- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terekam Video Wanita Ditarik Paksa Polwan di Aksi Ganti Presiden 2019 di Surabaya


TS
kongkalingkong.
Terekam Video Wanita Ditarik Paksa Polwan di Aksi Ganti Presiden 2019 di Surabaya
SERUPA dengan nasib Neno Warisman di Pekanbaru, Deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya yang dipimpin oleh Ahmad Dhani dibubarkan paksa puluhan pria berpakaian preman.
Mirisnya, Polisi diam, padahal barisan #2019GantiPresiden yang didominasi kaum perempuan terekam jelas mendapatkan persekusi dari kubu lawan.
Buruknya sikap berdemokrasi itu terlihat dalam postingan video yang diunggah oleh anggota Front Pembela Islam (FPI) yang menamakan diri Intelijen FPI lewat akun @intel_FPI pada Selasa (28/8/2018) dini hari.
"Kronologi Pembubaran Deklarasi #2019GantiPresiden Dan Pembubaran Paksa Terhadap emak2 Di Surabaya #2109GantiPresiden," tulis @Intel_FPI.

Dalam video pertama, terlihat sejumlah perempuan ditarik paksa oleh anggota Polwan yang bertugas. Bahkan seorang ibu digotong beberapa polwan karena menolak.
Bersamaan dengan aksi paksa Kepolisian, terlihat sejumlah pria berpakaian preman yang meneriakkan kalimat teriakan bernada provokatif.
Namun polisi hanya diam, dan justru mendesak Relawan #2019GantiPresiden keluar dari area deklarasi.
"Ayo!; udah-udah tarik!; tarik biar aja, iya! Tarik, iya betul, tarik!; Iya oii, tarik!; tarik-dorong!," teriak seorang pria mengiringi aksi polwan yang menarik dan mendorong Relawan #2019GantiPresiden perempuan yang terbaring di jalanan.
Dalam video lainnya, para pria berpakaian preman tidak hanya beraksi di Tugu Pahlawan semata, mereka juga menekan para Relawan #2019GantiPresiden perempuan saat tengah pulang.
Belasan pria memaki dan memaksa kaum perempuan membuka kaos #2019GantiPresiden yang dikenakan.

Seorang anggota Polisi lalu lintas yang tengah berada di lokasi mencoba meredam.
Namun sang polisi hanya bisa mengangkat kedua tangan dan menjadi penghalang, sementara persekusi sangat jelas terlihat.
"Emmak2 lg nunggu jemputan pun diperkusi gara2 pake kaos #2019GantiPresiden #2019TakutDiGanti #2019DiaTakutDiganti," tulis admin @intel_FPI lagi.
Di balik barisan polisi, terlihat ada seorang provokator yang leluasa mendorong barisan polisi yang mendesak massa dari Relawan #2019GantiPresiden, padahal posisi pria tersebut terlihat dan dikelilingi polisi.
"Lihat, bapak itu, lihat bapak itu yang dorong-dorong. Kami tidak anarkis," teriak seorang relawan menunjuk seorang provokator.
Video tersebut disebarkan ulang oleh sejumlah tokoh politik. Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon lewat akun twitternya @fadlizon.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon menyebut potret tersebut menjadi bentuk buruknya penindakan hukum di Indonesia. Sebab terlihat jelas persekusi dilakukan, bahkan dihadapan polisi langsung.
"Bukti nyata Persekusi thd Emak2 n polisi tak berkutik. Negeri apa ini?," tulis Fadli Zon pada Selasa (28/8/2018) dini hari.
http://wartakota.tribunnews.com/2018...19-di-surabaya
luar biasa rezim ini
Mirisnya, Polisi diam, padahal barisan #2019GantiPresiden yang didominasi kaum perempuan terekam jelas mendapatkan persekusi dari kubu lawan.
Buruknya sikap berdemokrasi itu terlihat dalam postingan video yang diunggah oleh anggota Front Pembela Islam (FPI) yang menamakan diri Intelijen FPI lewat akun @intel_FPI pada Selasa (28/8/2018) dini hari.
"Kronologi Pembubaran Deklarasi #2019GantiPresiden Dan Pembubaran Paksa Terhadap emak2 Di Surabaya #2109GantiPresiden," tulis @Intel_FPI.

Dalam video pertama, terlihat sejumlah perempuan ditarik paksa oleh anggota Polwan yang bertugas. Bahkan seorang ibu digotong beberapa polwan karena menolak.
Bersamaan dengan aksi paksa Kepolisian, terlihat sejumlah pria berpakaian preman yang meneriakkan kalimat teriakan bernada provokatif.
Namun polisi hanya diam, dan justru mendesak Relawan #2019GantiPresiden keluar dari area deklarasi.
"Ayo!; udah-udah tarik!; tarik biar aja, iya! Tarik, iya betul, tarik!; Iya oii, tarik!; tarik-dorong!," teriak seorang pria mengiringi aksi polwan yang menarik dan mendorong Relawan #2019GantiPresiden perempuan yang terbaring di jalanan.
Dalam video lainnya, para pria berpakaian preman tidak hanya beraksi di Tugu Pahlawan semata, mereka juga menekan para Relawan #2019GantiPresiden perempuan saat tengah pulang.
Belasan pria memaki dan memaksa kaum perempuan membuka kaos #2019GantiPresiden yang dikenakan.

Seorang anggota Polisi lalu lintas yang tengah berada di lokasi mencoba meredam.
Namun sang polisi hanya bisa mengangkat kedua tangan dan menjadi penghalang, sementara persekusi sangat jelas terlihat.
"Emmak2 lg nunggu jemputan pun diperkusi gara2 pake kaos #2019GantiPresiden #2019TakutDiGanti #2019DiaTakutDiganti," tulis admin @intel_FPI lagi.
Di balik barisan polisi, terlihat ada seorang provokator yang leluasa mendorong barisan polisi yang mendesak massa dari Relawan #2019GantiPresiden, padahal posisi pria tersebut terlihat dan dikelilingi polisi.
"Lihat, bapak itu, lihat bapak itu yang dorong-dorong. Kami tidak anarkis," teriak seorang relawan menunjuk seorang provokator.
Video tersebut disebarkan ulang oleh sejumlah tokoh politik. Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon lewat akun twitternya @fadlizon.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fadli Zon menyebut potret tersebut menjadi bentuk buruknya penindakan hukum di Indonesia. Sebab terlihat jelas persekusi dilakukan, bahkan dihadapan polisi langsung.
"Bukti nyata Persekusi thd Emak2 n polisi tak berkutik. Negeri apa ini?," tulis Fadli Zon pada Selasa (28/8/2018) dini hari.
http://wartakota.tribunnews.com/2018...19-di-surabaya
luar biasa rezim ini

1
7.2K
105


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan