- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Melemah, Pengusaha Konveksi Menjerit


TS
venomwolf
Rupiah Melemah, Pengusaha Konveksi Menjerit
JABARNEWS | BANDUNG – Pengusaha konveksi di Kabupaten Bandung menjerit, pasalnya lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada naiknya harga harga bahan baku benang, kain dan mesin produksi.
Penjualannya yang kurang, karena melemahnya daya beli masyarakat sehingga memperparah kondisi para pengusaha konveksi. Hal ini berpengaruh juga pada pengusaha yang sulit untuk menaikkan harga jual karena minimnya pemesanan.
“Bahan baku seperti benang dan kain impor, sehingga ketika dolar naik otomatis ikutan naik. Kenaikan harga bahan baku antara 10 hingga 20 persen,” kata pelaku usaha konveksi di Soreang yang juga pengurus koperasi Paguyuban Pedagang Soreang (PPS) Deden Najmudin, di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (19/9/18).
Menurutnya, para pengusaha konveksi di Kabupaten Bandung biasa memproduksi pakaian muslim dan kerudung. Namun, karena dolar yang menguat penjualan barang berupa pakaian muslim dan kerudung berkurang 20-30%.
“Selain harga kain dan benang, mesin produksi juga otomatis naik karena kebanyakan yah mesin itu produk impor. Cukup berat juga sih, di satu sisi kami juga enggak bisa menaikan harga jual di saat pasar sedang lesu, untuk mensiasatinya kami menekan biaya produksi yang masih bisa diakalin,” pungkasnya. (Rnu)
https://jabarnews.com/2018/09/rupiah-melemah-pengusaha-konveksi-menjerit.html
https://www.jpnn.com/news/rupiah-lemah-nilai-ekspor-jatim-merosot
wong bakso masi 10rb kog menjerit
Penjualannya yang kurang, karena melemahnya daya beli masyarakat sehingga memperparah kondisi para pengusaha konveksi. Hal ini berpengaruh juga pada pengusaha yang sulit untuk menaikkan harga jual karena minimnya pemesanan.
“Bahan baku seperti benang dan kain impor, sehingga ketika dolar naik otomatis ikutan naik. Kenaikan harga bahan baku antara 10 hingga 20 persen,” kata pelaku usaha konveksi di Soreang yang juga pengurus koperasi Paguyuban Pedagang Soreang (PPS) Deden Najmudin, di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (19/9/18).
Menurutnya, para pengusaha konveksi di Kabupaten Bandung biasa memproduksi pakaian muslim dan kerudung. Namun, karena dolar yang menguat penjualan barang berupa pakaian muslim dan kerudung berkurang 20-30%.
“Selain harga kain dan benang, mesin produksi juga otomatis naik karena kebanyakan yah mesin itu produk impor. Cukup berat juga sih, di satu sisi kami juga enggak bisa menaikan harga jual di saat pasar sedang lesu, untuk mensiasatinya kami menekan biaya produksi yang masih bisa diakalin,” pungkasnya. (Rnu)
https://jabarnews.com/2018/09/rupiah-melemah-pengusaha-konveksi-menjerit.html
https://www.jpnn.com/news/rupiah-lemah-nilai-ekspor-jatim-merosot
wong bakso masi 10rb kog menjerit

0
1.1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan