- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Abu Janda Beberkan Data Terbaru Mahar Politik Sandiaga Uno


TS
putri..mia
Abu Janda Beberkan Data Terbaru Mahar Politik Sandiaga Uno
Quote:
Abu Janda Beberkan Data Terbaru Mahar Politik Sandiaga Uno, Lebih Mencengangkan Ketimbang Andi Arief

Abu Janda alias Permadi Arya
POJOKSATU.id, JAKARTA – Kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno makin meruncing. Abu Janda mengaku memiliki data lebih mencengangkan ketimbang yang pernah diungkap Andi Arief.
Pegiat medsos pemilik nama asli Permadi Arya itu pun membeberkannya melalui akun twitter @Sbaik_Abujanda.
Ia membeberkan, Sandiaga menghargai setiap kursi PAN dan PKS di DPR senilai Rp10 miliar.
“Sbaik dapat informasi MAHAR Sandiaga utk PKS dan PAN menghargai 10M per kursi anggotanya di DPR RI,” tulisnya.
Menurut Permadi, mahar untuk PAN dan PKS diserahkan dalam bentuk dolar Singapura (SGD).
Pihak yang menyerahkan adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani di dua tempat berbeda.
Caranya, Zulkifli Hasan mengutus anak Amien Rais, Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Yandri Susanto menemui Rosan.
“Untuk serah terima pada tanggal 7 aguatus pukul 20.00 di kawasan Senayan,” tutur Arya kepada 56 ribu pengikutnya di Twitter.
Sedangkan mahar ke PKS, tutur Arya, diserahkan ke kantor pusat partai pimpinan M Sohibul Iman itu.
Ketua DPD Gerindra DKI Ngaku Didatangi Orang PKS, Dipaksa Tandatangan Setuju Pengganti Sandiaga
Pihak yang menerima adalah Sohibul sendiri dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman. Yakni pada 7 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB.
Arya menambahkan, sehari setelah penyerahan mahar, Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno pun memenuhi ‘jual-beli’ tersebut.
Yakni dengan mengeluarkan surat dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan capres dan cawapres yang diusung di Pilpres 2019.
Sedangkan pada 8 Agustus 2018, lanjutnya, Prabowo mengeluarkan perintah kepada Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Perintahnya adalah mempersiapkan deklarasi Prabowo-Sandiaga pada 9 Agustus 2018 pukul 10.00.
“Lalu Fadil Zon dan tim kecil PKS diminta Prabowo menjelaskan proses ini ke tim kecil Partai Demokrat,” paparnya.
Untuk diketahui, kasus dugaa mahar politik ini pertama kali dibeberkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief memalui akun twitter miliknya.
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut, Sandiaga Uno memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PAN dan PKS.
Andi menyebut, uang itu sebagai ‘pelicin’ agar kedua parpol tersebut menyetujuinya sebagai cawapres Prabowo.
PAN dan PKS sendiri kemudian membantah keras adanya mahar politik tersebut.
Akan tetapi, justru Sandi yang akhirnya mengakui pemberian uang kepada PAN dan PKS.
Ia beralasan, uang itu diberikan sebagai biaya kampanye dan pemenangan di Pilpres 2019.
Anehnya, uang itu diberikan Sandi kepada PAN dan PKS, sebelumny Prabowo menentukan Sandi sebagai cawapresnnya.
(*)

Abu Janda alias Permadi Arya
POJOKSATU.id, JAKARTA – Kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno makin meruncing. Abu Janda mengaku memiliki data lebih mencengangkan ketimbang yang pernah diungkap Andi Arief.
Pegiat medsos pemilik nama asli Permadi Arya itu pun membeberkannya melalui akun twitter @Sbaik_Abujanda.
Ia membeberkan, Sandiaga menghargai setiap kursi PAN dan PKS di DPR senilai Rp10 miliar.
“Sbaik dapat informasi MAHAR Sandiaga utk PKS dan PAN menghargai 10M per kursi anggotanya di DPR RI,” tulisnya.
Menurut Permadi, mahar untuk PAN dan PKS diserahkan dalam bentuk dolar Singapura (SGD).
Pihak yang menyerahkan adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani di dua tempat berbeda.
Caranya, Zulkifli Hasan mengutus anak Amien Rais, Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Yandri Susanto menemui Rosan.
“Untuk serah terima pada tanggal 7 aguatus pukul 20.00 di kawasan Senayan,” tutur Arya kepada 56 ribu pengikutnya di Twitter.
Sedangkan mahar ke PKS, tutur Arya, diserahkan ke kantor pusat partai pimpinan M Sohibul Iman itu.
Ketua DPD Gerindra DKI Ngaku Didatangi Orang PKS, Dipaksa Tandatangan Setuju Pengganti Sandiaga
Pihak yang menerima adalah Sohibul sendiri dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman. Yakni pada 7 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB.
Arya menambahkan, sehari setelah penyerahan mahar, Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno pun memenuhi ‘jual-beli’ tersebut.
Yakni dengan mengeluarkan surat dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan capres dan cawapres yang diusung di Pilpres 2019.
Sedangkan pada 8 Agustus 2018, lanjutnya, Prabowo mengeluarkan perintah kepada Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Perintahnya adalah mempersiapkan deklarasi Prabowo-Sandiaga pada 9 Agustus 2018 pukul 10.00.
“Lalu Fadil Zon dan tim kecil PKS diminta Prabowo menjelaskan proses ini ke tim kecil Partai Demokrat,” paparnya.
Untuk diketahui, kasus dugaa mahar politik ini pertama kali dibeberkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief memalui akun twitter miliknya.
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut, Sandiaga Uno memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PAN dan PKS.
Andi menyebut, uang itu sebagai ‘pelicin’ agar kedua parpol tersebut menyetujuinya sebagai cawapres Prabowo.
PAN dan PKS sendiri kemudian membantah keras adanya mahar politik tersebut.
Akan tetapi, justru Sandi yang akhirnya mengakui pemberian uang kepada PAN dan PKS.
Ia beralasan, uang itu diberikan sebagai biaya kampanye dan pemenangan di Pilpres 2019.
Anehnya, uang itu diberikan Sandi kepada PAN dan PKS, sebelumny Prabowo menentukan Sandi sebagai cawapresnnya.
(*)
Klo sampai berani terbuka hingga berani sebut nama, waktu dan lokasi seperti ini, biasanya pasti hoaks

Cebong mana faham


Diubah oleh putri..mia 24-08-2018 10:24
16
9.6K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan