Dengan ketatnya peraturan kontent negatif yang dilakukan semua pihak untuk memblock semua kontent di media sosial yang berbau negatif, baik itu pemerintah dengan internet positifnya dan juga kontent-kontent di berbagai layanan mesin pencari seperti google.



Nampaknya situs-situs berbau negatif akan sulit di cari, dan hal ini menandakan sudah demikian akutnya pengguna internet yang mengakses kontent negatif hingga membahayakan masyarakat secara keseluruhan, terutama anak kecil yang orang tuanya gaptek dengan masalah teknologi yang semakin cepat.

Maka kasus-kasus berupa potongan video yang tak pantas dilihat karena mengumbar aurat manusia dan pastinya akan menghebohkan jagat maya baik itu dari golongan artis, pejabat, akademisi sepertinya kedepannya tak akan bisa diakses lagi dan untuk kedepannya diharapkan hal ini tidak terulang lagi dan banyak di inginkan oleh masyarakat tidak ada lagi kasus serupa di masa depan, karena sama sekali tak ada manfaatnya.

Sudah banyak korban dari video yang tak bertanggung jawab tersebar hingga di tonton ribuan orang, baik itu yang hanya mirip maupun pemerannya memang bintang yang sesungguhnya. Bahkan menariknya kontent seperti itu memiliki penggemar sangat tinggi, entahlah hanya sekedar rasa ingin tahu, atau suka dengan hal-hal seperti itu yang jelas jutaan pasang mata memang penasaran dengan sesuatu yang viral namun berkontent negatif.



Setidaknya dengan banyaknya kasus yang sudah terjadi, setidaknya menjadi pembelajaran dilarang mengirimkan picture, video aurat kita kepada seseorang, intinya jangan telanjang di depan kamera.

Banyaknya kasus yang berawal dari medsos yang bisa menimbulkan kemungkaran yang besarpun sering terjadi, seperti para perempuan yang bemain jejaring sosial hingga berkenalan dengan lawan jenis di media tersebut lalu bertemu untuk memadu kasih, hingga akhirnya melakukan hubungan yang dilarang Tuhan sambil mengambil gambar untuk sebuah kenangan, disinilah awal mula petaka terjadi.



Pastinya yang menjadi korban sekali lagi selalu wanita, sedangkan lelaki tak mau disalahkan mereka selalu berdalih bahwa lelaki itu buaya, untuk itu bagi kalian yang masih gadis atau masih jadi istri sah dari seorang suami, banyak para penggoda syahwat di jejaring sosial bila kamu tanggapi apalagi si lelaki sudah beristri maka cap pelakor pun hadir dalam diri kalian.

Setidaknya berfikir cerdaslah, lelaki itu hampir rata-rata menurutkan syahwatnya dibandingkan kebaikannya, jadi bila ada yang terlihat baik itu hanya kamuflase agar syahwatnya bisa tersalurkan ketika tepat waktunya. Dan wanita memang butuh perhatian dan rayuan gombal, untuk itu banyaklah mengingat mati karena dengan ingat akan mati itulah rayuan dari Tuhan agar para wanita tidak tergoda pada lelaki yang sering datang menggoda untuk melakukan perbuatan zina.

Daripada banyak bercanda di medsos dengan hal yang tak berguna lebih baik kita ngaskus sambil diskusi dengan ditemani secangkir kopi, monggo serupuutt dolo



c4punk@2018

Referensi tulisan

https://m.cnnindonesia.com/teknologi...i-konten-porno