- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Taman Ismail Marzuki sudah Cantik Dibongkar Lagi


TS
mendadakranger
Taman Ismail Marzuki sudah Cantik Dibongkar Lagi
http://news.metrotvnews.com/metro/gN...dibongkar-lagi
Komeng TS =
Belum setahun selesai di revitalisasi mau revitalisasi lagi ?
Quote:
Baru saja direvitalisasi dan diresmikan pada Oktober 2017, Taman Ismail Marzuki (TIM) akan kembali direvitalisasi tahun depan. Alasannya simpel, buat menyambut ulang tahun ke-50 TIM.
Meski pengerjaannya baru dimulai pada 2019, Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah memasukkan usulan anggaran pembentukan tim kaji ulang rencana induk TIM pada RAPBD Perubahan 2018. Pengerjaan fisiknya itu sendiri akan menggunakan APBD 2019.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro mengaku belum tahu besaran anggaran yang akan diajukan untuk pembangunan proyek revitalisasi itu. Namun, untuk pembentukan tim kaji ulang rencana induk TIM itu, pihaknya sudah mengajukan Rp446 juta di RAPBD Perubahan 2019.
"Sekarang kita review kembali. Kita lihat saja hasil review-nya nanti. Bulan November entar ada launching revitalisasinya," kata Asiantoro saat dihubungi, Minggu, 19 Agustus 2018.
Pada usulan RAPBD Perubahan 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mencantumkan pengkajian rencana induk itu sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Dari anggaran Rp446 juta yang diajukan Rp173,2 juta digunakan untuk pengkajian ulang rencana induk TIM. Sisanya, Rp273 juta digunakan untuk honor anggota tim revitalisasi tersebut.
Berbeda dengan sebelumnya, saat revitalisasi dilakukan dan diresmikan Gubernur Djarot Saiful Hidayat, revitalisasi kali ini menggunakan APBD. Di era Djarot, revitalisasi menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) sehingga tak menggerogoti APBD.
Asiantoro masih belum bisa menjelaskan konsep revitalisasi yang akan dicanangkan pada November mendatang tersebut, apakah akan melanjutkan revitalisasi yang baru dilakukan Oktober 2017 atau tidak. Konsep itu, ujarnya, menunggu hasil kajian rencana induk dari Tim Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Kejayaan era Ali Sadikin
Tim revitalisasi dibentuk Anies melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 1018/2018. Tim Revitalisasi diketuai Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Dinas Pariwisata sebagai wakil ketua. Anies juga menunjuk perwakilan seniman di dalam tim tersebut, yakni Arie Batubara, Arsono, Hidayat LPD, Yusuf Susilo Hartono, dan Mohamad Chozin. Tim tersebut bertugas mengoordinasikan seluruh pelaksanaan revitalisasi TIM.
Asiantoro menyebut motif revitalisasi itu ialah untuk mengembalikan kejayaan TIM seperti di era Gubernur Ali Sadikin. Menurutnya, kehadiran tim revitalisasi terutama dari unsur pengelola TIM dan seniman dibutuhkan untuk memberi masukan terkait konsep revitalisasi.
"Tahun ini TIM akan berulang tahun ke-50 tahun, ingin dikembalikan fungsinya seperti dulu di zaman Ali Sadikin," tutur Asiantoro.
Pada 12 Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan TIM yang sudah selesai direvitalisasi di ujung masa kepemimpinannya. Pekerjaan revitalisasi yang dilakukan saat itu meliputi perbaikan Gedung Teater Jakarta, Gedung Graha Bhakti Budaya, Plaza Teater Jakarta, perbaikan situs online TIM, dan revitalisasi kios kuliner di TIM.
Meski pengerjaannya baru dimulai pada 2019, Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah memasukkan usulan anggaran pembentukan tim kaji ulang rencana induk TIM pada RAPBD Perubahan 2018. Pengerjaan fisiknya itu sendiri akan menggunakan APBD 2019.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro mengaku belum tahu besaran anggaran yang akan diajukan untuk pembangunan proyek revitalisasi itu. Namun, untuk pembentukan tim kaji ulang rencana induk TIM itu, pihaknya sudah mengajukan Rp446 juta di RAPBD Perubahan 2019.
"Sekarang kita review kembali. Kita lihat saja hasil review-nya nanti. Bulan November entar ada launching revitalisasinya," kata Asiantoro saat dihubungi, Minggu, 19 Agustus 2018.
Pada usulan RAPBD Perubahan 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mencantumkan pengkajian rencana induk itu sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Dari anggaran Rp446 juta yang diajukan Rp173,2 juta digunakan untuk pengkajian ulang rencana induk TIM. Sisanya, Rp273 juta digunakan untuk honor anggota tim revitalisasi tersebut.
Berbeda dengan sebelumnya, saat revitalisasi dilakukan dan diresmikan Gubernur Djarot Saiful Hidayat, revitalisasi kali ini menggunakan APBD. Di era Djarot, revitalisasi menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) sehingga tak menggerogoti APBD.
Asiantoro masih belum bisa menjelaskan konsep revitalisasi yang akan dicanangkan pada November mendatang tersebut, apakah akan melanjutkan revitalisasi yang baru dilakukan Oktober 2017 atau tidak. Konsep itu, ujarnya, menunggu hasil kajian rencana induk dari Tim Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Kejayaan era Ali Sadikin
Tim revitalisasi dibentuk Anies melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 1018/2018. Tim Revitalisasi diketuai Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Dinas Pariwisata sebagai wakil ketua. Anies juga menunjuk perwakilan seniman di dalam tim tersebut, yakni Arie Batubara, Arsono, Hidayat LPD, Yusuf Susilo Hartono, dan Mohamad Chozin. Tim tersebut bertugas mengoordinasikan seluruh pelaksanaan revitalisasi TIM.
Asiantoro menyebut motif revitalisasi itu ialah untuk mengembalikan kejayaan TIM seperti di era Gubernur Ali Sadikin. Menurutnya, kehadiran tim revitalisasi terutama dari unsur pengelola TIM dan seniman dibutuhkan untuk memberi masukan terkait konsep revitalisasi.
"Tahun ini TIM akan berulang tahun ke-50 tahun, ingin dikembalikan fungsinya seperti dulu di zaman Ali Sadikin," tutur Asiantoro.
Pada 12 Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan TIM yang sudah selesai direvitalisasi di ujung masa kepemimpinannya. Pekerjaan revitalisasi yang dilakukan saat itu meliputi perbaikan Gedung Teater Jakarta, Gedung Graha Bhakti Budaya, Plaza Teater Jakarta, perbaikan situs online TIM, dan revitalisasi kios kuliner di TIM.
Komeng TS =
Belum setahun selesai di revitalisasi mau revitalisasi lagi ?

3
3K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan