- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Melemah, Pengusaha Kain di Kabupaten Bandung 'Tercekik'


TS
al.murtadho
Rupiah Melemah, Pengusaha Kain di Kabupaten Bandung 'Tercekik'
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sejumlah mata uang di Asia, termasuk rupiah, saat ini sedang tertekan naiknya kurs dollar.
Kurs rupiah bahkan sempat menyentuh angka Rp 14.900 per dollar AS.
Turunnya kurs rupiah tersebut ikut berdampak pada berbagai sektor usaha di Indonesia.
Sektor-sektor usaha semisal makanan, emas, barang elektronik, barang mewah, hingga obat-obatan ikut terdampak oleh melemahnya rupiah.
Satu di antara sektor usaha yang saat ini tertekan akibat naiknya kurs dollar adalah sektor tekstil dan produk tekstil.
Para pengusaha kain di Kecamatan Majalaya, satu di antara sentra industri kain di Kabupaten Bandung, mengeluhkan beratnya melanjutkan usaha di tengah naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Dollar naik, setiap minggu ada kenaikan harga bahan baku, yaitu benang," ujar Aep Hendar Cahyad (54), pengusaha kain, ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya di Jalan Sukamanah, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (10/9/2018).
Aep Hendar mengatakan, para pengusaha sudah sangat tertekan dengan biaya bahan baku kain yang tinggi.
Usaha kain menurut Aep Hendar, memang sangat tergantung pada harga benang yang dijual oleh produsen.
Sementara itu, harga benang tergantung pada naik turunnya kurs rupiah terhadap dollar.
Saat ini, Aep Hendar mengatakan, para pengusaha kain rumahan sepertinya sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk tetap bertahan.
"Kalau kondisinya begini terus, ditakutkan akan berhenti produksi," ujarnya.
http://jabar.tribunnews.com/2018/09/10/rupiah-melemah-pengusaha-kain-di-kabupaten-bandung-tercekik
Moga2 ga ada PHK
Kurs rupiah bahkan sempat menyentuh angka Rp 14.900 per dollar AS.
Turunnya kurs rupiah tersebut ikut berdampak pada berbagai sektor usaha di Indonesia.
Sektor-sektor usaha semisal makanan, emas, barang elektronik, barang mewah, hingga obat-obatan ikut terdampak oleh melemahnya rupiah.
Satu di antara sektor usaha yang saat ini tertekan akibat naiknya kurs dollar adalah sektor tekstil dan produk tekstil.
Para pengusaha kain di Kecamatan Majalaya, satu di antara sentra industri kain di Kabupaten Bandung, mengeluhkan beratnya melanjutkan usaha di tengah naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah.
"Dollar naik, setiap minggu ada kenaikan harga bahan baku, yaitu benang," ujar Aep Hendar Cahyad (54), pengusaha kain, ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya di Jalan Sukamanah, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (10/9/2018).
Aep Hendar mengatakan, para pengusaha sudah sangat tertekan dengan biaya bahan baku kain yang tinggi.
Usaha kain menurut Aep Hendar, memang sangat tergantung pada harga benang yang dijual oleh produsen.
Sementara itu, harga benang tergantung pada naik turunnya kurs rupiah terhadap dollar.
Saat ini, Aep Hendar mengatakan, para pengusaha kain rumahan sepertinya sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk tetap bertahan.
"Kalau kondisinya begini terus, ditakutkan akan berhenti produksi," ujarnya.
http://jabar.tribunnews.com/2018/09/10/rupiah-melemah-pengusaha-kain-di-kabupaten-bandung-tercekik
Moga2 ga ada PHK
0
802
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan