Bagaimana tidak? mungkin Agan kaget terbingung-bingung ketika melihat timnas sepakbola Indonesia berlaga di Asian Games tidak menggunakan jersey Nike lagi, melainkan jersey Li-Ning. Kostum timnas di ajang Asian Games 2018 itupun sempat jadi potensi pemantik perselisihan. Pemicunya hal remeh, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sebelumnya melakukan kerja sama dengan Nike, tapi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin oleh Erick Thohir memilih mengikat kerja sama dengan produsen perlengkapan olahraga asal Cina, Li-Ning.



Li-Ning menjadi sponsor resmi pendukung pakaian seluruh kontingen Indonesia dalam Asian Games 2018karena dianggap paling sesuai dengan kualitas terbaik dan menyanggupi syarat yang diberikan berupa menyediakan sejumlah 1.250 paket termasuk untuk official dan lainnya. Li-Ning menjadi penyedia "apparel" resmi tim Indonesia seperti tim bulutangkis, sepakbola, bola basket, voli dan sebagainya.




Mengenal Li-ning

Li-Ning Company Limited merupakan sebuah perusahaan Tiongkok yang membuat sepatu atletik dan perlengkapan olahraga. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Li Ning, mantan atlet senam Gimnastik Olimpiade asal Tiongkok. Nama perusahaan nya diambil dari nama beliau, Gan!



Sebagai mantan atlet yang banting setir jadi pengusaha peralatan olahraga, Li Ning terbilang berani dalam melakukan promosi pengenalan produk di antaranya dengan menjadi sponsor berbagai tim cabang olahraga suatu negara ataupun juga sponsor perorangan atlet. Mulai dari mensponsori tim senam gimnastik Perancis dan Ceko. Selain itu, juga menjadi sponsor dari delegasi Swedia, Argentina, dan Spanyol di Olimpiade Beijing pada 2008.

Pada 2008, pangsa pasar Li-Ning mencapai 10,5 persen di pasar produk olahraga di Cina, membayangi Adidas yang telah memiliki pangsa pasar 15,6 persen dan Nike yang memiliki penetrasi pasar mencapai 16,7 persen.

Sepak terjang Li-Ning di Indonesia antara lain mendukung Timnas Bulutangkis Indonesia dan Tim Basket Satria Muda Pertamina Jakarta. Di Asia Tenggara, Li-Ning juga menjalin kemitraan dengan Tim Bulutangkis Singapura, dan Asosiasi Bola Basket Singapura.



Dipakai NBA players, Gan!

Kepak sayap Li-Ning juga dilakukan dengan merangkul atlet internasional menjadi "duta merek" seperti Shaquille O’Nealdengan kontrak termahal yang ditandatangani oleh atlet AS pada saat itu sebesar $1,25 juta.

Nama-nama terkenal di dunia basket internasional pun dikontrak seperti C.J. McCollum (Blazers), Jose Calderon (Cleveland Cavaliers), Glen Robinson III(Indiana Pacers), Evan Turner (Blazers), Dwayne Wade (Miami Heat).

Khusus untuk nama terakhir - Dwayne Wade, tanggal 18 Juli 2018 jadi hari yang bersejarah baginya. Ia melaksanakan dua agenda besar, perilisan Li-Ning Way of Wade 7 dan penandatanganan kerja sama seumur hidup. Agenda itu diadakan di Beijing dengan dihadiri CEO Li-Ning, Dwyane Wade, tamu undangan terbatas, serta jajaran media nasional Cina dan internasional.

Foto-foto edisi ketujuh Way of Wade (WoW) sudah beredar di internet. Meski demikian, belum ada review lengkap mengenai bahan dan teknologi yang diusung. Perbedaan terbesar bisa ditemui pada bagian atas sepatu. WoW 6 menyertakan tali Velcro tambahan untuk menyajikan kuncian ekstra terhadap kaki. Sementara di WoW 7, tali Velcro tersebut diganti dengan lapisan karet tambahan yang menutupi hampir setengah bagian atas. Seluruh edisi WoW didesain oleh pria berjuluk Big Joe.