KRICOM - Pasangan bakal calon (balon) presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah telak dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Hal ini diketahui dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dari enam segmen pemilih, yakni pemilih muslim, non-muslim, perempuan, terpelajar, wong cilik, dan milenial, Prabowo hanya menang di kalangan pemilih terpelajar.

"Di pemilih kaum terpelajar, yakni pemilih dengan tingkat pendidikan minimal sarjana, Prabowo-Sandiaga unggul tipis dengan persentase 44,5 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 40,4 persen. Untuk yang belum menentukan pilihan sebanyak 15,1 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Selain itu, lanjut Adjie, Prabowo-Sandiaga harus mengakui keunggulan Jokowi-Ma'ruf. Di kalangan pemilih muslim, Jokowi-Ma'ruf unggul telak dengan 52,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 27,9 persen.

Kemudian di kalangan pemilih non-muslim, Jokowi-Ma'ruf juga perkasa dengan 47,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 43,6 persen.

Selanjutnya pemilih wong cilik dengan tingkat pendapatan masyarakat di bawah Rp 2 juta. Jokowi-Ma'ruf menang dengan 54,7 persen dan Prabowo-Sandi hanya 25,2 persen.

Jokowi-Ma'ruf kembali menang telak terhadap pemilih gender perempuan dengan 50,2 persen, Prabowo-Sandiaga 30 persen.

Yang juga mengejutkan, pemilih dengan usia 17-39 tahun atau kerap disebut pemilih milenial juga lebih memilih Jokowi-Ma'ruf dengan 50,8 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 31,8 persen.

Kendati kalah telak, namun Prabowo-Sandiaga bisa saja mengatrol suaranya dengan memanfaatkan pemilih di kalangan terpelajar.

Pasalnya, lanjut Adjie, pemilih terpelajar memiliki pengaruh yang cukup besar jika dikelola dengan baik oleh Prabowo-Sandiaga.

"Segmen pemilih berpendidikan tinggi, biasanya mereka adalah influencer dan penggiring opini. Bisa saja mereka gunakan untuk mengalahkan Jokowi," pungkasnya.

Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka yang dilakukan pada 12-19 Agustus 2018. Adapun margin of error berada di angka kurang lebih 2,9 persen.

Sumbernya nih gan, monggo di klik!

Artikel terkait, biar ga dibilang HOAX!

Lah, berarti yang pilih Jokowi, tak terpelajar gitu?? hayo agan pilih siapa? terpelajar ga?