- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asian Games 2018, Belajarlah Dari Jepang Menjaga Attitude


TS
c4punk1950...
Asian Games 2018, Belajarlah Dari Jepang Menjaga Attitude
Asian games sedang berlangsung, masyarakat bersuka cita menyambutnya walau banyak juga yang dongkol karena kebijakan ganjil genap di berlakukan, tapi secara keseluruhan mata asia saat ini tertuju pada penyelenggaraan olahraga yang eventnya sangat jarang diadakan di negeri ini.

Dengan banyaknya olahragawan yang berpartisipasi dengan menyumbangkan medali untuk negaranya, tentu saja hal ini menjadi bagian dari hiruk pikuknya Asian Games saat ini.
Lalu bagaimana dengan pagelaran Asian Games di negara kita ? Apakah semua serba sempurna ?
Tidak ada gading yang tak retak mungkin itu ucapan yang bisa saya sampaikan kepada juragan, namun secara keseluruhan penyelenggaraan ini dinilai baik bahkan negara Jepang pun ingin belajar dari Indonesia dalam hal persiapan mereka menjelang olimpiade 2020.
Ketika Jepang ingin belajar dari negeri ini, negara yang ketika pembukaan membawa bendera Indonesia kita pun harus belajar dari negara tersebut, apa yang bisa kita ambil sisi positif dari mereka ?
Attitude ya istilahnya adalah tingkah laku atau perilaku seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan sesama manusia, inilah yang dinamakan attitude dengan budaya menghargai orang lain, dan malu ketika berbuat salah hal seperti ini harusnya tertanam dalam jiwa bangsa ini, tentu saja terlebih lagi tentang masyarakatnya yang peduli akan lingkungan.

Seperti sudah banyak berita di media massa, atlet Jepang yang kedapatan mengunakan jasa PSK di pulangkan ke negaranya atas dasar melanggar kode etik sebagai atlit olahraga di negaranya. Mereka adalah atlit Basket yang bernama Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Yuya Nagayoshi, dan Takuma Sato ada empat atlit yang bertindak konyol ketika berada di Jakarta.
Menggunakan PSK di Jepang sebenarnya legal tapi ketika menjadi atlit dan membawa nama negara hal itu melanggar peraturan dan nama baik negara, hingga akhirnya NOC (Komite Olimpiade Nasional) Jepang langsung mencabut akreditasi mereka, dan memulangkan mereka tanpa di biayai lagi oleh pemerintah namun biaya masing-masing alias pribadi.
Ketika tiba di negaranya mereka pun lantas disuruh minta maaf atas kesalahannya karena telah membuat malu nama negara, hingga akhirnya di pandang negatif sebagai atlit yang ber attitude buruk.

Namun dibalik itu timbul pertanyaan mengapa mereka di pulangkan dengan biaya sendiri dan meminta maaf pada masyarakat, ternyata eh ternyata NOC itu di biayai oleh pajak rakyat jadi mereka yang berjuang saat ini di Asian Games di biayai oleh rakyatnya, jadi bila ada yang melakukan kesalahan para atlit tersebut harus minta maaf pada seluruh rakyat Jepang bahkan karir atlitnya bisa saja terkubur karena sudah mencoreng negara.
Lalu bagaimana dengan kasus korupsi rakyat di nusantara ini ? Nampaknya boro-boro minta maaf malah bikin drama dagelan sambil dadah-dadah seperti pahlawan kesiangan. Bukannya malu menjadi mantan tipikor malah mencalonkan diri kembali dalam pilkada, benar saja ketika attitude suatu negara buruk terutama penguasanya tinggal tunggu kehancuran negara tersebut yang katanya sih ada yang ngomong tahun 2030, tapi entahlah mungkin cuma omong kosong dan retorika belaka tapi yang jelas belajarlah pada Jepang dalam menjaga budaya malu.
Dari pada kita malu, menjadi negara terkorup di dunia mending kita nyari kopi yuk gann...kopi mana kopi....

Referensi
https://m.merdeka.com/peristiwa/fakt...i-jakarta.html
Diubah oleh c4punk1950... 22-08-2018 14:48
0
1.7K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan