- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Liverpool dan Chelsea yang mencuri perhatian
TS
kangjati
Liverpool dan Chelsea yang mencuri perhatian
Gak bisa dipungkirin bahwa Liverpool lagi bangkit setelah mengalami kekalahan pada final Liga Champions musim lalu.
Itu terbukti dari jor-joran Liverpool dalam belanja musim panas ini dalam memperbaiki seluruh sektor terutama kiper. Karena pada final Champions musim lalu kiper utama mereka Loris Karius melakukan blunder fatal yang mengakibatkan kekalahan The Reds.
Yak musim ini Liverpool merekrut Allison Becker dari AS Roma dan menjadikannya kiper termahal dunia sebelum akhirnya dipecahkan Kepa dari Athletic Bilbao menuju Chelsea.
Dan bisa dibilang juga masuknya Sarri menggantikan Conte membawa angin segar pada kubu The Blues Chelsea.
Buat selengkapnya minyak dah gan artikel di bawah.
Quote:
Bukan Manchester United. Bukan pula Manchester City. Adalah Liverpool dan Chelsea yang mencuri perhatian pada awal musim Liga Primer Inggris 2018/2019. Kedua tim itu mampu meraih hasil sempurna dari empat laga yang telah mereka jalani, alias 12 poin.
Pada pekan keempat, Leicester City ditaklukkan Liverpool dengan skor 1-2 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (1/9/2018) malam WIB. Dua gol The Reds dicetak oleh Sadio Mane pada menit 10 dan Roberto Firmino di tambahan waktu babak pertama. Gol balasan Leicester dibuat Rachid Ghezzal 63.
Sedangkan Chelsea, menghajar tamunya, AFC Bournemouth, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris. Pedro, pemain pengganti, menjadi pembuka kebuntuan Chelsea pada menit 72, sebelum diperbesar Eden Hazard 13 menit kemudian.
Sudah cukup lama bagi kedua tim tak beroleh hasil sempurna di empat laga pertama mereka di Liga Primer Inggris. Bagi The Blues, mungkin tak terlalu lama. Terakhir mereka melakukannya pada musim 2014/2015, kala mereka dilatih Jose Mourinho.
Khusus bagi Liverpool capaian ciamik ini sudah lama tidak mereka torehkan. Terakhir pasukan Anfield meraih hasil tersebut pada 1990/1991, kala kompetisi di tanah Ratu Elizabeth itu belum bernama Liga Primer Inggris.
Meski telah mengulang capaian yang sudah lebih dari dua dekade tak mereka lakukan, tapi Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, enggan jemawa. Menurut manajer asal Jerman itu, Liverpool masih belum bermain secara konstan.
"Ini adalah hasil yang bagus, tak bisa lebih lagi," ucap Klopp dalam laman resmi Liverpool. "Dengan pemikiran yang bijaksana, kami tahu bahwa kami bisa melakukan yang lebih baik lagi ke depannya ... (Penampilan) kami belum 100 persen stabil."
Pernyataan Klopp cukup masuk akal. Liverpool memang telah memenangi empat laga awal. Namun, bila melihat dari lawannya, Liverpool baru bersua tim-tim yang secara kualitas tak bisa disamakan dengan mereka.
Sebelum menghadapi Leicester, Mohamed Salah dkk. baru bertemu West Ham (menang 4-0), Crystal Palace (menang 2-0), dan Brighton & Hove Albion (menang 1-0). Dan, kebobolannya gawang Alisson lewat aksi Ghezzal semalam, menambah kuat pernyataan Klopp di atas.
Penjaga gawang termahal di dunia itu melakukan blunder karena mencoba menggocek pemain Leicester, Kelechi Iheanacho, di sisi kotak penalti. Akibat aksi itu, gawang pun kosong dan dengan mudah Ghezzal menyontek bola ke dalam jaring.
Klopp membela anak buahnya. Dia mengatakan bahwa satu saat Alison pasti akan melakukan kesalahan. "Sebagai tim, kami tengah dalam periode saling mengenal satu sama lain dan tak menimpakan kesalahan kepada satu pemain," kata Klopp.
Kini, Liverpool bertengger di pucuk klasemen sementara Liga Primer Inggris. Selain mengemas 12 poin, rekor memasukkan-kemasukkan mereka juga apik, 9-1. Catatan terakhir ini lah yang membuat mereka berada di atas Chelsea, meski memiliki nilai serupa.
Bahkan, bila ingin menilik lebih ke dalam lagi, apa yang dilakukan Chelsea lebih baik. Dari empat pertandingan, anak asuh Maurizio Sarri itu berhasil mengalahkan salah satu kompetitor utama, Arsenal.
Pada pekan kedua, Chelsea mengalahkan The Gunners dengan skor 3-2. Sebelumnya, mereka mengalahkan Huddersfield 3-0, Newcastle United 2-1, dan terakhir Bournemouth.
Bukan hanya hanya itu, bila melihat penguasaan bola, menurut Whoscored, Chelsea menjadi tim kedua terbaik sejauh ini. Dari empat pertandingan, rata-rata penguasaan bola mereka mencapai 64,7 persen, di atas Liverpool 58 persen. Hanya City yang berada di atas Chelsea, 65,7 persen.
"Saya sangat senang dengan 12 poin dari empat laga. Namun, saya selalu berpikir, kami dapat melakukannya lebih baik. Kami dapat lebih berkembang," ucap Sarri, dilansir BBC.
Untuk itu, Manajer asal Italia itu meminta anak asuhnya untuk melupakan 12 poin tadi. Ia meminta kepada timnya untuk berpikir pertandingan selanjutnya. "Karena perbedaan kami pada awalnya 30 poin. Saya pikir, sangat sulit untuk menambal gap ini hanya dalam semusim," katanya.
Maksud Sarri gap 30 poin adalah, perbedaan Chelsea dengan City di akhir musim lalu. City sebagai kampiun, memiliki poin 100 di akhir musim. Sedangkan Chelsea, yang hanya finis di posisi lima, memiliki poin 70.
Keberhasilan dua tim tersebut meraih poin penuh dalam empat partai awal itu diapresiasi Rio Ferdinand, kritikus sepak bola. Menurut Ferdinand, dengan empat kemenangan itu, artinya City, sebagai juara bertahan, memiliki pesaing lebih tangguh musim ini.
Namun, yang menjadi catatan ex Manchester United itu adalah, sepak bola Eropa belum memasuki fase penting, yang dimulai pada pertengahan bulan ini, alias mulainya liga antarklub Eropa, Liga Champions atau Liga Europa.
"Mereka (City) akan waspada, meski tidak fokus kepada Liverpool dan Chelsea," kata Ferdinand dalam Express.co.uk. "Segalanya dapat berubah, khususnya dua minggu lagi (Liga Champions dan Europa dimulai)."
Bahasa sederhana dari pernyataan Ferdinand adalah, saat ini keberhasilan Liverpool dan Chelsea hanya sebatas mencuri perhatian, belum sampai pada tahap serius bagi City. Tohkini City, yang menang 2-1 atas Newcastle semalam berada di posisi tiga, dengan 10 poin.
Pada pekan keempat, Leicester City ditaklukkan Liverpool dengan skor 1-2 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (1/9/2018) malam WIB. Dua gol The Reds dicetak oleh Sadio Mane pada menit 10 dan Roberto Firmino di tambahan waktu babak pertama. Gol balasan Leicester dibuat Rachid Ghezzal 63.
Sedangkan Chelsea, menghajar tamunya, AFC Bournemouth, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris. Pedro, pemain pengganti, menjadi pembuka kebuntuan Chelsea pada menit 72, sebelum diperbesar Eden Hazard 13 menit kemudian.
Sudah cukup lama bagi kedua tim tak beroleh hasil sempurna di empat laga pertama mereka di Liga Primer Inggris. Bagi The Blues, mungkin tak terlalu lama. Terakhir mereka melakukannya pada musim 2014/2015, kala mereka dilatih Jose Mourinho.
Khusus bagi Liverpool capaian ciamik ini sudah lama tidak mereka torehkan. Terakhir pasukan Anfield meraih hasil tersebut pada 1990/1991, kala kompetisi di tanah Ratu Elizabeth itu belum bernama Liga Primer Inggris.
Meski telah mengulang capaian yang sudah lebih dari dua dekade tak mereka lakukan, tapi Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, enggan jemawa. Menurut manajer asal Jerman itu, Liverpool masih belum bermain secara konstan.
"Ini adalah hasil yang bagus, tak bisa lebih lagi," ucap Klopp dalam laman resmi Liverpool. "Dengan pemikiran yang bijaksana, kami tahu bahwa kami bisa melakukan yang lebih baik lagi ke depannya ... (Penampilan) kami belum 100 persen stabil."
Pernyataan Klopp cukup masuk akal. Liverpool memang telah memenangi empat laga awal. Namun, bila melihat dari lawannya, Liverpool baru bersua tim-tim yang secara kualitas tak bisa disamakan dengan mereka.
Sebelum menghadapi Leicester, Mohamed Salah dkk. baru bertemu West Ham (menang 4-0), Crystal Palace (menang 2-0), dan Brighton & Hove Albion (menang 1-0). Dan, kebobolannya gawang Alisson lewat aksi Ghezzal semalam, menambah kuat pernyataan Klopp di atas.
Penjaga gawang termahal di dunia itu melakukan blunder karena mencoba menggocek pemain Leicester, Kelechi Iheanacho, di sisi kotak penalti. Akibat aksi itu, gawang pun kosong dan dengan mudah Ghezzal menyontek bola ke dalam jaring.
Klopp membela anak buahnya. Dia mengatakan bahwa satu saat Alison pasti akan melakukan kesalahan. "Sebagai tim, kami tengah dalam periode saling mengenal satu sama lain dan tak menimpakan kesalahan kepada satu pemain," kata Klopp.
Kini, Liverpool bertengger di pucuk klasemen sementara Liga Primer Inggris. Selain mengemas 12 poin, rekor memasukkan-kemasukkan mereka juga apik, 9-1. Catatan terakhir ini lah yang membuat mereka berada di atas Chelsea, meski memiliki nilai serupa.
Bahkan, bila ingin menilik lebih ke dalam lagi, apa yang dilakukan Chelsea lebih baik. Dari empat pertandingan, anak asuh Maurizio Sarri itu berhasil mengalahkan salah satu kompetitor utama, Arsenal.
Pada pekan kedua, Chelsea mengalahkan The Gunners dengan skor 3-2. Sebelumnya, mereka mengalahkan Huddersfield 3-0, Newcastle United 2-1, dan terakhir Bournemouth.
Bukan hanya hanya itu, bila melihat penguasaan bola, menurut Whoscored, Chelsea menjadi tim kedua terbaik sejauh ini. Dari empat pertandingan, rata-rata penguasaan bola mereka mencapai 64,7 persen, di atas Liverpool 58 persen. Hanya City yang berada di atas Chelsea, 65,7 persen.
"Saya sangat senang dengan 12 poin dari empat laga. Namun, saya selalu berpikir, kami dapat melakukannya lebih baik. Kami dapat lebih berkembang," ucap Sarri, dilansir BBC.
Untuk itu, Manajer asal Italia itu meminta anak asuhnya untuk melupakan 12 poin tadi. Ia meminta kepada timnya untuk berpikir pertandingan selanjutnya. "Karena perbedaan kami pada awalnya 30 poin. Saya pikir, sangat sulit untuk menambal gap ini hanya dalam semusim," katanya.
Maksud Sarri gap 30 poin adalah, perbedaan Chelsea dengan City di akhir musim lalu. City sebagai kampiun, memiliki poin 100 di akhir musim. Sedangkan Chelsea, yang hanya finis di posisi lima, memiliki poin 70.
Keberhasilan dua tim tersebut meraih poin penuh dalam empat partai awal itu diapresiasi Rio Ferdinand, kritikus sepak bola. Menurut Ferdinand, dengan empat kemenangan itu, artinya City, sebagai juara bertahan, memiliki pesaing lebih tangguh musim ini.
Namun, yang menjadi catatan ex Manchester United itu adalah, sepak bola Eropa belum memasuki fase penting, yang dimulai pada pertengahan bulan ini, alias mulainya liga antarklub Eropa, Liga Champions atau Liga Europa.
"Mereka (City) akan waspada, meski tidak fokus kepada Liverpool dan Chelsea," kata Ferdinand dalam Express.co.uk. "Segalanya dapat berubah, khususnya dua minggu lagi (Liga Champions dan Europa dimulai)."
Bahasa sederhana dari pernyataan Ferdinand adalah, saat ini keberhasilan Liverpool dan Chelsea hanya sebatas mencuri perhatian, belum sampai pada tahap serius bagi City. Tohkini City, yang menang 2-1 atas Newcastle semalam berada di posisi tiga, dengan 10 poin.
Jadi apakah Liverpool akan mengakhiri puasa gelar Liga Inggris yang terakhir mereka rengkuh 28 tahun silam ?
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini 
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan
Quote:
0
8.6K
65
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan