Quote:
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia – Denny JA (LSI Denny JA) menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf kini sudah mencapai the magic number 52.2 persen.
Namun, Jokowi kalah di kantong suara terpelajar.''Pada segmen ini, dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf sebesar 40,4 persen. Sementara dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi sebesar 44,5 persen,'' kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Selasa (21/8/2018).
Dia mengakui, kantong suara kaum terpelajar memang tak terlalu besar. Data survei menunjukan bahwa populasi kaum terpelajar (pernah kuliah atau diatasnya) hanya sebesar 9.9 persen.
''Namun kelompok ini punya kemampuan menjadi influencer dan penggiring opini publik,'' tegasnya.
Sementara, pada kantong suara pemilih milineal (usia dibawah 40 tahun), Jokowi-Ma’ruf juga sementara ini unggul. Data survei menunjukan bahwa populasi mereka yang usianya dibawah 40 tahun (generasi millenial) mencapai 44,8 persen.
Artinya bahwa kelompok pemilih ini jumlahnya signifikan dalam pilpres 2019. Dukungan Jokowi-Ma’ruf pada segmen ini sebesar 50,8 persen.
''Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandi pada segmen ini sebesar 31,8 persen,'' katanya.
LSI Denny JA kembali mengadakan survei nasional pasca pendaftaran capres-cawapres ditutup 10 Agustus 2018 lalu.
Survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 persen.
Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Survei dilengkapi dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.
dongok
Pemilih Jokowi Didominasi Masyarakat Tidak Bersekolah
Quote:
Nama Joko Widodo (Jokowi) memang menjadi figur yang paling banyak dipilih berdasarkan hasil survei elektabilitas dari Populi Center. Bahkan dia mengalahkan sosok Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hanya saja, pemilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu didominasi masyarakat tak berpendidikan.
Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan, Jokowi sangat berpeluang dan banyak dipilih pemilih berpendidikan rendah.
“Untuk Jokowi dipilih sekitar 60,7 persen pemilih yang tak bersekolah. Untuk di tatanan yang sama, Prabowo dipilih 14,3 persen pemilih yang tak bersekolah," kata dia di Jakarta Barat, Kamis (2/11).
Lebih lanjut dia menuturkan, Jokowi juga dipilih mayoritas pemilih yang tak tamat SD sekitar 61,9 persen. Kemudian di kalangan pemilih itu, Prabowo dipilih 23,6 persen.
"Prabowo kebanyakan mayoritas pemilih tamatan S1 atau lebih sekitar 44,3 persen. Namun, di kalangan ini, Jokowi hanya 42,6 persen," tutur dia.
Dari segmen usia, 58,2 persen pemilih Jokowi masyarakat usia produktif (26–35 tahun). Di segmen usia yang sama Prabowo mendapatkan 34,3 persen suara.
Lalu, apabila Pemilu diadakan hari ini, Presiden Joko Widodo masih menempati urutan pertama dalam elektabilitas survei, sekitar 48,3 persen.
Survei Populi Center ini dilakukan pada tanggal 19 hingga 26 Oktober 2017 di 34 provinsi Indonesia. Dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden. Semua responden dipilih dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei ini kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
dungu
Bukan rahasia, kalo jokowi bisa jadi presiden berkat masih banyaknya orang bodoh di republik ini, jadi kalo mau ngalahin jokowi, cukup cerdaskan rakyat indonesia, niscaya jokowi ga bakal laku