- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Baterai kertas ramah lingkungan yang ditenagai air liur


TS
kangjati
Baterai kertas ramah lingkungan yang ditenagai air liur

Apa yang agan pikirin kalo denger kata baterai? Pasti agan mikirnya bentuknya kotak atau lingkaran yang hampir dipenuhi ama logam kan

Nah kini, ada pilihan baru nih gan. Baterai ini bentuknya macem kertas nyamuk bakar loh gan, dan cara ngeaktifinnya cukup dengan air atau air liur nih

Quote:

Peneliti mengembangkan baterai kertas yang ditenagai oleh bakteri | Seokheun Choi /Binghamton University
Baterai komersial yang umum kita gunakan mengandung logam beracun seperti timbal, kadmium, merkuri, dan lithium. Mereka merupakan unsur-unsur golongan limbah berbahaya dan mengancam lingkungan, serta bisa berdampak pada kesehatan manusia jika tidak dibuang dengan benar.
Di daerah-daerah terpencil di dunia, perangkat sehari-hari seperti colokan listrik dan baterai adalah barang mewah. Selain itu pekerja medis kerap mengalami kekurangan pasokan listrik untuk menenagai gawai diagnostik, sementara solusi penggunaan baterai komersial mungkin terlalu mahal.
Kini, para ilmuwan telah berhasil membuat baterai berbasis kertas lebih efisien daripada sebelumnya, dan dapat membantu mengurangi limbah elektronik di masa depan. Para peneliti yang mempresentasikan temuan ini di pertemuan American Chemical Society di Boston, Amerika Serikat mengatakan, baterai kertas itu berbiaya produksi rendah dan sepenuhnya biodegradable (mampu diurai oleh bakteri atau organisme hidup lain).
Para ilmuwan mengklaim teknologi ini dapat menenagai tes HIV sekali pakai, sensor glukosa, dan perangkat medis lain di negara-negara miskin yang sumber listriknya langka.
Selama bertahun-tahun, ada euforia dalam komunitas ilmiah tentang kemungkinan baterai berbasis kertas sebagai alternatif ramah lingkungan. Namun, desain yang diusulkan tidak pernah cukup kuat. Halangannya seperti sulit untuk diproduksi dan dipertanyakan apakah benar-benar biodegradable.
Biobattery, yang dikembangkan oleh para peneliti dari Binghamton University di AS, menggunakan hibrida kertas dan polimer rekayasa.
Polimer--poli (amic acid) dan poli (pyromellitic dianhydride-p-phenylenediamine)--adalah kunci untuk memberikan sifat biodegrading baterai. "Ada peningkatan dramatis dalam limbah elektronik dan ini mungkin cara terbaik untuk mulai mengurangi itu," kata Seokheun Choi, profesor di Binghamton University.
Baterai kertas dibuat dengan mencetak lapisan tipis logam dan bahan lain ke permukaan kertas.
Kemudian, exoelectrogens kering dan beku ditempatkan ke atas kertas. Exoelectrogens adalah jenis bakteri yang dapat mentransfer elektron di luar sel mereka. Elektron ini dihasilkan ketika bakteri membuat energi untuk diri mereka dan mereka melewati membran sel.
Mereka kemudian melakukan kontak dengan elektroda eksternal dan menyalakan baterai. Air atau air liur diperlukan untuk mengaktifkan baterai.
Dalam beberapa menit, cairan tersebut akan menghidupkan kembali bakteri, yang telah terbukti menghasilkan cukup elektron untuk menyalakan dioda pemancar cahaya dan kalkulator.
Choi berkata dalam sebuah unggahan, "Kinerja daya juga perlu ditingkatkan sekitar 1.000 kali lipat untuk sebagian besar pengaplikasian." Dia berpendapat hal ini dapat dicapai dengan menumpuk dan menghubungkan sejumlah baterai kertas.
Efek oksigen pada perangkat juga diuji. Oksigen ditemukan untuk menyerap elektron bakteri sebelum mencapai elektroda yang sedikit menurunkan kemampuan pembangkit daya perangkat. Namun efek ini sangat minim.
"Baterai kertas hibrida kami menunjukkan rasio daya-ke-biaya yang jauh lebih tinggi daripada semua baterai mikroba berbasis kertas yang dilaporkan sebelumnya," kata Choi, sebagai salah satu penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Advanced Sustainable Systems.
Tim menguji degradasi baterai dalam air dan jelas terurai tanpa persyaratan perlunya fasilitas khusus, kondisi tertentu, atau pengenalan mikroorganisme lain. Struktur kertas polimer ringan, murah, dan fleksibel. Choi mengatakan fleksibilitas juga memberikan manfaat lain.
Baterai kertas dimaksudkan untuk dibuang setelah satu kali penggunaan dan mudah terurai ketika terendam dalam air. Saat ini, baterai hanya memiliki daya simpan sekitar empat bulan. Choi dan timnya sedang bekerja untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kinerja dari bakteri beku dan kering, dengan tujuan menciptakan umur simpan yang lebih lama.
Paten untuk baterai kertas telah diterapkan, dan Choi sedang mencari mitra industri untuk tujuan komersialisasi temuannya.
Di daerah-daerah terpencil di dunia, perangkat sehari-hari seperti colokan listrik dan baterai adalah barang mewah. Selain itu pekerja medis kerap mengalami kekurangan pasokan listrik untuk menenagai gawai diagnostik, sementara solusi penggunaan baterai komersial mungkin terlalu mahal.
Kini, para ilmuwan telah berhasil membuat baterai berbasis kertas lebih efisien daripada sebelumnya, dan dapat membantu mengurangi limbah elektronik di masa depan. Para peneliti yang mempresentasikan temuan ini di pertemuan American Chemical Society di Boston, Amerika Serikat mengatakan, baterai kertas itu berbiaya produksi rendah dan sepenuhnya biodegradable (mampu diurai oleh bakteri atau organisme hidup lain).
Para ilmuwan mengklaim teknologi ini dapat menenagai tes HIV sekali pakai, sensor glukosa, dan perangkat medis lain di negara-negara miskin yang sumber listriknya langka.
Selama bertahun-tahun, ada euforia dalam komunitas ilmiah tentang kemungkinan baterai berbasis kertas sebagai alternatif ramah lingkungan. Namun, desain yang diusulkan tidak pernah cukup kuat. Halangannya seperti sulit untuk diproduksi dan dipertanyakan apakah benar-benar biodegradable.
Biobattery, yang dikembangkan oleh para peneliti dari Binghamton University di AS, menggunakan hibrida kertas dan polimer rekayasa.
Polimer--poli (amic acid) dan poli (pyromellitic dianhydride-p-phenylenediamine)--adalah kunci untuk memberikan sifat biodegrading baterai. "Ada peningkatan dramatis dalam limbah elektronik dan ini mungkin cara terbaik untuk mulai mengurangi itu," kata Seokheun Choi, profesor di Binghamton University.
Baterai kertas dibuat dengan mencetak lapisan tipis logam dan bahan lain ke permukaan kertas.
Kemudian, exoelectrogens kering dan beku ditempatkan ke atas kertas. Exoelectrogens adalah jenis bakteri yang dapat mentransfer elektron di luar sel mereka. Elektron ini dihasilkan ketika bakteri membuat energi untuk diri mereka dan mereka melewati membran sel.
Mereka kemudian melakukan kontak dengan elektroda eksternal dan menyalakan baterai. Air atau air liur diperlukan untuk mengaktifkan baterai.
Dalam beberapa menit, cairan tersebut akan menghidupkan kembali bakteri, yang telah terbukti menghasilkan cukup elektron untuk menyalakan dioda pemancar cahaya dan kalkulator.
Choi berkata dalam sebuah unggahan, "Kinerja daya juga perlu ditingkatkan sekitar 1.000 kali lipat untuk sebagian besar pengaplikasian." Dia berpendapat hal ini dapat dicapai dengan menumpuk dan menghubungkan sejumlah baterai kertas.
Efek oksigen pada perangkat juga diuji. Oksigen ditemukan untuk menyerap elektron bakteri sebelum mencapai elektroda yang sedikit menurunkan kemampuan pembangkit daya perangkat. Namun efek ini sangat minim.
"Baterai kertas hibrida kami menunjukkan rasio daya-ke-biaya yang jauh lebih tinggi daripada semua baterai mikroba berbasis kertas yang dilaporkan sebelumnya," kata Choi, sebagai salah satu penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Advanced Sustainable Systems.
Tim menguji degradasi baterai dalam air dan jelas terurai tanpa persyaratan perlunya fasilitas khusus, kondisi tertentu, atau pengenalan mikroorganisme lain. Struktur kertas polimer ringan, murah, dan fleksibel. Choi mengatakan fleksibilitas juga memberikan manfaat lain.
Baterai kertas dimaksudkan untuk dibuang setelah satu kali penggunaan dan mudah terurai ketika terendam dalam air. Saat ini, baterai hanya memiliki daya simpan sekitar empat bulan. Choi dan timnya sedang bekerja untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kinerja dari bakteri beku dan kering, dengan tujuan menciptakan umur simpan yang lebih lama.
Paten untuk baterai kertas telah diterapkan, dan Choi sedang mencari mitra industri untuk tujuan komersialisasi temuannya.
Dengan ditemukanya penemuan ini, diharapkan dimasa depan limbah elektronik bisa mengurang nih gan

Dan kerennya baterai ini bisa di pake baut tes HIV sekali pakai, sensor glukosa, dan perangkat medis lain di negara-negara miskin yang sumber listriknya langka

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Diet keto bikin lemas ibu yang menyusui
Makan sayur mentah terlalu banyak ga baik
Phantosmia, mencium bau yang tidak ada
Pasta gigi bisa membantu ngegedein payudara ?
Mengenal kubah lava yang muncul di Gunung Merapi
Dora The Explorer berusia 17 tahun siap menghiasi layar bioskop Anda
Manfaat daging kambing untuk kesehatan
Keju tertua telah ditemukan di makam Mesir kuno
Telah ditemukan ramuan untuk mengawetkan mumi Mesir Kuno
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b7bca0196bde6f15f8b4569#post5b7bca0196bde6f15f8b4569]Jangan taro daging kurban ente di plastik warna gan ![/url]


Diet keto bikin lemas ibu yang menyusui
Makan sayur mentah terlalu banyak ga baik
Phantosmia, mencium bau yang tidak ada
Pasta gigi bisa membantu ngegedein payudara ?
Mengenal kubah lava yang muncul di Gunung Merapi
Dora The Explorer berusia 17 tahun siap menghiasi layar bioskop Anda
Manfaat daging kambing untuk kesehatan
Keju tertua telah ditemukan di makam Mesir kuno
Telah ditemukan ramuan untuk mengawetkan mumi Mesir Kuno
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b7bca0196bde6f15f8b4569#post5b7bca0196bde6f15f8b4569]Jangan taro daging kurban ente di plastik warna gan ![/url]

0
973
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan