- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siswa SMP di NTT Pemanjat Tiang Viral Dapat Beasiswa Sampai Lulus S1 Dari PLN
TS
lensawarga
Siswa SMP di NTT Pemanjat Tiang Viral Dapat Beasiswa Sampai Lulus S1 Dari PLN
NTT, Lensawarga.com – Tentu anda masih ingat dengan aksi heroik seorang anak SMP di NTT yang videonya sempat viral saat memanjat tiang bendera dikarenakan tali pengait bendera lepas pada HUT RI Ke-73, Jumat, (17/08/2018) lalu.

Yohanis Gama Marschal Lau, Anak SMP di NTT Pemanjat Tiang Bendera Pada HUT RI Ke-73 Mendapat Beasiswa Dari PLN Sampai Lulus S1
Yohanis Gama Marschal, siswa SMP di Nusa Tengga Timur (NTT) itu mendapatkan beasiswa sampai lulus S1 dari PLN. Hal tersebut dilakukan karena pihak PLN kagum atas jiwa nasionalis dari siswa SMP Negeri Silawan, NTT itu yang dengan berani memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73.
“Aksi Yohanis sangat nasionalis sekali. Kami salut dengan anak ini. Mulai saat ini Yohanis menjadi ‘Putra PLN’ dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, dalam keterangannya, Jumat (17/08/2019).
Menurut Ali, tindakan Yohanis patut dicontoh karena memiliki rasa cinta kepada tanah air.
“Yohanis memiliki inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan dalam waktu singkat, berani mengambil resiko, membanggakan dan bisa menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia,” pungkas Ali.
Baca juga : Viral, Video Aksi Anak SMP di NTT Panjat Tiang Bendera Pada HUT RI Ke-73
Pihak PLN pun sudah mendatangi kediaman dari Yohanis. Termasuk bertemu dengan kedua orang tua Yohanis, Victorino Fahik Marschal dan Lorenca Gama.
“Mengabarkan bahwa anaknya akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga kuliah S1. Kelak besar nanti, Yohanis bercita-cita menjadi seorang tentara.
Baca juga : Gempa 6,7 SR di NTT, Warga Berlari Keluar Rumah
Video Yohanis viral di media sosial dan banyak mendapatkan respons positif. Dalam video tersebut tampak Yohanis memanjat tiang bendera dengan cekatan saat talinya putus. Sementara saat itu peserta upacara tetap tertib mengikuti upacara. Setelah Yohanis membetulkan tali bendera, upacara pun dilanjutkan.
Sebelumnya video viral itu disebut terjadi di Atambua, salah satu kecamatan di Kabupaten Belu. Tapi sebenarnya TKP ada di desa Silawan, kecamatan Tasifeto, kabupaten Belu, sekitar 14 kilometer dari Atambua.
Sumber

Yohanis Gama Marschal Lau, Anak SMP di NTT Pemanjat Tiang Bendera Pada HUT RI Ke-73 Mendapat Beasiswa Dari PLN Sampai Lulus S1
Yohanis Gama Marschal, siswa SMP di Nusa Tengga Timur (NTT) itu mendapatkan beasiswa sampai lulus S1 dari PLN. Hal tersebut dilakukan karena pihak PLN kagum atas jiwa nasionalis dari siswa SMP Negeri Silawan, NTT itu yang dengan berani memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73.
“Aksi Yohanis sangat nasionalis sekali. Kami salut dengan anak ini. Mulai saat ini Yohanis menjadi ‘Putra PLN’ dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, dalam keterangannya, Jumat (17/08/2019).
Menurut Ali, tindakan Yohanis patut dicontoh karena memiliki rasa cinta kepada tanah air.
“Yohanis memiliki inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan dalam waktu singkat, berani mengambil resiko, membanggakan dan bisa menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia,” pungkas Ali.
Baca juga : Viral, Video Aksi Anak SMP di NTT Panjat Tiang Bendera Pada HUT RI Ke-73
Pihak PLN pun sudah mendatangi kediaman dari Yohanis. Termasuk bertemu dengan kedua orang tua Yohanis, Victorino Fahik Marschal dan Lorenca Gama.
“Mengabarkan bahwa anaknya akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga kuliah S1. Kelak besar nanti, Yohanis bercita-cita menjadi seorang tentara.
Baca juga : Gempa 6,7 SR di NTT, Warga Berlari Keluar Rumah
Video Yohanis viral di media sosial dan banyak mendapatkan respons positif. Dalam video tersebut tampak Yohanis memanjat tiang bendera dengan cekatan saat talinya putus. Sementara saat itu peserta upacara tetap tertib mengikuti upacara. Setelah Yohanis membetulkan tali bendera, upacara pun dilanjutkan.
Sebelumnya video viral itu disebut terjadi di Atambua, salah satu kecamatan di Kabupaten Belu. Tapi sebenarnya TKP ada di desa Silawan, kecamatan Tasifeto, kabupaten Belu, sekitar 14 kilometer dari Atambua.
Sumber
0
3.4K
35
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan