Kesal Volume Ekspor Tertinggal di ASEAN, Jokowi Salahkan Kemendag
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tak puas dengan kinerja ekspor Indonesia selama ini. Ia meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengevaluasi upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai perdagangan tersebut.
"Setelah pembukaan (Raker) tolong Pak Menteri secara detil dievaluasi dan apa yang harus dilakukan. Jangan raker tapi tidak memunculkan sesuatu yang baru dan tidak memunculkan ide baru, gagasan baru," kata Jokowi saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara Jakarta.
Jokowi membandingkan nilai ekspor Indonesia yang tertinggal dibanding negara tetangga di ASEAN. Nilai ekspor Indonesia pada tahun lalu sebesar US$ 145 miliar, masih kalah dengan Thailand yang ekspor mencapai US$ 231 miliar, Malaysia US$ 184 miliar dan Vietnam US$ 160 miliar. "Negara sebesar ini kalah dengan Thailand," katanya.
Pasalnya, menurut Jokowi, Indonesia dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar punya potensi sangat besar terkait ekspor. "Resources dan SDM yang sangat besar, kita kalah. Ini ada yang keliru dan harus ada yang diubah," ucapnya.
Presiden Jokowi lalu menyebut institusi Kementerian Perdagangan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab akan kinerja ekspor tersebut. "Ini tanggung jawab saudara sekalian," tuturnya.
Di awal pidatonya Jokowi mengingatkan bahwa ia berulang kali telah menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya didorong oleh dua hal, yakni investasi dan ekspor. "Bagaimana kita bisa meningkatkan investasi dan meningkatkan ekspor. Hanya itu, gak ada yang lain," katanya. "Oleh sebab itu Kementerian Perdagangan sangat berperan sekali terutama di satu hal ekspor."
Dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan ini beberapa menteri dan kepala lembaga hadir mendampingi Jokowi, diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain itu juga ada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.
Yg dibilang Jokowi sdh benar. Sebagai pimpinan, dia sdh memfasilitasi apa yg dibutuhkan oleh kemendag. Tugas kemendag utk mengeksekusinya. Nyatanya ekspor kita memble.
Kalo ini kejadian ditempat ane, gua kasih warning ni mendagnya....
Original Posted By kuwepukis►Yg dibilang Jokowi sdh benar. Sebagai pimpinan, dia sdh memfasilitasi apa yg dibutuhkan oleh kemendag. Tugas kemendag utk mengeksekusinya. Nyatanya ekspor kita memble.
Kalo ini kejadian ditempat ane, gua kasih warning ni mendagnya....
iya kalo elo .... kalo jokowi ... ya nunggu bewok lah .... atau simbok ... mana pernah jokowi ambil keputusan strategis
"Setelah pembukaan (Raker) tolong Pak Menteri secara detil dievaluasi dan apa yang harus dilakukan. Jangan raker tapi tidak memunculkan sesuatu yang baru dan tidak memunculkan ide baru, gagasan baru," kata Jokowi saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara Jakarta.
Enak bgt lo Jok, kerjanya cuma nyuruh orang mikir, presiden ongkang-ongkang kaki
mbok ya ditegur langsung menterinya kan punya no hpnya atau panggil langsung ke istana, tegur kalau masih mbandel ya pecat, kan menteri cuma pembantu presiden terserah presiden mau di pakai lagi atau enggak
Original Posted By jabrikmacho►yg begini kok ngomong ke media pak, ngsin ngisini
mbok ya ditegur langsung menterinya kan punya no hpnya atau panggil langsung ke istana, tegur kalau masih mbandel ya pecat, kan menteri cuma pembantu presiden terserah presiden mau di pakai lagi atau enggak
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.