- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah melemah dan harga minyak dunia naik, kenaikan harga BBM jadi hal wajar


TS
kongkalingkong.
Rupiah melemah dan harga minyak dunia naik, kenaikan harga BBM jadi hal wajar
enaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai sebagai hal yang wajar. Sebab, harga minyak mentah tengah melonjak, Rupiah terkoreksi dalam dan besarnya tekanan eksternal yang dihadapi Indonesia saat ini.
President ASEAN International Advocacy, Shanti Ramchand Shamdasani, mengatakan selama ini pemerintah telah memotong subsidi BBM dan mengalokasikan anggarannya untuk sektor yang lebih produktif, seperti pembangunan infrastruktur. Pemotongan subsidi ini bisa saja kembali dilakukan oleh pemerintah jika sudah dianggap perlu.
"Subsidi minyak sudah diangkat (kurangi) oleh pemerintah untuk membangun, tapi pada saat negara membutuhkan. Pemerintah punya hak untuk menaikkan. Ceritanya lain kalau pemerintah memang tidak dalam kondisi yang membutuhkan kemudian dipotong," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/9).
Menurut Shanti, langkah untuk menaikkan harga BBM sudah dilakukan oleh negara lain, yaitu China. Hal tersebut sebagai antisipasi Negeri Tirai Bambu dalam menghadapi ketidakpastian global dan kenaikan hanya minyak mentah.
"Harga minyak bisa dinaikkan dan masyarakat harus mengerti. Karena di China juga dilakukan. Seluruh dunia kini menghadapi hal yang sama," kata dia.
Selain China, lanjut dia, India juga telah melakukan hal yang sama. Hal ini dilakukan pemerintahnya untuk menekan konsumsi BBM dan membuat masyarakatnya lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar fosil ini.
"Jadi negara lain sekarang berpikir hal yang sama. Contohnya India, sekarang bensin sudah naik di sana. Kalau dulu orang naik mobil tinggal ambil kuncinya, sekarang mereka mikir-mikir dulu. Jadi saya rasa wajar kalau pemerintah mau naikkan (harga BBM)," tandas dia.
https://www.merdeka.com/uang/rupiah-...hal-wajar.html
lagi lagi rezim ini terpaksa makan buah simalakama
hore hore
President ASEAN International Advocacy, Shanti Ramchand Shamdasani, mengatakan selama ini pemerintah telah memotong subsidi BBM dan mengalokasikan anggarannya untuk sektor yang lebih produktif, seperti pembangunan infrastruktur. Pemotongan subsidi ini bisa saja kembali dilakukan oleh pemerintah jika sudah dianggap perlu.
"Subsidi minyak sudah diangkat (kurangi) oleh pemerintah untuk membangun, tapi pada saat negara membutuhkan. Pemerintah punya hak untuk menaikkan. Ceritanya lain kalau pemerintah memang tidak dalam kondisi yang membutuhkan kemudian dipotong," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/9).
Menurut Shanti, langkah untuk menaikkan harga BBM sudah dilakukan oleh negara lain, yaitu China. Hal tersebut sebagai antisipasi Negeri Tirai Bambu dalam menghadapi ketidakpastian global dan kenaikan hanya minyak mentah.
"Harga minyak bisa dinaikkan dan masyarakat harus mengerti. Karena di China juga dilakukan. Seluruh dunia kini menghadapi hal yang sama," kata dia.
Selain China, lanjut dia, India juga telah melakukan hal yang sama. Hal ini dilakukan pemerintahnya untuk menekan konsumsi BBM dan membuat masyarakatnya lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar fosil ini.
"Jadi negara lain sekarang berpikir hal yang sama. Contohnya India, sekarang bensin sudah naik di sana. Kalau dulu orang naik mobil tinggal ambil kuncinya, sekarang mereka mikir-mikir dulu. Jadi saya rasa wajar kalau pemerintah mau naikkan (harga BBM)," tandas dia.
https://www.merdeka.com/uang/rupiah-...hal-wajar.html
lagi lagi rezim ini terpaksa makan buah simalakama

hore hore





nona212 dan aipnugraha memberi reputasi
2
4K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan