BOGOR – Kelakuan guru ini tak patut ditiru. Betapa tidak, dia tega berbuat tak senonoh kepada empat siswi. Oleh karena itu, guru ngaji ini berurusan dengan hukum.

Perbuatan tersangka YK 38, terungkap atas cerita korban ke ibunya. Siswi SMK asal Sukajaya, Kabupaten Bogor mengaku dipaksa gurunya membuka pakaian.

Saat itu N ke rumah gurunya untuk belajar. ” Namun waktu itu anak saya dipaksa membuka celananya oleh YK,”kata ibu korban.

Setelah itu N tidak mau lagi belajar bersama teman-temannya di rumah gurunya itu. “Karena sikapnya berubah, saya tanya,”kata Im, ibu N kepada wartawan, Selasa (14/8/2018).

“Setelah ditelusuri, rupanya putri saya jadi korban pencabulan sang guru,” ujarnya lagi.

“Anak saya ngaku dicabuli sama gurunya. Makanya jadi trauma dan tidak mau mengaji lagi,” tutur Im.

Kasus ini membuat gempar warga Kampung Pasirmanggu, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari informasi yang diperoleh, bukan hanya N yang jadi korban. Ada tiga siswi lainnya di kampung tersebut yang juga mendapat perlakuan tak senonoh.

Mereka adalah R 14, M 13, dan S 13.Ketiga siswi SMP ini dipaksa gurunya melepas baju mereka usai belajar.

Hewi 35, ibu R, membenarkan hal ini.”Anak saya juga jadi korban pencabulan,” tuturnya.
Dari pengakuan korban, pelaku mengancam setiap korban jika tak memenuhi keinginannya.

“Anak saya diancam dipukul. Kalau soal berapa kalinya, saya nggak tahu persis. Cuma dari pengakuan ada yang baru satu kali sampai dua kali,” ujarnya.

Dari informasi di lapangan, ada sekitar 15 anak yang tiap harinya belajar di rumah YK.
Pelaku YK membuka kursus ngaji sekutar lima tahun lalu.

“Pelaku YK ini buruh tani. Malamnya dia buka guru ngaji. Pelaku YK sudah punya dua anak. Empat anak yang mendapat perlakuan cabul pelaku, selalu diatur waktu belajarnya terakhir oleh pelaku. Ternyata ini strategi pelaku,” kata seorang tetangga berinisial AS.
Pelaku menjalankan aksi jahatnya, saat istrinya sedang tidak ada di rumah.

Kanit Reskrim Polsek Cigudeg, Ipda Suyadi membenarkan adanya kasus pencabulan ini.
“Keempatnya masih sekolah. Ada yang SMP dan SMK di salah satu sekolah di Kabupaten Bogor,” kata Ipda Suyadi.

Atas laporan keluarga korban, polisi akhirnya mengamankan pelaku.

“Pelaku sudah kami amankan. Untuk ke empat korban, saat diperiksa di unit PPA Polres Bogor, didampingi orang tuanya,” tandasnya. (yopi/b)

sumber