ngemisilmuAvatar border
TS
ngemisilmu
Parah Banget! 5 Peradaban Ini Menghalalkan Pernikahan Sedarah Gan!

Incest adalah hubungan seksual sesama anggota keluarga yang masih memiliki hubungan darah. Gagasan ini pasti akan membuat kamu merasa ngeri atau merinding. Tetapi ternyata perbuatan ini sering dilakukan di seluruh dunia sepanjang sejarah. Para bangsawan sering menikahi anggota keluarga dekat untuk menjaga garis darah mereka tetap murni dan melindungi perpindahan tahta secara politik dan ekonomi.

Sikap budaya terhadap hubungan incest amat bervariasi lebih dari yang dibayangkan; sementara satu kelompok dapat memperingatkan dampak supernatural terhadap tindakan itu, yang lain mungkin melihat kebajikan spiritual dan menganggap hubungan semacam itu sebagai bentuk keharusan. Berbagai contoh dari seluruh dunia dapat mengejutkan Anda.

5 Afrika Kuno



Dalam kerajaan Monomotapa yang telah lama hilang di Zimbabwe, seorang raja pernah memiliki lebih dari 300 istri. “Istri utamanya” adalah kerabat dekat, sering kali saudara perempuan atau anak perempuannya, dan hanya anak-anak mereka yang dapat mewarisi takhta. Anak-anak istimewa ini hanya bisa menjadi ahli waris kerajaan karena garis keturunan mereka yang eksklusif, garis keturunan ini tidak dikotori oleh orang yang bukan keturunan raja. Hanya raja yang boleh melakukan inces eksklusif ini sedangkan bangsawan nonroyal akan menghadapi kematian jika mereka mencobanya sendiri.



Inces dalam keluarga kerajaan juga pernah terjadi di kerajaan Fon Dahomey (yang terletak di Benin, Afrika saat ini), di mana raja dapat kimpoi dengan wanita mana pun yang ia sukai: baik wanita itu masuh lajang atau sudah menikah, asing atau pribumi, wanita bebas atau budak. Bahkan wanita dari keluarganya sendiri juga diizinkan, termasuk saudara sepupu.

4 Mesir Kuno


Firaun mesir terkenal sering melakukan hubungan sedarah

Dalam sejarah Fir'aun Mesir, diyakini bahwa setiap keturunan dari pewaris kerajaan akan menduduki takhta selanjutnya. Bukan hanya itu, tetapi mereka percaya bahwa garis darah akan diperkuat oleh ikatan pernikahan antar saudara. Meskipun kita tidak dapat dengan mudah menguji keturunan anak-anak ini secara genetika, kita tahu dalam sejarah bahwa beberapa firaun dari dinasti ke-18 menikahi saudara perempuan atau saudara-saudara mereka sendiri, dan Ramses II dalam dinasti ke-19 benar-benar melakukannya.


Pernikahan sejarah Firaun Mesir



Akhenaten (alias Amenhotep IV) menerima beberapa perhatian ketika ia menikahi saudara perempuannya, Nefertiti, dan sejarah mengklaim bahwa orang tua mereka juga memiliki hubungan sedarah. Dari penampilannya dalam karya seni dari periode tersebut, para ahli berspekulasi dia mungkin memiliki kondisi genetik dan kelainan. Ini kemudian dikonfirmasi setelah analisis genomik pada sampel DNA dari Tutankhamun, putranya. Kelainannya mungkin berasal dari mutasi yang dihasilkan dari pernikahan sedarah yang biasa terjadi antara saudara laki-laki dan perempuan dalam garis keturunan kerajaan.

3 Zoroaster Iran



Zoroastrianisme adalah agama kuno di Iran sebelum berubah karena penyebaran agama Islam, dan perkimpoian sedarah saat itu terkait dengan keyakinan agama bahwa pernikahan sedarah sangat disukai oleh para dewa, dan tindakan itu mirip dengan ibadah. Pernikahan ibu anak, sesama saudara, dan perniakahn ayah dengan anak perempuan digariskan dalam teks-teks Pahlavi (abad keenam hingga kesembilan) sebagai suatu integritas keagamaan khusus.



Pernikahan sedarah adalah salah satu cara yang diyakini oleh orang-orang Zoroaster untuk masuk ke surga dan juga menghapus dosa dalam jiwa. Hanya ada sedikit atau tidak ada bukti yang tersisa dari orang-orang Zoroaster yang sebenarnya memiliki hubungan incest dengan cara ini, tetapi ada banyak referensi tentang bagaimana hal itu dilihat dari perspektif agama.

2 Eropa



Dari abad ke-15 hingga abad ke-19, bangsawan Eropa sering melakukan pernikahan di antara sepupu. Beberapa keluarga besar ini antara lain Habsburg dari Spanyol, Hohenzollerns Prussia, Bourbon Prancis, Romanov Rusia, dan keluarga kerajaan Inggris.



Beberapa ahli percaya bahwa kemerosotan dalam keluarga seperti Habsburg Spanyol adalah karena pernikahan sedarah sehingga menyebabkan keturunan mereka memiliki masalah mental dan fisik.

1 Inca



Suku Inca mengira mereka adalah keturunan langsung para dewa. Mempercayai leluhur mereka berasal dari surga, keluarga kerajaan mencerminkan kisah-kisah dewa Matahari, yang menikahi saudara perempuannya, dewi Bulan. Ketika raja Inca Topa Inca Yupanqui menikahi saudara perempuannya, dia berusaha untuk meyakinkan ayah dan ibu dengan cara ini mereka dapat mengklaim takhta sebagai pewaris tunggal, dan semua warisan yang akan dimasukkan ke dalam satu kesatuan.



Jika dalam perkimpoian kerajaan tidak memiliki anak, raja kemudian diharapkan untuk menikahi saudaranya yang kedua, kemudian ketiga sampai seorang pewaris lahir. Jika tidak ada saudara perempuan untuk dipilih, dia dapat memilih sepupu pertama untuk mendapatkan garis darah yang cukup murni. Pernikahan sedarah dalam kerajaan berhenti ketika Spanyol menaklukkan orang-orang Inca.


Sumber Referensi :

Govan, F. (2009, April 15). Inbreeding caused demise of the Spanish Habsburg dynasty, new study reveals. Retrieved from telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/spain/5158513/Inbreeding-caused-demise-of-the-Spanish-Habsburg-dynasty-new-study-reveals.html
Incest (Chapter 12) - Consanguinity in Context. (n.d.). Retrieved from cambridge.org/core/books/consanguinity-in-context/incest/12126C01CCC3439D141B964B024E4D93
The War of Quito by Pedro de Cieza de León. (2015, May 31). Retrieved from gutenberg.org/ebooks/49095?msg=welcome_stranger
Van Den Berghe, P., & Mesher, G. (1980). Royal Incest and Inclusive Fitness. American Ethnologist, 7(2), 300-317.
0
3.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan