Indosatu.Net – Awalnya kemunculan program unggulan OK-OCE yang di gagas oleh Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan & Sandiaga Uno dibawah Usaha Mikro Kecil Menengah serta Perdagangan (UMKMP) disambut baik oleh warga ibukota. Dimana dalam program tersebut diharapkan mampu mensejahterakan warga.
Akan tetapi, setelah mereka mengikuti berbagai sosialisasi di kecamatan malah dinilai proses itu membingungkan & terkesan pembodohan. Seperti penuturan Nurul (34) salah satu pedagang di kawasan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (4/9/2018).
“Kita sudah ikuti prosesnya, dari pendataan maupun lainnya. Saya pikir langsung dapat bantuan dana pinjaman. Yah sama aja bohong dong, harus nunggu dipanggil. Sama aja kaya urus e-KTP yang bertahun-tahun gak keluar-keluar,” ucapnya.
Menyikapi persoalan itu, Kepala Suku Dinas UMKMP, Jakarta Barat Syilvi mengatakan, diakuinya dalam program OK-OCE memang Pemprov DKI tidak mungkin memberikan bantuan dana cuma-cuma. bakal tetapi, KUMKMP memberikan pendampingan serta pelatihan untuk warga yang ingin berdagang maupun pedagang yang ingin meningkatkan usahanya.
“Jadi gini, tidak mungkin kita berikan dana cuma-cuma anggaran dari mana?, kami cuma bersifat melakukan pendampingan melalui 7 PAS. Dari mulai pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan & permodalan,”terangnya.
“Adapun warga yang ingin usaha & usahanya naik kelas, kita melakukan pendampingan dalam peminjaman modal di Bank. Kalau mau dagang melalui eS E N S O Rmerce ya kita bantu,” paparnya.
Ditegaskan Syilvi, untuk para pedagang yang ikut program OK-OCE harus selalu aktif. kalau ingin lakukan peminjaman dana.
“Jadi setiap kecamatan ada empat petugas OK-OCE. Nah para peserta ini harus aktif jangan pasif. Tanyakan sama pendamping kalau ingin dibantu dalam peminjaman modal. untuk yang belum dapat giliran, saya harap menunggu dengan sabar,”tandasnya.
https://www.indosatu.net/211253/peng...aya-urus-e-ktp