Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wolfvenom88Avatar border
TS
wolfvenom88
Meski Berat, Pengusaha Terima Suku Bunga BI Naik Jadi 5,5%
Jakarta – Pengusaha memahami keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 0,25% menjadi 5,5%, meski berat menerima keputusan tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan, keputusan itu mesti diterima. Jika tidak, kata dia, kondisi akan semakin memburuk karena dolar terus menguat.

“Kita terpaksa harus menerima tapi kita juga tahu kondisi kalau nggak dinaikkan malah tambah jelek lagi, bisa menerima dengan terpaksa,” kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Haryadi menerangkan, penguatan dolar sebenarnya bisa diantisipasi pemerintah sejak awal, namun, dia bilang, pemerintah cenderung menunda dalam mengantisipasinya.
Dia mengatakan, permasalahan tersebut seperti ekspor yang tidak terlalu kuat, investasi, hingga pariwisata.

“Karena fundamental ekspornya juga relatif tidak terlalu kuat, ekspornya, FDI (foreign direct investment) naiknya relatif kecil, pariwisata masih tertatih-tatih walaupun 14,5 juta kita masih jauh dari Thailand 32 juta turis,” ujarnya.

“Otomatis naikkan suku bunga, mengendalikan impornya. Banyak PR yang harusnya secara konsisten kita lakukan dulu-dulu, kaya orang mengerjakan PR ditunda-tunda melulu, yang harusnya prioritas ditunda, pas giliran kena impact kelabakan,” paparnya.

Dia mencontohkan, seperti pemanfaatan biodiesel B20 untuk mengurangi impor. Haryadi menuturkan, keputusan itu sudah direncanakan cukup lama tapi baru dieksekusi sepenuhnya dalam waktu dekat ini.

“Kaya B20 biodiesel itu kayaknya sudah ngomong setengah tahun yang lalu, karena kalau disiapkan dengan baik nggak harus seperti ini. Padahal jelas-jelas penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, masa tidak ambil posisi sawit kita. Karena negara kayak Brazil sukses untuk bauran energi,” kata dia.

Tapi, dia menekankan, hal ini bukan sebagai kemunduran ekonomi. Menurutnya, langkah pemerintah membuat pertumbuhan tidak semakin cepat.

“Jelek-jelak amat sih nggak, kita memperlambat pertumbuhan, bukan mundur, kita nggak ada kemunduran bahkan terkahir pertumbuhan ekonomi 5,27%, yang jadi masalah kita kurang cepat,” tutupnya.

Pengusaha lakukan penyesuaian

Haryadi menambahkan, pengusaha akan melakukan penyesuaian terhadap suku bunga yaitu menaikkan harga jual produk hingga pengurangan jumlah produksi.

“Kalau perusahaan melakukan adjusment, macam-macam bisa dari harga lebih naik, atau mengecilkan produksinya,” tambahnya.

Dia melanjutkan, penyesuaian tersebut memakan waktu yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kenaikan besaran harga maupun pengurangan produksinya. Menurut Haryadi, hal itu tergantung sektor-sektor usahanya.

Dia menambahkan, penyesuaian yang dilakukan pengusaha tidak hanya menimbang kenaikan bunga pinjaman, tapi juga nilai tukar yang kini menjadi beban pengusaha.

“Susah (menghitungnya), karena masing-masing sektor beda, misal di elektronik kan impornya banyak ada kenaikan, tapi kalau misalnya makanan kemasan expired lama kenaikan tidak terlalu kelihatan, consumer goods, juga nggak signifikan,” ujarnya.

Sebagai tambahan, BI baru saja menaikkan suku bunga acuan 0,25% atau menjadi 5,5%. Sebelumnya, suku bunga acuan BI 5,25%

https://m.detik.com/finance/moneter/d-4169391/meski-berat-pengusaha-terima-suku-bunga-bi-naik-jadi-55


terima sih terima, besok2 buruh2 diarahkan milih om wowok emoticon-siul
nona212
nona212 memberi reputasi
0
831
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan