Agan & Sis, ada begitu banyak fenomena alam yang sulit dijelaskan oleh ilmu sains. Salah satunya adalah fenomena "Golden Ratio" atau "Rasio Emas". Sepanjang sejarah, para ahli matematika sejak zaman Euclid pada abad ke-4, telah mempelajari kejadian matematika paling misterius ini.

Rasio Emas berkaitan dengan perbandingan (rasio) dari sepasang angka, dimana jika jumlah dari kedua bilangan dibagi dengan bilangan yang lebih besar maka nilainya akan sama dengan bilangan yang lebih besar dibagi dengan bilangan yang lebih kecil. Misalnya, ambil dua angka, a dan b, dengan angka a yang lebih besar. Jika kedua angka ini menampilkan Rasio Emas, maka terdapat hubungan matematis (a+b)/a = a/b. Perbandingan ini sering juga ditulis dalam bentuk angka 1,618, empat digit pertama dari bentuk desimal tak terbatasnya.



Perbandingan misterius ini telah membingungkan banyak ahli matematika, ilmuwan, dan seniman, karena tampaknya angka itu ditemukan di seluruh alam, seperti dalam perbandingan panjang kaki manusia, spiral galaksi, angin topan, atau cangkang hewan nautilus, juga dalam proporsi fitur wajah manusia, atau bahkan dalam dimensi molekul DNA. Banyak filsuf telah menduga bahwa rasio ini entah bagaimana caranya "terkodekan" dalam susunan fisik alam semesta dan bahwa persepsi manusia tentang keindahan terikat pada rasio ini.



Misteri Rasio Emas semakin aneh ketika ditemukan ternyata orang kuno dulu yang dianggap memiliki ilmu pengetahuan terbatas dan peralatan seadanya, ternyata mampu membuat bangunan dengan menggunakan angka Rasio Emas ini.

Sekarang coba bayangkan, misalnya kita disuruh untuk merencanakan dan membangun sebuah bangunan yang melibatkan beberapa bentuk geometris yang rumit, tetapi kita tidak diperbolehkan untuk menghitung, menuliskan angka atau membuat catatan seperti yang biasa kita lakukan. Apa yang akan kita lakukan?



Adalah seorang profesor ahli fisika dan ahli statistik dari Arizona State University, Dr. Sherry Towers, yang telah mempelajari reruntuhan Kuil Pueblo Sun berusia 800 tahun yang ada di Taman Nasional Mesa Verde di Colorado, AS. Towers memperhatikan bahwa dimensi dari struktur itu tampak sangat asing baginya.



Setelah melakukan pengukuran rinci dari situs tersebut menggunakan citra udara, Towers menemukan bahwa meskipun tidak memiliki bahasa atau sistem angka tertulis, orang Pueblo kuno dapat membangun sebuah bangunan yang memiliki dimensi mendekati sempurna dengan tingkat kesalahan kurang dari 1%!



Kejeniusan arsitek situs ini pun tidak dapat diremehkan. Menurut Towers, Jika saat ini ada yang mencoba merekonstruksi ulang situs ini, dan mencapai ketepatan yang sama dengan hanya menggunakan tongkat dan seutas tali, maka hal itu menjadi sangat tidak mungkin untuk dilakukan, terutama jika tidak dibantu dengan tulisan atau catatan.



Menurut penelitiannya yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science, Towers percaya bahwa geometri kuil itu terkait dengan penggunaannya sebagai situs seremonial atau berhubungan dengan hal-hal mistis. Kuil ini diketahui telah digunakan dalam perayaan solstice (waktu titik balik matahari yang terjadi saat Bumi dalam keadaan amat miring), dan Towers berspekulasi mungkin kuil itu juga digunakan untuk pengamatan selestial.

Bagaimana sebuah budaya tanpa pengetahuan bahasa dan tulisan dapat menciptakan sebuah struktur yang begitu presisi seperti itu? Mungkinkah bangunan kuno ini mendukung hipotesis tentang alien kuno?