Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

telomendutAvatar border
TS
telomendut
DILEMA PETANI BERAS DI INDONESIA
Indonesia adalah negara yang mempunyai iklim tropis yang berada di garis khatulistiwa. Hal menjadikan Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, dua musim inilah yang menjadikan tanah Indonesia cocok untuk menjadi lahan pertanian. Dan sampai ada istilaha kalau tongkat kayu jika ditancapkan ditanah Indonesia bisa jadi tanaman. So, ternyata tanah indonesia sangat subur ya ternyata.
Memang benar Indonesia dijuluki sebagai negara agraris, dengan lahan pertanian Indonesia yang sangat luas jadi wajar banyak penduduk Indonesia menjadi petani, terutama di daerah Pulau Jawa. Tetapi disini ternyata muncul dilema tersendiri bagi petani-petani di Indonesia. Mengapa demikian?

Kita sedikit mengenang masa kejayaan Indonesia ditahun 1980an, dimana Indonesia dikenal dengan macan asia, Indonesia bisa swasembada pangan terutama beras. Dulu tidak ada yang namanya bantuan untuk rakyat miskin (raskin) karena ketersediaan beras mencukupi. Tapi sekarang para petani beras malah mendapat bantuan beras (raskin). Kenapa? Ada sesuatu yang tidak wajar yang terjadi di Indonesia.
Selain itu dengan banyaknya lahan pertanian di dalam negeri, dengan hasil panen yang cukup melimpah tapi kenapa pemerintah malah impor beras dari negara lain? Apakah kualitas beras dalam negeri kurang baik ? apakah hasil panen tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri?

 
Dalam beberapa waktu yang lalu pemerintah melakukan impor beras dengan alasan kekhawatiran pemerintah akan stok beras yang dimiliki tidak cukup sampai akhir tahun karena pngaruh dari iklim. Tapi jika dilihat dari data yang ada, tiap tahun Indonesia selalu impor beras, dan rencana swasembada beras tidak pernah berhasil dicapai pemerintah. Apa alasan pemerintah tetap sama “karena masalah iklim?”
Disini saya juga menyoroti kurang cepat pergerakan dari BULOG sebagai wakil pemerintah dalam menangani pangan. Bulog sering kalah cepat jika dibandingkan dengan para tengkulak yang menampung beras dari petani-petani dengan harga yang sesuai dengan kehendak tengkulak. Ini yang menyebabkan harga beras maupun gabah dalam negeri melonjak tinggi, para tengkulak memiliki kebebasan untuk menahan berasnya sehingga harga beras dalam negeri meningkat. Saat harga sudah tinggi barulah para tengkulak menjual berasnya dan memperoleh untung yang besar.
Jadi akan lebih baik jika BULOG sebagai tangan pemerintah dalam menangani pangan di Indonesia, bergerak lebih cepat dalam menampung beras dari para petani di Indonesia, dengan begitu maka harga beras dalam negeri akan lebih stabil, tentunya dengan mengesampingkan faktor iklim di Indonesia. Selain itu ada baiknya pemerintah lebih mengutamakan beras dalam negeri dari pada melakukan impor.
 







0
859
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan