Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

icarduzAvatar border
TS
icarduz
Inalum Pastikan Pinjaman Bank untuk Akuisisi Freeport Sudah Aman
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memastikan pembiayaan dari pinjaman sindikasi bank untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia sudah aman. Namun, induk usaha BUMN tambang ini masih menghitung besaran pinjaman masing-masing bank.

“Besarannya masih disimulasikan supaya tepat hitungannya,” ujar Head Of Corporate Communication Inalum Rendi A. Witular kepada Katadata.co.id, Selasa (21/8).

Simulasi penghitungan pinjaman ini, ditargetkan selesai sesegera mungkin, meski Rendi tak menjawab secara pasti waktu selesainya. Dia juga tidak mau menyebutkan besaran bunga yang akan diberikan oleh pihak bank. Adapun kebutuhan dana Inalum untuk membeli hak kelola Rio Tinto dan saham Freeport milik Indocopper mencapai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 55 triliun.

Sindikasi bank yang akan memberikan pinjaman untuk Inalum terdiri dari 11 bank asing. Konsorsium bank-bank pemberi pinjaman itu akan dipimpin bank asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). (Baca: Mitsubishi Pimpin Bank Pemberi Dana ke Inalum)

Sementara perbankan dalam negeri, termasuk bank plat merah, menyatakan enggan memberikan pinjaman ke Inalum karena beberapa alasan. Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baiquni mengatakan tak mampu bersaing bunga yang ditawarkan oleh bank asing.

Bank Mandiri juga mempersilakan bank asing untuk memberikan pinjaman kepada Inalum. Alasannya, rasio penyaluran kredit terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam bentuk valuta asing (Valas) Bank Mandiri masih besar.

“LDR kami memang cukup menantang di valas, ini semenjak adanya volatilitas di pasar global, kan banyak penarikan dana valas. Sehingga untuk danai dalam skala besar dalam dolar AS, ini lebih menantang,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, bulan lalu.

(Baca: Poin Krusial Stabilitas Investasi Freeport Selesai Dibahas)

Selain pinjaman, pendanaan juga berasal dari dana kas internal untuk membeli 40% hak kelola Rio Tinto yang akan dikonversi menjadi saham Freeport Indonesia dan 9,36% saham PT Indocopper Investama.

Rendi yakin, Inalum bisa melunasi utang tersebut, berkaca pada kinerja keuangan Inalum sepanjang tahun lalu. Pendapatan perusahaan ini sebesar Rp 47,18 triliun. Adapun, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp 12,3 triliun dengan margin EBITDA 26,13%. Alhasil, laba tahun berjalan Inalum pada 2017 sebesar Rp 6,8 triliun.

Per akhir tahun 2017, Inalum memiliki kas sebesar Rp 16,14 triliun. Sedangkan aset perusahaan mencapai Rp 93,2 triliun dengan Return on Equity (ROE) sebesar 10,3%.

(Lihat Ekonografik: Mengapa Akuisisi Freeport Penting)

SUMBER:
https://katadata.co.id/berita/2018/0...ort-sudah-aman
0
507
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan