Sebenarnya, hari Senin adalah hari yang harus di lalui dengan penuh semangat. Anak sekolah, biasanya melakukan upacara pagi. Waktu TSkerja dulu sebagai marketing juga melakukan meeting mingguan dihari senin. Koreksi pencapaian penjualan mingguan, penetapan strategi tujuh hari kedepan dan pengaturan libur mingguan para marketing yang kita pimpin, juga di rancang di hari itu. Sebagai gambaran, sebagai marketing yang memasarkan produk di berbagai pusat perbelanjaan, libur yang bisa diambil adalah di hari biasa.

Tidak boleh di hari libur mingguan atau hari libur nasional. Jadi, pada umumnya, para pekerja yang berprofesi sebagai tenaga penjual suatu produk atau jasa, hampir serupa itu pola kerja dan jadwal liburnya. Hari kerja bisa untuk liburan dan hari libur umum kita mesti manfaatkan sebaik mungkin untuk mengejar target omset. Kalo di Kaskus ini mungkin mengejar ISO. Begitulah kira kira gambarannya sis gan.

Gravitasi bumi meningkat di hari senin, keadaan ini umumnya tidak berlaku pada pola kerja seorang marketing. Walaupun secara umum di sangkal, namun sebagian marketing menganggap bahwa hari senin itu, gravitasi bumi kuat daya tariknya, ada benarnya.
Kebanyakan, mereka yang sependapat dengan ini, adalah para marketing yang tak mencapai target minimum mingguan. Apalagi bagi para tim leader atau incharge suatu area pemasaran, seperti kios atau toko.

Mereka yang tidak mencapai target tentu akan menganggap hari senin adalah hari yang berat untuk di lalui. Mulai bangun pagi terasa berat, berjalan terasa berat, hingga sampai menuju kantor guna meeting laporan mingguan pasti akan terasa berat pula.
Dari sinilah dulu asal muasal pendapat non ilmiah, yang mengatakan bahwa hari senin itu hari yang berat untuk di lalui. Beruntung dulu, TS, , sewaktu menjadi marketing hingga leader yang membawahi beberapa marketing di wilayah jakarta, selalu bertemu nasib baik. Omset selalu ada dan stabil. Jadi, hari Senin adalah hari yang menggembirakan. Bagi TS sewaktu bekerja dulu begitu.

Anggapan bahwa hari Senin gravitasi bumi meningkat berlipat, ini paling banyak di amini oleh para pekerja kantoran. Seperti itulah yang dulu sempat TS mengalaminya. Ketika tahun 2009 hingga tahun 2012 di tarik kedalam posisi trainer sales dan rekruitmen marketing.
Pola kerja pun berubah, dari anak lapangan yang keluar masuk mall dan pameran pindah ke kantor yang harus mesti duduk manis mengikuti rutinitas yang sudah di jadwalkan.

Walaupun awalnya kerja di kantor semangat menggebu, karena waktu sekolah sempat berkhayal enaknya kerja kantoran, namun selang satu semester kemudian, rasanya kerja di kantor lebih membosankan. Tiap hari yang ketemu dia lagi dia lagi (rekan sekantor). Kerjaan nya juga itu lagi itu lagi. Jauh berbeda dengan sewaktu menjadi anak lapangan.

Walaupun di lapangan itu ekstra capek dari sisi tenaga, namun ternyata kerja dikantor lebih capek dibanding kerja lapangan. Kerja di kantor berkutat dengan pemikiran yang mesti fokus untuk menyelesaikan tugas dan target yang hampir setiap bulan dan setiap tahunnya sama. Ini yang akhirnya membuat TS keluar kerja. Lalu memulai menguji nyali diri sendiri untuk mandiri memulai usaha dengan nebeng pada usaha kawan kawan yang ada.


Kembali ke soal anggapan bahwa hari senin itu lebih berat dibanding dengan hari lainnya. Dan gravitasi bumi itu lebih kuat pada hari senin, dibanding dengan hari libur. Sebetulnya ini anggapan kita semata. Faktanya, secara ilmiah 9.8 m/s², itulah kekuatan gravitasi bumi berlangsung statis. Dan tidak berubah, misalnya di hari senin gravitasi bumi menjadi 18 atau kelipatan lainnya.