Pembocor Rahasia Mahar Politik Sandiaga Uno Ternyata Adik Prabowo, Mantan Istri Ikutan
Quote:
POJOKSATU.id, JAKARTA – Kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno makin meruncing. Abu Janda mengaku memiliki data lebih mencengangkan ketimbang yang pernah diungkap Andi Arief.
Pegiat medsos pemilik nama asli Permadi Arya itu pun membeberkannya melalui akun twitter @Sbaik_Abujanda.
Ia membeberkan, Sandiaga menghargai setiap kursi PAN dan PKS di DPR senilau Rp10 miliar.
“Sbaik dapat informasi MAHAR Sandiaga utk PKS dan PAN menghargai 10M per kursi anggotanya di DPR RI,” tulisnya.
Yang cukup mencengangkan adalah, ia mengungkap bahwa informasi itu didapatkan dari penjelasan adik Prabowo Subianto, yang tidak lain adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yakni Hasym Djoyohadikusumo.
Hashim disebut Aryo menjelaskan kronologis mahar politik itu kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Berkarya Titiek Soeharto yang notabene adalah mantan istri Prabowo.
Kedua pengusaha itu bertemu pada 8 Agustus 2018. Saat itulah Titiek menanyakan info soal mahar untuk PAN dan PKS.
Penjelasan dari Hashim membuat rencana Partai Berkarya berkunjung ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono batal.
Sebagai alasan pembatalan adalah Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto sedang di luar negeri.
Menurut Arya, putra bungsu Presiden Soeharto itu ternyata kurang sreg dengan pasangan Prabowo-Sandiaga.
“Karena Tommy mengenal karakter Sandi yang kurang baik di dunia bisnis,” paparnya.
Selanjutnya, Arya menyebut asal uang yang digunakan Sandi untuk mahar.
Menurutnya, uang itu dari Bos Agung Sedagy Group (ASG) Sugianto Kusuma alias Aguan yang dikenal sebagai pengusaha reklamasi.
“Soal itu hubungan Anies dan Sandi memburuk. Ini bagian informasi Hashim ke Titiek,” tulis Arya.
Untuk diketahui, kasus dugaa mahar politik ini pertama kali dibeberkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief memalui akun twitter miliknya.
Quote:
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut, Sandiaga Uno memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PAN dan PKS.
Andi menyebut, uang itu sebagai ‘pelicin’ agar kedua parpol tersebut menyetujuinya sebagai cawapres Prabowo.
PAN dan PKS sendiri kemudian membantah keras adanya mahar politik tersebut.
Akan tetapi, justru Sandi yang akhirnya mengakui pemberian uang kepada PAN dan PKS.
Ia beralasan, uang itu diberikan sebagai biaya kampanye dan pemenangan di Pilpres 2019.
Sebagai catatan, uang itu diberikan Sandi kepada PAN dan PKS, sebelumny Prabowo menentukan Sandi sebagai cawapresnnya.
http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...ri-ikutan/amp/
Ngeri ngeri sedap ini..
Benar tidak ya gak tau..
Ada bantahan nggak sih??
