- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siang Ini, Rupiah Nyaris Tembus Rp14.900 per Dolar AS


TS
nevertalk
Siang Ini, Rupiah Nyaris Tembus Rp14.900 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah nyaris menembus Rp14.900 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini, Selasa (4/9). Saat ini, rupiah berada di kisaran Rp14.897 per dolar AS. Posisi ini melemah 82 poin atau 0,55 persen dari posisi sore kemarin di Rp14.815 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.840 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pelemahan rupiah yang cukup dalam pada siang ini terbilang kurang lumrah lantaran pergerakan mata uang lain terhadap dolar AS sejatinya tidak begitu signifikan
Lihat juga: Perang Dagang Sulit Menguatkan Rupiah dari Posisi 14.800
"Kalau dilihat dari dolar AS dengan mata uang utama lainnya, tidak terlalu banyak bergerak. Tapi, rupiah sendiri yang melemah dalam. Rupiah langsung 'loncat', saat ada kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat kabinet," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/9).
Menurutnya, kabar tersebut seakan memberi sinyal bahwa pasar memang menanti langkah konkrit apa yang akan dilakukan pemerintah dan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Padahal, bila melihat data ekonomi domestik, menurutnya, tak ada sentimen negatif dari dalam negeri. Sebab, Indeks Harga Konsumen (IHK) justru menunjukkan deflasi 0,05 persen pada Agustus 2018.

Presiden Joko Widodo berdialog dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde
"Jadi, inilah kekuatan sentimen pasar yang bisa menggerakkan rupiah. Mungkin karena selama ini belum terasa dan belum kelihatan pengaruh dari aksi nyata intervensi pemerintah sama BI, jadi sentimen pasar masih akan terus cenderung menjauhi rupiah," terangnya.
Untuk itu, ia menyarankan pemerintah dan BI harus segera mengeluarkan kebijakan yang lebih nyata dan berhasil meyakinkan pasar agar tidak menjauhi rupiah. Sepanjang kebijakan itu tidak melulu melalui kenaikan tingkat suku bunga acuan BI.
"Soalnya inflasi stabil, jadi kenaikan suku bunga sebenarnya kurang tepat karena memang perekonomian masih dikatakan aman. Ini murni sentimen pasar dan kenaikkan bunga acuan The Fed juga belum kejadian," tandasnya.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...0-per-dolar-as
PASTI JAWABANNYA MASIH SAMA
BELUM MENGKHAWATIRKAN
TURKI, VENEZUELA ARGENTINA, NAMEC LEBIH PARAH
NANTI KALO UDAH MENGKHAWATIRKAN BARU GRASA GRUSU
BIKIN ISU YG LAIN YANG TAK KALAH HEBOH

Diubah oleh nevertalk 04-09-2018 14:26
0
2.7K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan