Talbiyah Politik?
Ketika jama’ah haji atau jama’ah umrah mengumandangkan talbiyah, sebenarnya mereka sedang mengikrarkan pernyataan tauhid kepada Allah dan mengikrarkan pernyataan anti syirik.
Sesungguhnya kalimat talbiyah berisi pernyataan tauhid kepada Allah dan penentangan terhadap syirik.
Seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, bernama Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ketika menjelaskan sifat haji Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertalbiyah dengan tauhid, yaitu:
لَبيْكَ اللهُم لَبيْكَ، لَبيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَبيْكَ، إِن الْحَمْدَ وَالنعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ. رواه مسلم
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”.[1]
Maka Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu mensifati talbiyah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas sebagai talbiyah dengan tauhid. Sebab di dalamnya berisi pemurnian peribadatan hanya kepada Allah dan membuang kemusyrikan.
Hal ini juga membuktika bahwa kalimat-kalimat talbiyah itu bukan semata lafal-lafal kosong, tetapi mengandung makna agung yang merupakan ruh dan asas agama, yaitu tauhidullah.
Melihat video ini, pembawa kaos itu benar-benar sudah terasuki hawa nafsu yang luar biasa. Ini bukan lagi politisasi agama, tapi mempolitikkan Tuhan. Mereka jelas gerombolan yang menyatakan bahwa Prabowo itu keinginan Allah.
Jadi jelas sudah, siapa yang memakai agama secara kotor untuk politik, bukan agama sebagai landasan berpolitik secara Islami.
#ShameOnYouPKS
#2019TenggelamkanPKS
Quote:
Beredar sebuah foto di dunia maya yang memperlihatkan sejumlah jemaah haji asal Indonesia membentangkan spanduk #2019GantiPresiden di Tanah Suci. Dalam unggahan tersebut terdapat dua foto sekelompok orang berpakaian haji membentangkan spanduk #2019 Ganti Presiden. Selain spanduk, dalam salah satu foto terlihat seorang laki-laki mengenakan kaus dengan tulisan yang sama.
Belum diketahui jamaah haji mana yang berani membentangkan spanduk tersebut. Namun, dalam caption foto itu, dijelaskan jamaah haji itu asal Kabupaten Majalengka.
"Ini merupakan foto rombongan haji Majalengka. Saat jamaah tiba di lokasi tujuan ziarah di Jabal Uhud, Madinah Al Munawarah, Saudi Arabia." Demikian isi caption foto yang tersebar di Facebook tersebut.
Namun, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kabupaten Majalengka Kiki Basuki mengatakan bahwa rombongan jamaah haji asal daerahnya masih di Mekah bukan di Madinah.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyaranka persoalan tersebut ke Bawaslu Jawa Barat. "Silakan konfirmasi ke Bawaslu Jabar," kata Dewi seperti dikutip JPNN.com (Jawa Pos Group), Jumat (17/8).
Sedangkan salah satu Komisioner Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan, meminta kepada seluruh elemen masyarakat tetap menjaga suasana iklim kondusif di tengah masyarakat. Terlebih jemaah haji seharusnya fokus dalam melaksanakan ritual ibadah kepada Allah Swt.
"Memang itu ada hak konstitusional warga, namun alangkah eloknya agar tetap menjaga suasana kondusif dan tidak mencampurkan adukan urusan ibadah dengan isu politik," tutur dia.
Sementara itu, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98) Willy Prakarsa menyayangkan sikap sekelompok orang jamaah yang membentangkan spanduk #2019GantiPresiden di Tanah Suci. Padahal kawasan yang seharusnya sebagai tempat untuk berdoa kepada Allâh Subhanahu wa Ta'ala, malah dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan politik.
”Kita sangat sayangkan musim Haji tahun 2018 ini jadi pelesiran, di Tanah Suci dijadikan ajang selfie #2019GantiPresiden, sangat memprihatikan" kata Willy.
Willy pun mempertanyakan di mana moralitas sekelompok orang yang melakukan hal tersebut. Lantaran sangat berani di Tanah Haram yang semestinya bebas dari kepentingan politik di manfaatkan untuk memuaskan hasrat politik.
Di sisi lain akibat mengetahui adanya hal tersebut Willy yang sebenarnya ingin menunaikan ibadah haji padahal Rabu15 Agustus 2018 mengunakan Pesawat Saudi Arabia terpaksa membatalkan lantaran merasa malu bila setibanya disana melihat perilaku politik sekelompok orang tersebut.
"Harusnya saya menunaikan ibadah haji, kemudian saya batalkan dan itu bisa di chek ke Bandara Soetta. Ril dan Fakta apa adanya," pungkas dia.
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/17/08/2018/spanduk-dan-kaos-2019gantipresiden-terbentang-di-tanah-suci