- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Kejawen Bonokeling Upacara Kemerdekaan di Atas Perahu


TS
dewaagni
Warga Kejawen Bonokeling Upacara Kemerdekaan di Atas Perahu
Warga Kejawen Bonokeling Upacara Kemerdekaan di Atas Perahu
Arbi Anugrah - detikNews

Warga kejawen Bonokeling upacara di atas perahu (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Cilacap - Masyarakat adat Bonokeling di Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap menggelar upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 di atas perahu di tengah sungai Bengawan Adiraja. Mereka mengenakan pakaian adat dan menggunakan bahasa 'ngapak'.
"Di sini memang pakaian adatnya seperti ini. Kita memang kulturnya seperti ini dari dulu masyarakat adat Bonokeling masih terkait," kata Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bengawan Adiraja, Giran Chandra, Jumat (17/8/2018).
Menurut dia, penggunaan pakaian adat dalam dan penggunaan bahasa ngapak dalam upacara karena hampir setiap harinya masyarakat di Desa Adiraja sudah terbiasa menggunakan pakaian adat, termasuk dalam acara resmi. Demikian juga dengan penggunaan bahasa ngapak.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
"Hampir 99 persen masyarakat adat Bonokeling, dalam keseharian yang sudah sepuh ya masih pakai pakaian adat. Tapi karena keterbatasan saat aktivitas mereka tidak pakai, paling pakainya iket kepala. Di sini memag tradisinya masih kental, kalau diundang acara resmi mereka biasanya tetap pakai pakaian adat, sejak dulu," ujarnya.
Dalam Upacara Kemerdakaan RI diatas perahu tersebut, sekitar 300-an orang ikut berpartisipasi, mulai dari nelayan, masyarakat adat hingga anak sekolah. Selain menggunakan bahasa ngapak dan pakaian adat setempat, menjelang detik-detik proklamasi mereka serempak memukul kentongan.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Kepala Desa Aditaja, Suprihadi, mengatakan di desanya terdapat sekitar 1.350 KK dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa. Sekitar 55 persen masyarakatnya merupakan penghayat kepercayaan.
"Di sini nguri-nguri tadisi kuno khas kejawen memang tidak pernah lepas, khususnya saat ada acara tertentu. Masyarakat masih menggunakan pakaian adat, biasanya yang ikut kepercayaan (penghayat). Dari 6.000 jiwa, 55 persennya itu kejawen atau penghayat. Jadi memang cukup besar," jelasnya.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
(arb/mbr)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...di-atas-perahu
Semoga aja bisa ditiru di daerah lainnya
Arbi Anugrah - detikNews

Warga kejawen Bonokeling upacara di atas perahu (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Cilacap - Masyarakat adat Bonokeling di Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap menggelar upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 di atas perahu di tengah sungai Bengawan Adiraja. Mereka mengenakan pakaian adat dan menggunakan bahasa 'ngapak'.
"Di sini memang pakaian adatnya seperti ini. Kita memang kulturnya seperti ini dari dulu masyarakat adat Bonokeling masih terkait," kata Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bengawan Adiraja, Giran Chandra, Jumat (17/8/2018).
Menurut dia, penggunaan pakaian adat dalam dan penggunaan bahasa ngapak dalam upacara karena hampir setiap harinya masyarakat di Desa Adiraja sudah terbiasa menggunakan pakaian adat, termasuk dalam acara resmi. Demikian juga dengan penggunaan bahasa ngapak.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
"Hampir 99 persen masyarakat adat Bonokeling, dalam keseharian yang sudah sepuh ya masih pakai pakaian adat. Tapi karena keterbatasan saat aktivitas mereka tidak pakai, paling pakainya iket kepala. Di sini memag tradisinya masih kental, kalau diundang acara resmi mereka biasanya tetap pakai pakaian adat, sejak dulu," ujarnya.
Dalam Upacara Kemerdakaan RI diatas perahu tersebut, sekitar 300-an orang ikut berpartisipasi, mulai dari nelayan, masyarakat adat hingga anak sekolah. Selain menggunakan bahasa ngapak dan pakaian adat setempat, menjelang detik-detik proklamasi mereka serempak memukul kentongan.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Kepala Desa Aditaja, Suprihadi, mengatakan di desanya terdapat sekitar 1.350 KK dengan jumlah penduduk sekitar 6.000 jiwa. Sekitar 55 persen masyarakatnya merupakan penghayat kepercayaan.
"Di sini nguri-nguri tadisi kuno khas kejawen memang tidak pernah lepas, khususnya saat ada acara tertentu. Masyarakat masih menggunakan pakaian adat, biasanya yang ikut kepercayaan (penghayat). Dari 6.000 jiwa, 55 persennya itu kejawen atau penghayat. Jadi memang cukup besar," jelasnya.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom
(arb/mbr)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...di-atas-perahu
Semoga aja bisa ditiru di daerah lainnya
0
2.6K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan