Jakarta, Lensawarga.com – Partai Demokrat meminta agar polisi dapat memberikan jaminan keselamatan terhadap Andi Arief selaku Wakil Sekretaris Partai Demokrat. Andi mengaku mendapat ancaman fisik terkait cuitannya soal dugaan mahar politik Sandiaga Uno.


Andi Arief

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebut partainya sudah mengetahui ancaman tersebut. Ancaman itu yang membuat Andi Arief mengurungkan niatnya untuk menghadiri pemeriksaan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Saya kira itu informasi didapat Bang Andi langsung. Partai sudah tahu,” kata Jansen di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, (Jumat 24/08/2018).

Baca Juga : Gempa 7,1 SR Guncang Peru

Mengenai Andi Arief, Partai Demokrat meminta kepolisian menjamin keselamatannya. Partai Demokrat tak bertanggungjawab terhadap potensi ancaman kepada Andi Arief.

“Kalau menjamin keselamatan bukan tugas Partai Demokrat, itu tugas negara, itu tugas Kepolisian. Dia kan warga negara Indonesia tugas Kepolisian,” tegasnya.

Andi Arief mengaku mendapatkan sejumlah ancaman dan intimidasi dari salah satu partai politik terkait cuitannya soal dugaan mahar politik Sandiaga Uno. Namun, ia enggan menyebut parpol yang dimaksud.

“Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD Partai Politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir,” kata Andi Arief dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga : Akun Twitter dari Rusia Dicurigai Sebar Isu Vaksin

Andi juga mengaku takut menerima ancaman fisik yang bakal diterimanya jika ia nekat datang ke Jakarta memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dari itu, ia urung hadir memenuhi panggilan Bawaslu hari ini.

“Sejak dulu saya paling takut menghadapi ancaman fisik ini. Karena itu lebih baik saya menghindar,” ujarnya.

Sumber