Quote:
Jurus Sri Mulyani Atasi Pelemahan Rupiah
Penguatan fundamental ekonomi menjadi fokus pemerintah untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah yang saat ini sudah menembus Rp 14.800 per dolar AS. Fundamental perlu diperkuat untuk mengurangi sentimen negatif investor global terhadap Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, gejolak keuangan yang terjadi di Argentina dan Turki telah menimbulkan sentimen negatif terhadap negara-negara berkembang lainnya. Hal itu pula yang membuat nilai tukar rupiah tertekan.
Menurut dia, gejolak di Argentina dan Turki tidak akan selesai dalam waktu dekat. "Kita harus antisipasi bahwa tekanan ini akan terus berlangsung," kata Sri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/9). Kemarin, Sri bersama para menteri ekonomi bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas kondisi perekonomian terkini.
Sri menjelaskan, penguatan fundamental ekonomi akan dilakukan dengan mengurangi defisit neraca pembayaran. Sebab, ujar Sri, salah satu kelemahan Indonesia di mata para pelaku pasar adalah neraca pembayaran yang masih defisit.
"Transaksi perdagangan dan transaksi berjalan menjadi titik lemah Indonesia bagi investor," katanya.
Defisit neraca pembayaran Indonesia melebar pada kuartal II 2018. Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit mencapai 4,3 miliar dolar AS. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 3,9 miliar dolar AS.
Untuk mengurangi defisit neraca pembayaran, pemerintah segera menerapkan kebijakan pembatasan impor terhadap 900 jenis barang. Namun, Sri menegaskan, barang-barang yang dibatasi tersebut hanyalah barang yang tidak memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional dan justru menyedot devisa negara.
"Kami sudah mengidentifikasi ada 900 HS code atau kode sistem harmonisasi barang," kata Sri.
Kemenkeu bersama Kementerian Perindustrian menilai, 900 jenis barang-barang tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri. "Itu bukan bahan baku, bukan barang modal, ini merupakan barang konsumsi yang levelnya tersier, bukan primer seperti tempe dan tahu yang kita makan," katanya.
Pembatasan impor akan dilakukan dengan mengenakan PPh impor sebesar 2,5-7,5 persen sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34 Tahun 2017. Ia menyebutkan, kebijakan terhadap impor barang-barang itu akan terus dikoordinasikan dengan berbagai pihak.
Sambil menahan laju impor untuk menghemat devisa, pemerintah bakal terus berupaya menggenjot ekspor. Pemerintah menugaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank untuk berfokus melakukan penetrasi ke pasar-pasar ekspor yang potensial.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani sebelumnya menegaskan, pengusaha yang tergabung dalam Kadin mendukung upaya pemerintah membatasi impor 900 komoditas. Namun, Rosan berpesan agar pembatasan impor hanya dilakukan untuk bahan konsumsi yang substitusinya bisa dicari di Indonesia.
"Jangan untuk bahan baku yang masih dibutuhkan untuk kegiatan produksi industri," katanya.
Rosan berharap kebijakan pembatasan impor dapat membantu pemerintah mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan. "Ketika defisit ini dapat terkendali, rupiah juga diharapkan bisa bergerak secara lebih stabil," katanya.
Kemarin, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah sebesar 126 poin menjadi Rp 14.815 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 14.689 per dolar AS.
Analis Riset FXTM Lukman Otunuga mengatakan, gejolak ekonomi di Turki dan Argentina telah membebani mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Kuatnya sentimen negatif dari faktor eksternal tidak mampu terbendung oleh kebijakan Bank Indonesia yang sudah beberapa kali menaikkan suku bunga.
"Kuatnya sentimen negatif eksternal menghalangi upaya BI untuk melindungi mata uang domestik," katanya.
Ia menambahkan, masih adanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Cina, serta spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang semakin tinggi, mengikis selera untuk mata uang negara berkembang. "Situasi itu dapat membuat rupiah terdepresiasi lebih lanjut," katanya.
sumber
bodoh boleh delusional jangan
Indonesia ranking no 6 untuk negara yang rawan goncangan moneter (vulnerable), lebih rawan dari Filipina. Malaysia dan Thailand termasuk aman. Singapore tidak ada di daftar, artinya sangat aman. Bagi mereka yang mencoba mengabaikan fakta, semoga dapat merenungkannya kembali.

Menukil dari post seorang teman,
Kerbau pun tak akan pernah terjatuh 2 kali di lubang yang sama, apalagi 2 periode.
Namun manusia berbeda dari kerbau. manusia bisa memilih :
1. Dia bisa memilih tetap jatuh 2 periode, karena harga diri yang yang terlalu besar dan malu atas keputusannya yang membuat dia jatuh ke dalam lubang
2. Lompat memilih jalan yang lain sambil mnyandarkan dan berharap kepada mimpi agar tak terjatuh di lubang yang sama.
3. Tetap diam, tak memilih jatuh 2 periode atau tidak berani karena terlalu pengecut mengambil jalan yang lain. Disebabkan traumatis masa lalu yang membuat dia jatuh ke dalam lubang .
Termasuk tipe manusia yang manakah anda?