yang menunjukkan satu kata yang kita bahas itu memang perlu? Tentu saja jawabannya menurut saya adalah TIDAK, kalau teman masih 'ngeyel' silahkan buka kamus Bahasa Indonesia, dimana kata turun misalnya sudah pastinya ke bawah, jadi cukup mengucapkan kata: TURUN, saja titik!

Coba perhatikan dan bandingkan kata di bawah ini:

A. Menurut kamus bahasa Indonesia
(Satu kata, seharusnya memang sudah jelas makna dan artinya)


TURUN
NAIK
MAJU
MUNDUR
DIAM

B. Yang terjadi di masyarakat
(Masih harus di tambahi kata penegas yang jadinya 'boros' kata):


TURUN ke BAWAH
NAIK ke ATAS
MAJU ke DEPAN
MUNDUR ke KEBELAKANG
DIAM di TEMPAT/Jangan Bergerak
Putar Balik

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

womenshealthmag


Dengan melihat perbandingan di atas kita mustinya sudah sangat memahami arti kata tersebut, dan tentu saja contoh A lebih tepat, lebih ringkas, dan tidak membuang energi bicara itulah kenapa kata ini menjadi baku dalam kamus Bahasa Indonesia.

Nah, karena ini hanya pemikiran dan opini saya pribadi kemungkinan juga bisa salah, tapi kembali ke KKBI saya yakin apa yang saya kemukakan ini benar adanya. Nah, mari budayakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan benar tapi masih harus ditambah-tambahkan menjadi kata yang tak perlu, mending di simpan menjadi dzikir dalam hati saja, hehe.



Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

emoticon-Hai

BACAAN KEREN ISKRIM LAINNYA NIH, GAN

[ HT# 365 ]

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Tips Upgrade Printilan Di Mobil Harian

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

Apa Sih yang Kurang Dari Kata "Turun, Naik, Maju, Mundur?"

█║▌│█│║▌║││█║▌│║▌║█║║▌║││█║▌││█

Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini iskrim | Sotoshop : iskrim




Diubah oleh iskrim 25-09-2018 02:01
1
6K
82
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan