Jurnalpolitik.id – Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah mendapat dukungan dari Ijtima Ulama II. Sementara di kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin 400-an ulama mendeklarasikan dukungannya ke pasangan calon yang didukung PDIP cs itu.

“Kemarin kan ada ulama pesantren-pesantren besar mendukung Jokowi-Ma’ ruf Amin. Ijtima Ulama mendukung Prabowo ya silakan. Kemarin ada 400 ulama besar dukung Jokowi-Ma’ruf Amin, silakan,” kata Ma’ruf di Jalan Saharjo, Jakarta, Minggu (16/9), seperti dilansir Kumparan.

Ma’ruf juga mengaku tak khawatir dengan kemungkinan pecahnya suara para ulama. Sebab, menurutnya, ulama yang benar-benar alim dan ahli ibadah sudah pasti mendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Jangan dibilang pecah, kami yakin yang betul-betul ulama, alim, hafal Quran, ahli ibadah seperti Abuya Muhtadi (KH Muhtadi Dimyati) dari Banten itu dukung kami. Satu saja sudah ngalahin semua itu. Itu ulama betulan, jadi saya optimistis,” ujarnya.
Sebelumnya, 400 kiai dan pengurus pesantren seluruh Indonesia menyatakan dukungannya untuk pasangan capres dan cawapres, Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dukungan ini dinyatakan dalam acara silaturahmi Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MSKP3I) di Ponpes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (15/9).

Pengasuh pondok pesantren Asshiddiqiyah Noer Muhammad Iskandar mengatakan, kiai dan pengasuh pesantren se-Indonesia sepakat dukung Jokowi-Ma’ruf dan optimis pasangan ini menang di Pilpres 2019 mendatang.

“Dengan mohon ridho Allah, para kiai mendukung Ma’ruf Amin untuk menjadi wakil Presiden Republik Indonesia dan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia,” kata Noer, Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Ketua panitia acara Anas Tahir meminta semua santri yang ada di pondok pesantren tersebut untuk memilih calon pemimpin yang benar-benar lahir dan mempunyai jiwa yang dekat dengan Allah, yakni Jokowi-Ma’ruf.

“Apabila kita salah memilih dan menyoblos dalam 30 detik dibilik suara, jangan sampai efeknya kita rasakan hingga 5 tahun ke depan,” kata Anas.

Anas mengatakan, Jokowi-Ma’ruf menjadi pilihan karena memiliki latar belakang agama yang kuat agar dapat memimpin Indonesia dengan hati yang ikhlas.

Sementara Sekjen MSKP3I Arifin Junadi mengatakan, mereka sepakat untuk memilih Jokowi-Ma’ruf bukan tanpa alasan. Tidak lain agar Indonesia dipimpin oleh orang yang benar-benar ulama, bukan yang cuma dekat dengan ulama.

Dia pun meyakini, Ma’ruf bisa membawa suara para ulama dan dijalankan langsung dalam pemerintahan.

Adapun Kiai Anwar Iskandar selaku pengurus Ponpes Al Amin, Kediri, Jawa Timur mengatakan, kesepakatan memilih Jokowi-Ma’ruf didapat dari ijtihad yang mendalam.

Kemudian juga sebagai bentuk jihad untuk keselamatan negara dan kemaslahatan umat bersama.

“Ini sebagai spirit menyatunya ulama dan umara untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara,” tegas Amin

https://jurnalpolitik.id/2018/09/19/...kung-kami/amp/





Jonggos bakriepun ditangan mreka mendadak auto ulama


Tinggal piara jenggot panjang pake daster putih dan peci putih d lingkari karet ijo pada peci nya Mudah kan anda dapat cap ulama