mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Hore! Jawab Tuntutan Rakyat, Ketum PSSI : Milla Tetap Bersama Kita
https://buc.kim/d/1Et0auK2RzVx

Hore! Jawab Tuntutan Rakyat, Ketum PSSI : Milla Tetap Bersama Kita
27 Aug. 2018 17:36

Timnas Indonesia - Usai gagalnya Luis Milla mewujudkan target PSSI mencapai semifinal Asian Games, rumor dipecatnya Luis Milla pun berhembus tajam.

Namun permainan Timnas Indonesia yang menjanjikan membuat rakyat Indonesia membela Luis Milla agar dipertahankan PSSI. Bahkan muncul petisi yang sudah ditandan tangani 50 ribu orang lebih menuntut Luis Milla terus latih Indonesia.

Menjawab gelombang tuntutan rakyat Indonesia, Ketum PSSI, Edy Rahmayadi mengaku sejalan dengan hal itu dan mendukung Luis Milla teruskan karier di Indonesia, bahkan Edy pun sudah bujuk Milla.

"Kalau saya pribadi, Milla tetap bersama kita, masyarakat juga meminta seperti itu (mempertahankan Milla), saya juga sejalan dengan itu, saya sudah bujuk dia (Milla)," ucap Edy, melansir dari Republika.co.id (27/8/2018).

Edy menambahkan sudah puas dengan kinerja pelatih asal Spanyol tersebut dan kekalahan kemarin hanya dari wasit yang bodoh.

"Kalau kita lihat permainan kita kemarin (saat menghadapi UEA), kita nggak kalah. Kita bermain sangat bagus. Milla sudah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Tapi karena kebodohan wasit yang buat kita semua kecewa," tambah Edy.

Namun, Edy tak bisa putuskan perpanjang kontak Milla sendirian ia masih menunggu keputusan sidang Exco yang bahas masa depan Milla.

"Tetapi PSSI itu kan bukan cuma saya sendiri. Ada Exco. Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, kita lihat nanti keputusan Exco," tutupnya.

++++

https://bola.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/18/08/27/pe3o05280-edy-rahmayadi-ingin-pertahankan-milla-ini-alasannya

Edy Rahmayadi Ingin Pertahankan Milla, Ini Alasannya
Republika 27 Agu. 2018 10:21
Edy menghendaki Milla bertahan bersama timnas Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi berjanji mempertahankan Luis Milla Aspas sebagai pelatih timnas Indonesia. Namun ia tak bisa memutuskan nasib kepelatihan asal Spanyol tersebut sebelum melewati forum rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Rapat Exco PSSI, Edy mengungkapkan, akan digelar pada Selasa (28/8). Forum dewan internal di federasi sepak bola nasional tersebut akan menentukan apakah kontrak Milla akan diperpanjang atau tidak. Tetapi, sebagai bos dari sepak bola nasional, Edy menghendaki Milla bertahan bersama timnas Garuda Indonesia.

"Kalau saya pribadi, ingin Milla itu tetap bersama kita. Tetapi PSSI itu /kan bukan cuma saya sendiri. Ada Exco. Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri," ujar Edy kepada Republika.co.id, Senin (27/8).

Terkait keinginan mempertahankan Milla, Edy mengungkapkan dirinya sudah berdiskusi dengan pelatih asal Spanyol tersebut untuk bersedia melanjutkan kepelatihannya di Indonesia.

"Saya sudah bujuk dia (Milla)," sambung Edy.

Edy menceritakan, saat ini Milla sudah berada di Spanyol. Sebelum pulang ke kampung halamannya, Milla menyempatkan diri berpamitan dengan PSSI.

Saat pertemuan tersebut, Edy mengungkapkan permintaan pribadi agar Milla bersedia bertahan bersama skuat Garuda Indonesia. Tetapi Edy mengatakan, Milla belum bersedia menjawab permintaannya itu.

"Milla bilang ke saya, dia ingin pulang dan menenangkan diri dulu di Spanyol," ungkap Edy.

Edy memahami keinginan Milla bisa rehat sebentar dengan pulang ke Spanyol. Karena kata Edy, Milla juga menyampaikan kekecewaannya atas kegagalan timnas Indonesia saat Asian Games 2018.

"Bukan cuma kita (PSSI) dan masyarakat yang kecewa. Milla itu, pun terguncang dia. Menangis dia setelah kekalahan kita (timnas Indonesia) kemarin," sambung Edy.

Tetapi Edy menyampaikan kepada Milla, kekalahan tersebut bukan karena kualitas permainan buruk yang ditampilkan para penggawa Garuda. Melainkan, karena wasit yang bermasalah.

"Kalau kita lihat permainan kita kemarin (saat menghadapi UEA), kita /nggak kalah. Kita bermain sangat bagus. Milla sudah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Tapi karena kebodohan wasit

++++

Ditangan Luis Milla, Indonesia Pecahkan Rekor di Asian Games 2018
Sumberbola 27 Agu. 2018 15:29

Sumberbola – Langkah timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018 ini harus terhenti di babak 16 besar, setelah disingkirkan Uni Emirat Arab (UEA) U-23 melalui drama adu penalti dengan skor 3-4 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jum’at (24/08) yang lalu. Meskipun demikian, tim besutan Luis Milla Aspas itu mampu memecahkan rekor di Asian Games 2018 kali ini.

Indonesia memang tidak pernah mencatatkan prestasi mentereng pada gelaran Asian Games, terutama sejak regulasi penggunaan pemain U-23 pada Asian Games edisi 2002. Namun pada edisi kali ini Indonesia mampu mencetak rekor dengan catatan gol terbanyak sejak keikutsertaan tim U-23 pada multieven empat tahunan itu.

Karena pada Asian Games 2018 ini Indonesia mampu mencetak total 14 gol dari lima laga yang dijalani. Jumlah itu mengalahkan rekor sebelumnya, yang hanya mampu mencetak 12 gol pada Asian Games 2014 silam. Tidak hanya itu, pada Asian Games 2018 ini Indonesia mampu mencatat rekor peretahanan terbaik, di mana mereka hanya kemasukan total 5 gol dari lima pertandingan.

Meskipun demikian, prestasi timnas Indonesia U-23 yang diturunkan pada Asian Games masih belum mampu menyamai prestasi timnas senior saat menjadi juara ketiga atau memperoleh medali perunggu pada Asian Games 1958 yang lalu.

Berikut prestasi timnas U-23 Indonesia pada sepak bola Asian Games:

Asian Games 2002 (tidak berpartisipasi)

Asian Games 2006

Terhenti di babak penyisihan dengan peringkat akhir 27
Meraih dua kekalahan dan satu kali imbang
Hanya mampu mencetak dua gol dan kemasukan 11 gol
Asian Games 2010 (tidak berpartisipasi)

Asian Games 2014

Terhenti di babak 16 besar dengan peringkat akhir 11
Meraih dua kemenangan dan dua kekalahan
Mampu mencatatkan 12 gol dan kemasukan 10 gol
Asian Games 2018

Terhenti di babak 16 besar dengan peringkat akhir 10
Meraih tiga kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan
Mampu mencetak 14 gol dan hanya kemasukan lima gol

++++

Bimbang Gaji Milla
Harnas 27 Agu. 2018 05:47

JAKARTA (HN) - Masa depan pelatih Luis Milla terus menjadi pertanyaan sejak Timnas U-23 Indonesia tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018. Milla gagal memenuhi target semifinal, dan kontraknya segera berakhir di ujung bulan ini.

Usai kalah dramatis dalam drama adu penalti kontra Uni Emirat Arab, Jumat (24/8) lalu, Milla mengaku belum dihampiri PSSI guna berdiskusi tentang perpanjangan kontraknya. Pria Spanyol berusia 52 tahun ini pun tampak pesimistis jika dirinya bakal dipertahankan untuk memimpin Evan Dimas dkk.

"Sementara saya tidak mau bilang dahulu. Sampai sekarang belum ada pembicaraan itu. Saya mau ada perpisahan nanti sebelum saya pulang ke Spanyol," kata Milla dalam konferensi pers usai pertandingan tersebut.

Sebelum Asian Games bergulir, PSSI sejatinya telah memberikan ultimatum kepada Milla untuk membawa Indonesia ke babak semifinal. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi bahkan telah mencari-cari pelatih baru jika kontrak Milla tidak diperpanjang.

Nyatanya, bukan cuma target yang dipersoalkan PSSI, juga gaji Milla yang terhitung tinggi untuk level sepak bola Indonesia. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa mengungkapkan, PSSI sudah mengeluarkan uang Rp 40 miliar untuk Milla beserta stafnya.

"Persoalan gaji memang yang utama. Gaji Milla sekaligus perangkatnya itu per bulan sekitar Rp 2 miliar. Bayangkan saja dari Januari 2017 sampai sekarang sudah berapa banyak yang dikeluarkan PSSI," kata Gusti kepada HARIAN NASIONAL, Minggu (26/8).

"Kalau dulu ada yang namanya BTN (Badan Tim Nasional), BTN ini punya anggaran yang mengacu pada pemerintah atau kita lepas proposal. Setelah BTN tidak ada, semuanya melebur di bawah kepengurusan. Tentu harus dipikirkan mengenai anggarannya."

Gusti tak menampik jika sepak bola Indonesia lebih cepat berkembang sejak di bawah komando Milla, walaupun sampai mendekati akhir kontraknya tak kunjung mempersembahkan trofi.

"Dari SEA Games, berlanjut ke Asian Games, target memang meleset. Namun, perkembangannya bagus. Saya setuju kalau semuanya tidak bisa instan," ujarnya.

Ia mengatakan, Exco PSSI akan menggelar rapat evaluasi terkait kinerja Milla dan Timnas U-23 pada Selasa (28/8).

Evaluasi nanti tidak hanya mempertimbangkan gaji Milla, juga proses rekrutmen pemain U-23, di mana klub-klub profesional memiliki peran penting.

"Evaluasi tidak bisa sehari dua hari. Itu sama saja dengan pertanyaan, kenapa pemain Indonesia di masa juniornya bisa berprestasi, tapi ketika senior tidak bagus. Jadi memang agak panjang, sehingga sampai sekarang kami belum ada keputusan definitif tentang Luis Milla.

"Pembentukan tim ini, salah satunya sudah diupayakan agar klub menyediakan pemain U-23. Kemarin saja kami tetapkan klub harus punya minimal tiga pemain U-23 sudah ribut. Akhirnya tidak banyak yang muncul."

Sementara itu, dukungan agar Milla tetap bertahan terus mengalir. Setelah kiper Andritany Ardhiyasa, satu dari tiga pemain senior Garuda Muda di Asian Games, kali ini datang dari mantan bomber Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.

"Kalau lihat permainan tim ini selama Asian Games, pantas kalau Milla masih dipertahankan. Dia bisa keluarkan potensi semua pemain ketika di lapangan. Hampir semua yang diturunkan bermain bagus," kata Kurniawan.

"Yang lebih bagus lagi, dia bisa angkat mental pemain. Kita pernah dua kali ketinggalan, tapi selalu bisa mengejar. Di situ pasti ada motivasi dari pelatih."
++++
Gimana koment agan2 ne..
Gaji kok 2 milyar perbulan..bijimane tu pssi cari duitnya?..
Dah duitnya kasih ajalah ke pelatih lokal yg bagus sm duit lebihnya dipake tuk anggaran bikin sekolah bola bgi anak2 berprestasi yg tidak mampu biaya/disubsidi pssi.trs anak2 srh training latihan2 ke mana kek.yg pnting.anak2 ktika plg.hasil hrs lbih bagus/berprestasi.trs di sistim jgn ada korup kolusi nepotis..

Diubah oleh mendoan76 27-08-2018 15:08
0
1.9K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan