Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Presiden Turki Erdogan Khawatirkan Pembantaian di Idlib
Presiden Turki Erdogan Khawatirkan Pembantaian di Idlib

AFP, CNN Indonesia

Kamis, 06/09/2018 02:16


Presiden Turki Erdogan. (REUTERS/Umit Bektas)

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdoganmemperingatkan pengeboman dan serangan rudal di provinsi Idlib, Suriah, akan menyebabkan "pembantaian" warga sipil. 

"...pembantian serius bisa terjadi jika ada hujan rudal di sana," kata Erdogan kepada para wartawan di pesawat kepresidenan Turki, Rabu (5/9). 

Erdogan kemudian menjelaskan "proses sangat kejam" yang mulai terjadi di Idlib, dan memperingatkan pertempuran dalam skala besar akan memicu krisis pengungsi.

"Sebanyak 3,5 juta orang tinggal di sana. Turki akan menjadi daerah tujuan warga yang mengungsi untuk menghindari bencana," kata Erdogan.

Pernyataan ini dikeluarkan ketika pasukan Suriah mengepung wilayah Idlib yang merupakan provinsi terakhir yang masih dikuasai kelompok perlawanan pemerintah Suriah. 

Pengepungan pasukan pemerintah Suriah ini dilakukan sebagai persiapan untuk merebut kembali provinsi ini. 

Rencana penyerangan ini memicu kekhawatiran akan terjadi bencana kemanusiaan dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya selama perang saudara Suriah yang sudah berjalan selama tujuh tahun ini.


Provinsi Idlib, Suriah menjadi benteng terakhir kelompok perlawanan yang bergabung dalam satu aliansi. (AFP PHOTO / OMAR HAJ KADOUR)

Damaskus dan Moskow bertekad untuk mengusir kelompok-kelompok jihadis yang menguasai provinsi ini. Salah satu kelompok yang menguasai Idlib adalah Hayat Tahrir al-Sham, kelompok jihadis terkuat bagi Suria dan Rusia. 

Rusia, sekutu dekat Presiden Bashar al-Assad, memulai kembali serangan udara ke Idlib pada Selasa (4/9) setelah 22 hari berhenti.

Turki, yang mendukung sejumlah kelompok pemberontak di provinsi itu, melakukan serangkaian perundingan dengan Rusia dan Amerika Serikat yang bertujuan mencegah serangan ke Idlib ini.

"Kerja sama kami dengan Rusia sekarang sangat penting. Amerika Serikat telah mengajukan usul ke Rusia, Rusia pun sudah melempar usul ke Amerika Serikat," ujarnya.

Idlib adalah satu dari zona yang dsebut sebagai zona "pengendoran ketegangan" yang dibentuk berdasarkan perundingan antara Rusia, Turki dan Iran tahun lalu ketika pemerinth Suriah mulai merebut kembali sebagian besar wilayah negara itu.

Erdogan dan presiden Rusia dan Turki akan bertemu di Tehran, Iran pada Jumat (7/9) untuk menghadiri pertemuan puncak membicarakan nasib Idlib.

"Insyaallah kami akan bisa mencegah tindakan ekstrim rezim di sana dengan hasil positif dalam pertemuan puncak Teheran," ujarnya. 

Menlu Iran Javad Zarif sebelumnya mengatakan pertemuan antara pemimpin ketiga negara itu akan membicarakan pertempuran melawan kelompok-kelompok militan di Suriah yang masih tersisa.

Sementara itu, Washington telah memperingatkan akan melakukan aksi jika Damaskus mempergunakan senjata kimia.

(yns/yns)

Sumber
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.6K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan