Posting ini dulu pernah tampil, tapi sudah dihapus, atas permintaan orang yang bersangkutan ane remake ulang.
 
Tahun 2008, ketika ane jalan-jalan ke hargo mangga dua, lihat-lihat ke kanan dan ke kiri toko .. kemudian lihat brosur  eh ketemu flashdisk 1 gb merk vandisk, harganya Rp 38 ribu..  wow murah banget. Karena tahun segitu, sebaran flashdisk di tempat ane masih jarang, memang ada yang jual  tapi harganya juga tinggi. Disamping merk Vandisk, ada juga merk Kingston, Nexus, V-gen dan  merk-merk lain yang ngetop. Namun kantong pas-pasan, ane pilih flashdisk yang paling murah.
 
Skip punya skip, punya sedikit uang, jadilah ane beli beberapa flashdisk yang niatnya mau di jual kembali. Pulang kerumah bersih-bersih, cobain satu-satu, lihat-lihat, ternyata ini flashdisk manteb juga,  bentuknya bagus, warna warni, bisa diputar pula, mirip kingston generasi sekarang, Flashdisk vandisk  ini cukup laku dibeberapa tempat, ane tawarkan ke toko toko kecil di pinggir jalan, banyak yang minat, mereka bilang murah. Karena tahun 2008 awal, flashdisk di sekitaran kota ane termasuk barang yang tidak umum.  




Kita flashback kebelakang, beberapa tahun sebelumnya yaitu tahun 2002, ane pernah beli flashdisk ukuran 128 MB dengan merk (ane lupa) yang pasti memang bukan brand terkenal, di plaza pinangsia, dibungkus kotak sebesar cemilan astor harganya Rp 300.000.
 
 Zaman itu uang sebesar Rp 300.000 untuk membeli barang elektronik yang cukup langka belum terasa beratnya (walaupun kantong jadi cekak), kenapa ane bilang langka, karena masa itu, penyimpanan sebatas pada Floppy Disk 1.44 atau CD - ROM.  Pada saat itu merk kingston, sandisk, v-gen belum ane kenal, merk itu mungkin sudah sangat terkenal, tapi kembali lagi, karena ANE GAPTEK.
 
Flashdisk zaman itu memang jarang, sehingga dijadikan barang pamer. Saking noraknya, yang punya flashdisk ingin menunjukkan kalau dia itu punya flashdisk, dengan menggantung di lehernya (macam kalung). atau jadi gelang, supaya kelihatan gaya, atau sekedar pengen disapa.







Pada tahun 2002, penyimpanan file paling besar, biasanya cukup dengan beberapa buah floppy Drive. Umumnya yang disimpan paling gambar-gambar ukuran kecil, file ketikan, atau kalau ingin kapasitas  besar bisa di taruh di komputer dan CD. File besar seperti MP3 belum terlalu booming, apalagi video - video macam sekarang. Dulu kalo denger Mp3, paling dari Hp, itupun suaranya sudah dikompress, jadi kualitasnya menurun. Maklum ukuran momory Hp terbatas, walaupun sudah dipakai MMC.

 
Flashdisk ukuran 128 MB yang ane punya, paling terisi 1/10 nya saja, sisanya nganggur gan. Ane mencoba download file lagu ukuran 5 MB, kemudian dicopy ke flashdisk, yang terjadi adalah selalu terbaca error, dicoba berkali-kalipun selalu error dan error. Ane coba copy file-file ketikan dan gambar, hasilnya.. normal gan.  Saat itu file paling besar adalah ketikan atau gambar besarnya 100kb s/d 200kb.  

Berikutnya. ane coba download file Mp3 ukuran 2 mb atau yang sudah di kompres, kemudian di copy ke FD 128 MB,  hasilnya .. bisa masuk, tapi..  filenya error, tidak bisa di play. Kasarnya, kalau flashdisk ini dicopy file lebih dari 1 Mb pasti error datanya. Pengen komplain ke tokonya, ..  jauh gan.  
 
Ane coba tarik kesimpulan bahwa flashdisk ini hanya khusus buat data ketikan, mirip dengan floppy 1.44, dan bukan berfungsi sebagai penyimpan file besar. Pada saat itu (tahun 2002) ane belum berpikir macam-macam, kalau ternyata ada flashdisk KW yang beredar.
     
Kembali ke awal 2008, flashdisk vandisk yang ane tawarkan ke toko-toko kecil pinggir jalan cukup laku, ada keuntungan sedikit, nambah quota flashdisk. Ane termasuk getol menawarkan flashdisk merk ini, karena harganya murah, kualitas bagus, banyak warna, minim komplain. Dengan segala kelebihan ini, mengakibatkan permintaan merk ini sangat tinggi.
 
Karena tingginya permintaan, ane rasakan makin hari ke hari, stok ditoko - toko diharco mangga dua, kok semakin minim ya. Info yang ane dapet, jalur distribusinya terhambat dari China ke Indonesia. Merk flashdisk ini sempat kosong beberapa bulan di Harco, Kalaupun ada, harganya melambung.  Akhirnya, karena permintaan flashdisk di toko-toko kecil semakin tinggi, akhirnya ane coba memilih flashdisk merk lain, yaitu kingston. Sempat juga memilih sandisk dan nexus, tapi karena harganya lebih tinggi, jadi batal.
 
Flashdisk Kingston yang ane jual ternyata mendapat respon bagus, kebanyakan mahasiswa atau pelajar yang beli. Flashdisk yang ane pasarkan waktu itu 2 GB dan 4GB warna hitam, untuk kapasitas 8 gb kurang laku karena harganya masih mahal. Biasanya ane beli / di 3 toko di Harco, biar lebih gampang ngatur keuntungan. 





Hari demi hari, bulan ber bulan, permintaan flashdisk semakin tinggi,  tapi imbasnya, kok semakin hari  flashdisk kingston semakin sulit didapat pada toko langganan ane. Kalaupun ada harganya udah lebih mahal. Itu pun stoknya sangat-sangatlah terbatas. Ane coba keliling mangga dua, glodok dan depok, tetap langka. Mau pindah ke merk Sandisk, Nexus atau semisalnya, keuntungan makin tipis, itupun barang engga selalu ada

 
Ane coba searching ke berbagai tempat, sampai telpon di distributornya, memang barang sedang terbatas dan harga menjadi tinggi. Akhirnya searching dan searching, tanya sini dan sana, ketemu suplier flashdisk sony micro vault, (zaman itu flashdisk sony belum masuk indonesia), harganya cuma setengah dari harga normal, untuk flashdisk 2GB harga Rp 20.000 s/d 25.000 per 1 biji. Dengan harga yang sangat murah, flashdisk ane jual dengan harga tinggi. Flashdisk ini laku keras, setiap ane stock dalam jumlah besar selalu habis. Order lagi dan habis.    





Tetapi harga tidak menjamin kualitas, selama 2 bulan, dari 100% yang keluar, 95% kembali, atau rusak. Sedangkan 5 % lagi mungkin orang males komplain. Mulai dari itu, ane kebanjiran flashdisk rusak yang tidak henti-hentinya. Ada yang minta kembalikan uang, ada juga yang minta flashdisk merk lain. Pusing….  baru sebentar untung, sudah rugi banyak sekali.

 
Ane coba komplain ke suppliernya, memang ane salah dari awal, tidak buat perjanjian garansi. Supplier hanya jual putus. Akhirnya dengan kebaikan mereka, flashdisk hanya diganti setengah atau 47,5%. Dari total 95%, itupun dengan flashdisk juga , merknya kingston, dengan logo (bisa dilihat digambar bawah). 47,5% lagi ane harus kembalikan uang customer. Sisa 47.5% lashdisk rusak dari customer ane buang semuanya, karena udah engga bisa dipakai, jadi rugi bandar. 



 

Setelah 1 minggu flashdisk pengganti datang. Ane coba berikan flashdisk model ini ke customer & toko sebagai pengganti. Ane berani garansikan 1 bulan.  Satu minggu awal, semua berjalan lancar. Ane coba order lagi dengan merk sama. Pihak supplier menyanggupi. Tapi mereka minta beli putus tanpa garansi. Ane jelas menolak. Setelah 2 minggu ternyata komplainan flashdisk kingston ini seperti ombak, tidak berhenti. Rata-rata mengatakan,  setelah flashdisk di isi lebih dari 10%, langsung error, semua data didalamnya rusak. Ane kecewa juga dengan supplier itu engga jujur. Akhirnya ane tarik semua flashdisk kingston itu, dan mengembalikan uang customer, sedangkan flashdisk kingston diatas menjadi sampah ditempat ane. Supplier juga engga mau tanggung jawab. Kalaupun ditukar ke mereka, pasti dapat dengan model sama, dan pasti rusak juga. Lapor Polisi, nanti panjang urusan. Disini ane pasrah & benar-benar rugi total.

 

Pada masa pertengahan 2008 s/d pertengahan 2009 , flashdisk garansi resmi masih langka, ane juga bingung. Kenapa bisa sulit, kalaupun ada harganya naik drastis dari sebelumnya. Kata orang-orang Harco, karena terjebak jalur merah. Ane kurang paham masalah itu

 
Modal yang ada sambil menjual barang-barang berharga, ane coba cari-cari supplier lagi, akhirnya ketemu supplier flashdisk kingston juga, dengan gambar seperti dibawah. Flashdisk ini mirip original DT 100, warna hitam, dengan logo J ditengahnya, ane bahagia juga, dipikiran pasti ini bakal laku keras. Ane hampir habiskan semua modal untuk beli flashdisk ini.





Memang belajar IT itu sangat diperlukan, jadi bisa periksa hardware yang bermasalah. Karena ane masih gaptek saat itu, gampang banget terpengaruh. Promosi dari supplier kingston logo J ini cukup besar-besaran. Karena ada marketing dan kantornya segala, walaupun kecil. Harga yang jauh lebih murah dari garansi resmi, membuat hati berdebar-debar. Akhirnya ane beli, kemudian, ane pasarin flashdisk logo J ini.  

 

Satu bulan ana pasarin, ternyata kasusnya sama dengan flashdisk model sony / kingston sebelumnya, setiap isi data lebih dari 10% pasti error. Semua flashdisk ane tarik. Ane coba kembali ke suppler itu untuk komplain, ternyata banyak juga pedagang yang komplain seperti ane, jumlahnya juga besar-besar, rata-rata dari luar daerah.  

 

Sebelumnya  ane pernah juga beli 2 macam flashdisk di Harco,  1 logo J yang banyak dikomplain, dan 1 lagi logo MI  tidak dikomplain. Flashdisk yang tidak dikomplain ini, kelak menjadi title KW2 (karena hanya bisa di isi data sampai 50%). Engga habis pikir, pedagang Harco yang sudah profesional, bisa juga kejebak sama barang KW.   

 

Supplier juga bingung, jalan tengahnya mereka minta waktu. Karena posisi kami sangat lemah, karena tidak terikat perjanjian, akhirnya kami menerima. 1 bulan ane menunggu, akhirnya ada kabar. Mereka mau tukar ke model terbaru dengan penambahan uang 40 % dari harga flashdisk. Ane sempat berdebat,  tapi apa mau dikata, mereka sebagai supplier juga rugi, merasa dipermainkan sama distributornya (panjang ceritanya).  Akhirnya flashdisk diganti dengan yang flashdisk normal, tetapi beda logo (kelak bisa diketahui kalau itu KW 1).

 

Dari pengalaman yang ane dapat, bahwa pada masa itu (2008 - 2009) ada 4 macam kriteria flashdisk di Indonesia :

 

Original, diedarkan oleh distributor resmi, harga ikuti dollar, kadang naik kadang turun, transfer rate cepat, bentuk kokoh dan rapi. Kalau di Jakarta Saat ini biasanya ditemukan d toko-toko komputer yang cukup besar, yang pasti harganya lebih mahal. Untuk logonya tahun 2018 ini, mungkin sudah berubah total, karena ane sudah berhenti jualan flashdisk semenjak 2012.

 

KW satu, dapat diisi full, bentuk mirip original, harga selisih sedikit dari original. Kalau disandingkan dengan flashdisk original ada perbedaan dari body,  sedikit kurang rapih produksinya.  Transfer rate lebih rendah dari ori.

Penjualan model ini masih marak di Jakarta. Kalau didepok, bisa ditemukan pada toko-toko komputer margonda & sekitar. Ane tahun 2018, beberapa kali beli untuk kerja, merk yang dibeli adalah kingston tanpa logo /polos. (garansi toko 3 hari), 5 tahun garansi supplier.
  Terakhir sebagai refrensi, untuk logo flashdisk kingston KW1 pada tahun 2010, logonya seperti dibawah ini, untuk merk lain ane belum ketemu infonya, karena dulu hanya jualan ini.




KW dua, hanya bisa di isi 50% dari total,  jika di isi lebih dari 50% maka data rusak. Selama kita tidak isi lebih dari 50%, maka data aman-aman saja. Pemotongan kemasan biasanya kurang rapi. Transfer rate lebih rendah dari KW satu. Penjualan model ini sudah jarang, mungkin sulit ditemukan. Dulu tahun 2009 ane ketemu di Harco Mangga Dua.





KW tiga, hanya bisa di isi 10%, jika diisi lebih, data menjadi korup, atau flashdisknya jadi rusak. Ini flashdisk paling parah yang ane temukan sampai saat ini (2018). Mungkin logo J sudah tidak ada. Tapi turunannya banyak sekali. Flashdisk ini sampai sekarang, banyak sekali ditemukan di counter handphone kecil dan tempat fotocopy. Dan sangat menjamur dimana mana. Merk yang dominan biasanya kingston, thosiba, samsung dan pernah ane ketemu beberapa kali flashdisk Gift (yang bentuknya lucu-lucu)  

 

 

Berikur ciri - ciri flashdisk asli & palsu yang sempat ane telusuri tahun 2009 s/d 2012, dalam hal ini ane gunakan flashdisk kingston sebagai sample, mungkin saat ini bisa berbeda.

 
1. Kepala asli ada tulisan laser, sedangkan KW tidak







2. Stiker barcode pada bungkus belakang, asli (full), KW (asal-asalan)



 

3. Hasil test software, dalam hal ini ane pakai H2testW. Flashdisk asli tercover sempurna, dan yang KW banyak tertulis error




4.  Logo - logo flashdisk kingston & sandisk original yang sempat ane abadikan tahun 2009 - 2012.


        

SEDIKIT TIPS SEDERHANA BELI FLASHDISK ORIGINAL

1. Hindari beli ditoko fotocopy / counter HP yang kecil dipinggir jalan, sampai sekarang teman-teman ane banyak sudah kena. Banyak supllier nakal yang drop barang kesana.
   
2. Lihat kemasannya, harus rapih, stiker hologram atau stiker apapun yang menempel pada kemasannya chek di website, apa betul dia distributor resminya.
   
3. Jika ingin beli di market place macam bukalapak, tokopedia, lazada atau lainnya, cari harga flashdisk paling tinggi. Misalkan 32 GB, merk harus sama. Minimal 10 sample, cari rata-ratanya. Biasanya jika ada yang lebih murah 10 - 15% dari nilai rata-rata, itu adalah flashdisk KW1.  Jika ada yang lebih murah lagi itu hati-hati. Marketplace besar banyak bertebaran flashdisk atau memory card KW 3.
   
4. Datang langsung ke toko komputer recommanded,  toko-toko komputer besar, atau di mal-mal.  Biasanya mereka tidak berani jual KW.
   
5. Sabar dan telaten cari info flashdisk original
   
6. Jika cara 1 - 5 sudah dicoba, dan  agan tetap dapat flashdisk KW, itu namanya takdir gan, kita harus bersyukur masih punya flashdisk. 
   

 

 

Ane bukan mau mengangkat atau merendahkan suatu produk. Semua ciri-ciri flashdisk diatas, mungkin sudah  berubah saat ini. Tapi minimal kita punya referensi buat pegangan.  Pengalaman Kingston original 1 GB dan sandisk 2 GB punya temen, beli tahun 2009 , sampai sekarang masih awet, meskipun body nya udah buluk,……. .

 
Selalu pakai yang ori gan, disamping awet, data aman, garansi sangat panjang, distributornya juga sudah membayar pajak kepada pemerintah dan legal.