Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Venezuela Surga Minyak Kini Dilanda Krisis Parah, Kok Bisa?
Kamis, 23 Agu 2018 14:05 WIB

Venezuela Surga Minyak Kini Dilanda Krisis Parah, Kok Bisa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance


Foto: VENEZUELAN GOVERNMENT TV/Handout via REUTERS TV

Jakarta - Nasib buruk tengah menimpa Venezuela. Negara kaya minyak alias surga minyak itu kini didera krisis ekonomi parah. Kok bisa?

Dilansir dari BBC, Kamis (23/8/2018), Venezuela merupakan negara yang kaya minyak. Cadangan minyak di Venezuela bahkan terbesar di dunia, Namun, emas hitam ini justru menjadi akar persoalan krisis ekonomi di Venezuela.

Pemerintah Venezuela mengandalkan minyak untuk pemasukan negaranya. 95% pemasukan ekspor berasal dari minyak. Saat harga minyak tinggi, Venezuela ketiban rezeki dari penjualan minyak.

Hugo Chaves, Presiden yang berkuasa dari 1999 hingga 2013 menggunakan pendapatan negara dari minyak untuk program mengurangi kemiskinan. Program tersebut salah satunya Misi Perumahan di mana 2 juta rumah dibangun.

Sayang, Venezuela justru apes saat harga minyak anjlok di 2014. Pemerintah Venezuela dihadapkan pada kekurangan pembiayaan dan harus memotong program-program populernya.

Jatuhnya minyak bukan satu-satunya pemicu krisis. Pemerintah Venezuela mematok harga kebutuhan pokok seperti tepung, minyak goreng, hingga keperluan mandi untuk meringankan beban orang miskin. 

Niat baik pemerintah ini justru menjadi bumerang.

"Ini berarti banyak perusahaan tidak lagi meraup keuntungan saat memproduksi barang-barang ini, sehingga mereka bangkrut," tulis laporan BBC.

Diperparah lagi kelangkaan mata uang asing untuk impor. Di 2003 Chaves memutuskan mengendalikan mata uang asing. 

Sejak saat itu, warga Venezuala yang bermaksud menukar bolivar dengan dolar harus mendaftar terlebih dahulu ke badan mata uang yang dikendalikan pemerintah.

"Hanya pihak-pihak yang dipandang memiliki alasan kuat untuk membeli dolar, misalnya untuk mengimpor barang, diizinkan untuk menukar bolivar mereka berdasarkan nilai tukar tetap yang ditentukan pemerintah," tulis BBC.

Alhasil, kebijakan tersebut justru memicu maraknya peredaran dolar AS di pasar gelap.

"Karena banyak warga Venezuela yang tidak dapat membeli dolar dengan bebas, pasar gelap berkembang dan inflasi meningkat," bunyi keterangan BBC lebih lanjut.

Sumber
elpish1992
anasabila
anasabila dan elpish1992 memberi reputasi
2
14.2K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan