Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
"Merdeka Atau Mati" Masih Relevankah Saat Ini ?





"Merdeka Atau Mati" kata-kata itu sering kali terdengar setiap menjelang Agustus, dimana kemerdekaan republik ini diraih dengan susah payah, dengan adanya pendudukan VOC dan juga Nippon di tanah ibu pertiwi. Entahlah kata-kata itu sangat memberikan sugesti semangat dalam dada bahwa ketika sudah merdeka hidup seakan lebih bebas dan tak ada lagi penderitaan, nenek moyang kita pun bahu membahu membangun negeri ini dengan cara mengusir agresi Belanda yang memakan ribuan nyawa.



Ketika Indonesia di proklamasikan ternyata kemerdekaan itu bukanlah sebuah tujuan banyak halangan dan rintangan, terutama mempertahankan apa yang baru di cetuskan. Perjuangan tak pernah berhenti hingga negeri ini pun mengalami pasang surut yang namanya nasionalisme, dengan banyaknya idiologi seakan negeri ini seperti keutuhan yang tak satu, diawali dari penghianat laskar po an tui yang bekerjasama dengan pihak asing yaitu membantu NICA dalam perang 10 Nopember 1945 yang tejadi di Surabaya.

Ya laskar tiong hoa yang membelot ini dilatih KNIL untuk menghancurkan kemerdekaan yang sudah di proklamirkan, berbeda dengan Kin An Tui, yakni sebuah kelompok sosial yang membantu masyarakat Tionghoa dan pribumi pada masa Jakarta diduduki Belanda di awal kemerdekaan bahkan Liem Koen Hian, tokoh Partai Tionghoa Indoneisia (PTI) yang sejak 1930 mengkampanyekan nasiolisme Indonesia pun meradang bila laskar Po An Tui dianggap nasionalis.



Ketika kaum Tionghoa terpecah belah antara nasionalis dan tidak, hal yang sama juga terjadi di belahan negeri lainnya, pemberontakan yang terjadi atas nama idiologi karena negara yang masih baru tidak mengakomodasi kepentingan mereka, entah dengan berbagai macam nama walau di awal mereka bersama namun ada PRRI/Permesta, DI TII, PKI, APRA, GAM, RMS, OPM dan lainnya beda pendapat pun membuat mereka angkat senjata.

Jadi dimasa kemerdekaan kata "Merdeka Atau Mati" menjadi abu-abu ketika banyaknya terjadi pemberontakan, untuk Merdeka itu sulit namun menjaga kemerdekaan lebih sulit lagi. Bahkan dimasa kini kemerdekaan membuat banyak para pemuda Indonesia terdegradasi nasionalismenya. Banyaknya orang berprestasi di luar sana di coment nyinyir seakan mereka beprestasi hanya untuk memberikan makan keluarganya, mereka yang nyinyir berlindung dibalik keyboard seakan mereka tak punya kepedulian tentang kebanggaan negara ini, mereka yang bangga dengan orang-orang yang berprestasi di luar negeri pun dianggap overproud.



Nampaknya saat ini kata "Merdeka Atau Mati" menjadi tak relevan lagi ketika kita kembali melihat dinamika politik negeri ini, para pejabat dan elite seakan mereka tak perduli bila rakyat banyak yang mati yang penting perutnya dan partainya besar dan berada di lingkaran kekuasaan, ini terbukti dengan banyaknya narapidana korupsi di negeri ini mereka lebih keji dari laskar po an tui, karena merekalah yang menghancurkan negeri ini dari dalam secara halus tanpa merasa takut bahwa dirinya dianggap sebagai penghianat negara.

Andaikata negeri ini di serang pihak asing secara logika saya berfikir yang angkat senjata hanyalah orang miskin yang tak bisa kemana-mana, mau tak mau ia berjuang untuk tanahnya sendiri daripada mati sia-sia sedangkan mereka yang borjuis lari mengungsi minta suaka ke negara lain tak ingin mati di tanahnya yang katanya tanah ibu pertiwi. Ahh semoga saja ini tak terjadi itu semua hanyalah khayalanku saja, tapi khayalan ini terlihat ketika terjadi kerusuhan pada tahun 1998 dimana banyak orang kaya lari pergi meninggalkan negara yang sedang chaos, takut akan terjadi civil war setelah aman mereka baru kembali.



Nampaknya saat ini "Merdeka" memang didambakan tapi kalau "Mati" itu nanti dulu lihat kepentingan pribadi kalau tak menguntungkan lebih baik "Lari", nah bagaimana menurut juragan dengan slogan "Merdeka Atau Mati" saat ini, masih relevankah ?

Setidaknya bangkitkanlah rasa nasionalisme negeri ini untuk menjaga keutuhan negara ini, dimana sudah susah payah dijaga turunkan ego turunkan emosi tak ada kehidupan yang sempurna, tetaplah bersyukur karena hidup dalam kedamaian ini adalah anugerah yang tak dapat dibeli.

Monggo yang mau coment seruupuutt dolo



c4punk@2018

Referensi

https://m.republika.co.id/berita/dun...ndonesia-part3

http://jatim.tribunnews.com/2017/08/...an-para-pemuda




Diubah oleh c4punk1950... 17-08-2018 06:27
4
2.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan