Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wolfvenom88Avatar border
TS
wolfvenom88
Utang Pemerintah Nambah Rp 1.664 Triliun Selama Dipimpin Jokowi
Jakarta - Total utang pemerintah belakangan ini menjadi sorotan dan banyak dibahas oleh beragam kalangan. Mulai dari orang biasa sampai kalangan yang memiliki pengaruh terhadap Indonesia.

Selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), sejak empat tahun atau periode 2014-2018 jumlah utang pemerintah bertambah dari Rp 2.608,8 triliun menjadi Rp 4.253,02 triliun per Juli.

Mengutip Dokumen Nota Keuangan, Jakarta, Senin (20/8/2018), posisi utang pemerintah pada 2014 sampai Juli 2018 telah bertambah Rp 1.644,22 triliun.

Baca juga: Cicil Utang 400 Triliun, Sri Mulyani: 44% Warisan Masa Lalu

"Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong efisiensi pengelolaan utang, pemenuhan aspek kehati-hatian (prudent), dan pemanfaatan utang secara produktif sehingga berkontribusi optimal bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," tulis Dokumen Nota Keuangan.

Kenaikan utang pemerintah saat periode Jokowi-JK tersebut sebagian besar bersumber dari SBN, utamanya SBN dalam denominasi rupiah. Hal itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengutamakan pengadaan utang baru dalam mata uang rupiah dalam rangka pengembangan pasar domestik menuju kemandirian pembiayaan.

Pada 2014, total utang pemerintah sebesar Rp 2.608,8 triliun. Utang tersebut kembali bertambah di 2015 menjadi Rp 3.165,1 triliun. Pada 2016, utang pemerintah kembali bertambah menjadi Rp 3.515,5 triliun, dan pada 2017 kembali bertambah menjadi Rp 3.995,1 triliun, dan terakhir di Juli 2018 menjadi Rp 4.253,02 triliun.

Baca juga: Utang dari Zaman Soeharto hingga Jokowi, Mana Paling besar?


(hek/fdl)


https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4174452/utang-pemerintah-nambah-rp-1664-triliun-selama-dipimpin-jokowi



Ini Posisi Rupiah Era Jokowi, Masih lebih baik Era SBY


Jakarta – Era Presiden Jokowi, Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.499 pada hari ini Rabu (25/7).
Mengutip data perdagangan Reuters, di pasar valuta asing, dolar AS kemudian melesat dan mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 14.510. Posisi dolar AS kemudian sempat melemah ke Rp 14.500 sebelum kembali lagi ke Rp 14.510.
Menurut banyak pengamat menyebutkan di Era Jokowi, tekanan Asing lebih kuat dan membuat gejolak pasar Indonesia. Dolar menguat lantaran bursa saham masih dikuasai asing.
Sementara di era SBY, Nilai tukar dolar kisaran Rp 9.000 sampai Rp 10.000. Naiknya dolar saat era SBY juga dipengaruhi suhu politik pada saat pemilu tahun 2014 lalu sedang mengalami kegaduhan.

https://www.deliknews.com/2018/07/25/ini-posisi-rupiah-era-jokowi-masih-lebih-baik-era-sby/?amp_markup=1


rezim om beye jelas banget duit utang muter di rakyat, rezim jaman now ntah menguap kemana duitnya emoticon-Nohope
-1
2.6K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan