Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wandern3107Avatar border
TS
wandern3107
Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin
Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Ada yang tidak biasa di Wisma Duta Berlin, Rabu (22/8) pekan silam. Jika biasanya kediaman Duta Besar RI Berlin itu lengang, kali ini terlihat cukup ramai. Sedikitnya puluhan sepeda berjajar di pelataran yang asri itu. "Hari ini memang agak khusus, kami yang biasanya bekerja, mengadakan acara santai sepedaan bersama," tutur Hermansyah, atase KBRI Berlin.

Kali ini, imbuh Hermansyah, rute yang akan ditempuh adalah Wisma Duta, Grunewald dan Wannsee. "Dari sana (Wannsee) dilanjutkan naik kapal ke daerah Kladow, lalu lanjut kembali ke Wisma Duta," katanya.

Meskipun terlihat santai, sepeda bersama ini dimaksudkan sebagai pemanasan untuk kegiatan selanjutnya. "Dengan acara ini kita juga mempersiapkan untuk mengikuti acara Berlin Velothon 2019," ujar Havas, Dubes RI untuk Berlin. Velothon adalah perlombaan sepeda dengan tiga jarak tempuh, yakni 60 km, 100 km dan 160 km. Dubes Havas mengaku berniat mengikuti  Velothon.

Disisi lain ada hal menarik dalam acara ini dimana yang hadir bukan hanya para atase atase KBRI Berlin tetapi antusias para mahasiswa juga membuat acara ini penuh dengan canda dan tawa. Apalagi tingkah mahasiswa ini yang terkadang yang dapat menggelitik tawa. Contohnya saja pada saat itu ketika seorang mahasiswa mengenakan jaket Gojek datang bersepeda yang mana identik dengan tukang ojek online yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat indonesia dengan semangatnya membawa pengeras suara dengan memutar tembang-tembang dangdut. Sontak hal tersebut mengundang tawa para peserta lain. 

Sebelum memulai perjalanan menyelusuri hutan hutan di area Grünewald menuju Wannsee dari Wisma KBRI, para partisipan yang datang terlebih dahulu di sajikan dengan menu sarapan yang kental dengan indonesia. Nasi goreng dan Telur Dadar menjadi menu andalan untuk menampung energi para peserta. Ditambah dengan sarapan ala eropa yaitu waffeln dan pancake mengisi perut para peserta yang belum terisi.

Spoiler for Sarapan sebelum Berangkat:


Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin


Walaupun pada saat itu tepat pukul 07:00 matahari masih seakan-akan malu untuk memancarkan sinar mentarinya dan hanyalah udara pagi yang terbilang cukup dingin, akan tetapi kehangatan teh serta kopi di temani dengan hangatnya keakraban para WNI yang ramah dan murah senyum membuat hari itu penuh dengan kehangatan.

Tepat pukul 08:00 sarapan pagi pun berakhir dan para peserta di kumpulkan di lapangan hijau yang dulunya dipake untuk upacara bendera. Dengan penuh semangat untuk memulai perjalanan, para peserta pun berkumpul dan mendengarkan penyuluhan dari panitia serta mendengarkan kata sambutan dari bapak Dubes Havas selaku yang mendukung acara.
Selain itu acara juga tidak lupa dengan di selingi dengan doa singkat sebelum memulai acara.

"Terimakasih kepada para peserta yang telah ikut berpartisipasi dengan acara ini. Dan ada baiknya sebelum kita mulai perjalanan marilah kita berdoa." ujar Hermansyah, pria atase imigrasi yang bakal meninggalkan kota Berlin 3 September tahun ini dikarenakan pindah tugas ke papua.

Menyudahi berdoa pagi itu, kurang terasa memang kultur indonesianya jika tanpa acara foto-foto.
"Sebelum berangkat ayuk kita foto dulu", celetuk salah satu panitia yang bertugas sebagai tim dokumentasi perjalanan.

Spoiler for Foto bersama di Wisma KBRI Berlin:


Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Pukul 08:15 dengan cuaca cerah bersuhu 17 derajat tersebut membuat beberapa peserta ada yang mengenakan jaket. Para partisipan di bagi dalam 4 Grup dari Wisma KBRI Berlin menuju ke Route pertama yaitu Grünewald. Group pertama menjadi regu yang pergi duluan dengan di nahkodai oleh Havas yang menggunakan sepeda tipe Roadbike ini siap meluncur menembus jalan-jalan pedalaman ibu kota Berlin yang dipenuhi dengan hijaunya pohon-pohon besar.

Ibarat sebuah telefon pintar yang batrenya penuh, para peserta terlihat masih sangat penuh energi serta dari setiap rautan wajah masih belum terlihat adanya kelelahan. Selama perjalanan menuju Grünewald hanya regu 4 yang penuh dengan musik. Hal ini dikarenakan seorang mahasiswa tanpa hentinya memutar lagu-lagu dangdut melalui pengeras suaranya.
Tidak ada satupun yang tertinggal maupun cedera pada route pertama menuju Grünewald, semua partisipan masih tetap tertib dengan masing-masing tim regu dan bersepeda santai.

"Berlin memang cukup ramah terhadap sepeda, walaupun Belanda lebih ramah karena jalur sepedanya menggunakan nomor sehingga para bikers tidak mudah nyasar", ujar Havas yang sangat hobi bersepeda dulunya.

Selang waktu hampir 30 menit, semua sampai di meeting point pertama yaitu Grunewald. Pepohonan yang rindang di Grunewald dipadukan udara yang segar jauh dari udara polusi di perkotaan membuat para peserta betah berlama-lama menghirup udara segar tanpa bayar ini. Grünewald terletak sekitar 10 km dari pusat kota Berlin dan merupakan sisi barat kota ini sehingga tidak aneh jikalau masih tidak terlihat pancaran lelah dari para peserta selain jarak yang ditempuh belum terbilang jauh dan medan masih terbilang datar. Semua masih dengan semangat penuh energi. Memang jalur yang dilewati belum begitu sulit tapi daerah ini sangat menarik, saya baru pertama kali kesini ujar salah seorang mahasiswa master yang baru tinggal di Berlin tahun ke dua ini. Setelah setiap regu saling bertemu dan tidak ada satupun yang tertinggal, maka perjalanan dilanjutkan menuju Wannsee dengan melewati hutan Grünewald. 

Selama perjalanan menuju Wannsee mentari pagi pun tidak lagi malu dan mulai memancarkan kehangatannya sehingga memusnahkan dingin-nya pagi dikala itu. Ditambah perjalanan menuju Wannsee yang terbilang cukup jauh sekitar 14 km jarak yang harus ditempuh para peserta membuat keringat pun tidak segan keluar dari permukaan kulit. Energi dari sarapan pagi pun lumayan terkuras seakan-akan perut ingin di isi kembali oleh makan. Selang satu Jam menembus hutan-hutan Grünewald dan perumahan warga, para peserta sampai juga di Wannsee. 

Rasa lelah para peserta pun terobati dengan pemandangan nan indah. Kali ini bukan pepohonan yang menyambut tetapi pemandangan danau Wannsee yang cukup luas dan menyegarkan mata ditambah dengan angis sepoi-sepoi memadukan kehangatan sinar mentari pagi. Danau Wannsee terletak sekitar 30 km dari Berlin dan jarak itupun yang sudah di tempuh para rombongan.

Spoiler for Semua Peserta Berkumpul di Wannsee:


Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

"yang haus dan laper kita menyediakan snack dan minuman ber-energi silahkan ambil disana." kata seorang panitia yang juga sedang membagikan beberapa bungkus snack dan minuman ke para peserta sepeda. Setelah kurang lebih setengah jam beristirahat di Wannsee, perjalanan pun dilanjutkan menelusuri area hutan-hutan nan indah serta medan jalan yang menanjak cukup menguji betapa kuatnya kaki masing-masing peserta mengayuh sepeda besinya di area tersebut. 

"Jalur selanjutnya cukup menantang dan menanjak bagi yang berminat bisa lanjut atau bisa menunggu kami di sini" ujar Havas yang masih terlihat antusias dengan rute selanjutnya. Beberapa peserta menunggu di Wannsee dan beberapanya lagi melanjutkan mengikuti jejak Havas yang memang beliau lah inisiator rute perjalanan ini. Memang sungguh berat medan yang dilalui para peserta. Selain menanjak ada juga turunan yang cukup terjal sehingga membuat para peserta harus pandai mengontrol tunggangannya.

"Wah, keren sekali ini pak jalurnya walaupun tanjakannya tinggi dan melelahkan tapi rutenya bagus sekali apalagi lokasinya di hutan-hutan menyejukan ini." kata seorang mahasiswa yang mengungkapkan kepuasannya bersepeda dengan rute pilihan dari Havas.

Tidak terasa waktu yang di tempuh menembus hutan-hutan sekitar kurang lebih hampir 45 menit, rombongan kembali menuju titik temu di Wannsee dan bertemu dengan para peserta yang sudah santai santai dan bersiap melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal ferry menuju Kladow yaitu rute terakir sebelum kembali ke garis finish Wisma KBRI Berlin. Wajah lelah bercampur puas akan nikmatnya menelusuri indahnya hutan-hutan belantara di area Wannsee, seakan-akan mewarnai kedatangan regu yang baru saja berpetualang mengikuti jejak Havas tersebut. Lagi-lagi sambutan snack ringan pembangkit energi dan minuman gelas segar dari panitia tidak pernah luput dari perhatian para rombongan yang baru saja pulang dari pertualangan tersebut. Dilanjutkan dengan istirahat sejenak dengan diselingi pembagian tiket kapal Ferry oleh panitia pun sontak membuat jeda nafas untuk menunggu lanjutan pertualangan selanjutnya. 

Spoiler for Peserta berada di dalam Kapal Ferry:


Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Senda gurau dan curhat perihal perjalanan panjang mewarnai isi diskusi di dalam kapal Ferry menuju lokasi selanjutnya yaitu Kladow. Memang jarak tempuh yang di lalui dengan kapal ini tidaklah sangat jauh, tidak sampe 30 menit rombongan pun sampai di Kladow. Satu-persatu rombongan turun dan sesampainya di dermaga tetap saling kompak dan menunggu sampe regu terkumpul lengkap baru melanjutkan perjalanan.

"Pak boleh kita sesampainya di Dermaga istirahat sekitar 5 menit dulu" ujar salah satu team leader menyampaikan pesan kepada Havas.

"Ya, boleh." ujar Havas menanggapinya.

Sesampainya di Dermaga 3 orang bapak-bapak dari rombongan perjalanan menyalakan rokoknya selagi menunggu semua lengkap.

"Sebat dulu kita.hehe..." ujar seorang peserta.

Selang sekitar 10 menit setelah rombongan lengkap, perjalanan pun dilanjutkan dari Kladow menuju kembali ke Wisma KBRI Berlin. 

Spoiler for Foto bersama di Kladow:


Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Rute perjalanan yang cukup berliku dan melewati jalur dengan pasir lembut membuat perjalanan pulang ketika itu sedikit terganggu dengan semburan dari debu-debu kecil hasil dari gesekan puluhan roda-roda sepeda peserta.
Tak berapa lama Rute pasir pun telah di taklukan dan berlanjut ke menu jalur aspal yang mana sebagai mestinya kebanyakan sepeda rombongan melibas tanpa ragu.

Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin


Kali ini raut wajah para peserta pun tidak lagi seperti di awal berangkat dari Wisma KBRI walaupun masih ada sedikit senyuman terkikis oleh lelahnya rute dan medan yang telah dilalui. Setelah beberapa menit bersepeda dari Kladow, sebuah pom bensin menjadi tempat berkumpulnya para rombongan dan istirahat sejenak mengisi bahan bakar perut yang telah habis energinya. 

"hayuk semangat, sedikit lagi kita sampai di Wisma KBRI, dan akan ada hidangan Bakso serta Nasi Rawon prasmanan.hehe." ujar seorang panitia menghibur peserta yang wajahnya terlihat lelah namun tetap bergembira.

Selang hampir 40 menit perjalanan dari Pom Bensin tersebut dengan sepeda rombongan pun tiba di Wisma KBRI Berlin. Dan Havas menjadi orang pertama yang tiba lengkap dengan regunya. Sesampainya di Wisma KBRI, santapan hangat sang Rawon dan juga lembutnya bakso langsung menyambut perut-perut yang energinya telah habis terkuras ini. sambil menunggu rombongan lain tiba.

Semangat Olah Raga Asian Games Berkobar sampai ke Ibukota Jerman - Berlin

Spoiler for Total Perjalanan:


Penulis: @masbornsel
Diubah oleh wandern3107 25-08-2018 08:24
0
611
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan