Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

exorioAvatar border
TS
exorio
Law of Averages
Law/hukum ini bukan mambo jambo atau janji surga dan semacamnya gan. Menurut ane, law of averages ini law yang paling realistis dan masuk diakal banget.

Jadi yok mari kita bahas



Isi hukum law of averages



Ada dua penjelasan yang menurut ane tuntas ngejelasin soal law of averages ini :


Quote:




Quote:



Engga banyak yang perlu dijelaskan, isinya udah langsung to the point banget, dan maknanya jelas.

Contoh sederhana lainnya, ini quote yang sangat populer juga gan.


Quote:



Contoh lainnya yang sederhana, misalnya agan main game, agan kalah. Semakin sering agan bermain game semakin besar pula agan menang. Peluangnya juga makin meningkat, karena ada elemen lain yang bermain didalamnya, yaitu skill agan untuk game tersebut meningkat.

Law of averages ini sangat penting menurut ane. Kenapa? Karena aplikasinya luas sekali. Khususnya dalam bidang sales dan marketing.



Sales dan marketing



Pertama, mesti bisa bedain dulu antara sales dan marketing, karena banyak orang yang bingung membedakan keduanya. 

Marketing lebih kepada kegiatan melakukan branding, menyiarkan produk yang dijual dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk yang dijual. Contoh marketing ya misalnya iklan. Marketing tidak secara langsung memberikan revenue terhadap perusahaan.

Sales lebih kepada kegiatan menjual. Nah jelas disinilah revenue perusahaan mengalir, karena penjualan produk terjadi. Istilahnya closing sales.



Analogi iklan



Ketika marketing berjalan, dalam topik ini kampanye iklan dilakukan, masyarakat tidak semerta-merta langsung membeli produk yang ditawarkan. Namun iklan itu terus berulang kali dilakukan hingga sampai ke target market yang diinginkan. Semakin luas jangkauannya semakin besar kemungkinan target market yang diinginkan terjangkau.

Dalam arti, marketing harus bermain dengan angka dan kuantitas jangkauan. Pernah berpikir ga kenapa pasang iklan di TV biayanya bisa puluhan juta bahkan untuk tayang cuma sekian detik, apalagi kalo pada jam-jam dan acara prime time? Karena di saat itulah jangkauan televisi berada pada tingkat puncaknya, jumlah tertinggi penonton stasiun tersebut.

Kampanye iklan juga bukan cuma sekali atau dua kali, namun berulang kali terus-terusan, hingga target market yang diinginkan pada akhirnya terbujuk untuk membeli produk yang ditawarkan. Semakin sering iklan tersebut ditayangkan, semakin tinggi juga peningkatan pembelian (sales) produk yang ditawarkan tersebut.

Ane sendiri pernah menjabat jadi sales manager, dan waktu itu bener-bener banting stir dari profesi ane yang udah seumur hidup ane jabanin. Mau tau berapa jumlah nomer telpon yang harus ditelpon untuk telemarketing/telesales? 1000 lebih gan.

Dari situ mungkin bisa dapet  rata-rata 10 hot leads, dan yang mana kalo bisa dapet 1 closing udah bersyukur banget. Karena waktu itu ane dikasih team sales, begitu dapet hot leads yang mau dikasih presentasi, ane oper ke team ane aja. Rasio ini seiring waktu bakal meningkat. Mungkin ada orang marketing atau sales yang punya rasio yang lebih akurat? Ane pribadi udah ga terlalu inget jumlah tepatnya.

Bayangin kalo seorang sales ditolak sekali terus udahan. Gimana jadinya?

Agan mungkin bertanya "tapi gue kan bukan sales ato orang marketing! Apa hubungannya sama gue?" Tunggu dulu. Law of averages ini bukan cuma berlaku di sales dan marketing aja. Dan kalo agan nangkep esensinya bakal mengubah hidup agan drastis gan. Yok ane jelasin di bawah.



Sukses dan kegagalan



Secara sadar ato engga, sebenernya agan kemungkinan besar udah melakukan law of averages ini.

Inget ga pas agan misalnya waktu sekolah/kuliah, orang tua agan atau agan sendiri pasti masukin pendaftaran ke beberapa sekolah idaman sekaligus. Kalo agan diterima ke semua sekolah tersebut syukurlah, berarti agan termasuk orang yang pintar.

Tapi gimana kalo yang gagal diterima di sekolah idamannya? Tentunya (orang tua) agan ga berhenti disitu, agan terus mencari sekolah lain yang mau menerima agan. Kalo engga ya berarti agan ga sekolah dong.

Sama juga ketika agan ngelamar kerja, pasti agan masukin CV dan lamaran kerja ke banyak perusahaan sekaligus. Kalo cuma satu dan agan nungguin satu perusahaan tersebut, kalo ditolak agan lebih lama nganggur. Bener ga?

Kita balik lagi ke masa agan masih bayi dan belajar berdiri. Agan pasti ga cuma sekali nyoba berdiri terus langsung berlari. Pasti ada jatuh-jatuhnya, dan kemudian agan ulang terus sampe agan bisa menyeimbangkan badan dan berdiri diatas kedua kaki.



Lanjut lagi ketika belajar berjalan, agan pasti jatuh-jatuh lagi, tapi agan terus ulangin non stop sampai pada akhirnya sekarang agan bisa berjalan tanpa berpikir lagi (majuin kaki kiri, tapak kaki kiri, majukan badan, majukan kaki kanan, tapak kaki kanan, dst) kan?

Kegagalan masa itu dianggap biasa oleh orang tua. Kalo ada yang waktu bayi gagal berdiri dan langsung dimaki-maki orang tuanya karena gagal, itu orang tuanya perlu dicek kesehatan jiwanya.

Nah semakin dewasa semakin kita takut kegagalan. Kenapa? Karena orang sekitar sering mengolok-ngolok orang-orang yang gagal. Padahal dengan kegagalan itu menandakan satu hal : agan sudah berusaha.

Cerita legendaris soal pembuat restoran ayam yang kini mempunyai franchise di seluruh dunia, yaitu Kentucky Fried Chicken, dimana Colonel Sanders sudah jatuh bangun menjadi karyawan dan sering dipecat karena berbagai alasan (khususnya depresi ekonomi masa itu). Colonel Sanders pun menciptakan resep ayam goreng yang mana dia tawarkan ke 1000 orang lebih, dengan syarat dia mendapatkan keuntungan dari resep tersebut.

Bayangkan bila Colonel Sanders berhenti pada tawaran pertama yang menolaknya, kita ga akan bisa menikmati ayam goreng renyah ala KFC saat ini.

Yang lebih dekat dengan agan, coba liat sales kartu kredit yang ada di mal-mal. Mungkin agan ditawarin pas lagi jalan, tapi agan tolak. Apa yang dia lakukan? Masa resign karena hati tersayat ditolak dan gagal ngelobi agan? Pastinya dia cari target lain, sebanyak-banyaknya. Gagal sama orang dibelakang agan? Cari lagi yang lain, begitu seterusnya.

Masih kurang penjelasannya? Tonton youtube ini :




Nah jadi, sudahkah agan gagal hari ini?



emoticon-I Love Indonesia#2019GaTakutGagalemoticon-I Love Indonesia

Diubah oleh exorio 09-09-2018 17:31
5
8.8K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan