- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PA 212 Sebut Habib Rizieq Korban Persekusi Terbesar di Indonesia


TS
president.trump
PA 212 Sebut Habib Rizieq Korban Persekusi Terbesar di Indonesia
PA 212 Sebut Habib Rizieq Korban Persekusi Terbesar di Indonesia
Dwi Bowo Raharjo | Chyntia Sami Bhayangkara Kamis, 13 September 2018 | 18:27 WIB

Suara.com - Ketua Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Slamet Ma'arif menyebut, pentolan FPI Rizieq Shihab menjadi korban persekusi terbesar di Indonesia. Pasalnya, ia terasingkan di negeri orang hingga kesulitan bertemu jemaah dan keluarga di tanah air.
Menurut Slamet mengatakan persekusi terhadap ulama belakangan semakin sering terjadi di pemerintahan Joko Widodo. Ia mencontohkan dengan kasus Neno Warisman yang ditolak di Riau. Namun persekusi terhadap ulama yang terbesar di Indonesia, kata Slamet dialami oleh Rizieq.

Rizieq Berpetualang ke Turki
"Habib Rizieq itu korban persekusi terdahsyat dan terbesar di Indonesia. Sampai beliau jauh dari keluarganya, jauh dari umat, jauh dakwahnya dari indonesia. Ini faktanya," kata Slamet saat ditemui di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Slamet menyebut persekusi yang menimpa Rizieq sama seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada saat berusaha menegakkan Islam. Slamet bercerita, pada saat itu para pemimpin di Mekkah berusaha membujuk Nabi Muhammad dengan berbagai cara, mulai dari menawarkan kekuasaan, harta melimpah hingga wanita agar tidak menyiarkan Islam, namun semua itu ditolak.

Rizieq Berpetualang ke Maroko
Menurut Slamet, hal itulah yang juga dialami oleh Rizieq. Rizieq telah menolak berbagai tawaran dari oknum-oknum hingga akhirnya ia harus menerima persekusi besar sampai terasingkan di negeri orang.
"Saya berkesimpulan oh zaman sekarang di Indonesia ada Abu Jahal dan Abu Lahab. Dulu belum ada, kenapa? Karena Rizieq belum sampai hijrah," ungkap Slamet.
Meski demikian, Slamet enggan merinci siapa yang dimaksud dengan Abu Jahal dan Abu Lahab pada era kekinian di Indonesia. Slamet menilai, persekusi yang dialami oleh Neno Warisman di Riau hingga berjam-jam belum seberapa dengan apa yang dialami Rizieq.
"Kalau yang lain di bandara masih bisa bertemu keluarganya, besok masih bisa dakwah di Indonesia, Rizieq nggak bisa," tutupnya.
https://www.suara.com/news/2018/09/1...r-di-indonesia


Jaman Pak Beye gak sempat Kabur.... kenak Penjara 2 kali... itu mah bukan Kriminalisasi.... tapi Kriminal Kambuhan....


Dwi Bowo Raharjo | Chyntia Sami Bhayangkara Kamis, 13 September 2018 | 18:27 WIB

Suara.com - Ketua Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Slamet Ma'arif menyebut, pentolan FPI Rizieq Shihab menjadi korban persekusi terbesar di Indonesia. Pasalnya, ia terasingkan di negeri orang hingga kesulitan bertemu jemaah dan keluarga di tanah air.
Menurut Slamet mengatakan persekusi terhadap ulama belakangan semakin sering terjadi di pemerintahan Joko Widodo. Ia mencontohkan dengan kasus Neno Warisman yang ditolak di Riau. Namun persekusi terhadap ulama yang terbesar di Indonesia, kata Slamet dialami oleh Rizieq.

Rizieq Berpetualang ke Turki
"Habib Rizieq itu korban persekusi terdahsyat dan terbesar di Indonesia. Sampai beliau jauh dari keluarganya, jauh dari umat, jauh dakwahnya dari indonesia. Ini faktanya," kata Slamet saat ditemui di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Slamet menyebut persekusi yang menimpa Rizieq sama seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada saat berusaha menegakkan Islam. Slamet bercerita, pada saat itu para pemimpin di Mekkah berusaha membujuk Nabi Muhammad dengan berbagai cara, mulai dari menawarkan kekuasaan, harta melimpah hingga wanita agar tidak menyiarkan Islam, namun semua itu ditolak.

Rizieq Berpetualang ke Maroko
Menurut Slamet, hal itulah yang juga dialami oleh Rizieq. Rizieq telah menolak berbagai tawaran dari oknum-oknum hingga akhirnya ia harus menerima persekusi besar sampai terasingkan di negeri orang.
"Saya berkesimpulan oh zaman sekarang di Indonesia ada Abu Jahal dan Abu Lahab. Dulu belum ada, kenapa? Karena Rizieq belum sampai hijrah," ungkap Slamet.
Meski demikian, Slamet enggan merinci siapa yang dimaksud dengan Abu Jahal dan Abu Lahab pada era kekinian di Indonesia. Slamet menilai, persekusi yang dialami oleh Neno Warisman di Riau hingga berjam-jam belum seberapa dengan apa yang dialami Rizieq.
"Kalau yang lain di bandara masih bisa bertemu keluarganya, besok masih bisa dakwah di Indonesia, Rizieq nggak bisa," tutupnya.
https://www.suara.com/news/2018/09/1...r-di-indonesia


Jaman Pak Beye gak sempat Kabur.... kenak Penjara 2 kali... itu mah bukan Kriminalisasi.... tapi Kriminal Kambuhan....


Diubah oleh president.trump 13-09-2018 19:14
-5
4.1K
89


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan