Toko Obat Lina Farma, di Jalan Stasiun Rampah kota dan persimpangan Jalan Stasiun Kereta Api membuat warga di sana resah. Pasalnya, apotek tersebut berdiri persis di atas selokan pembuangan (drainase).

Menurut warga, lokasi toko tersebut sebelumnya berdiri kantor salah satu OKP beberapa tahun silam. Namun kantor tersebut sempat tidak berfungsi. “Dulu itu kantor IPK, tapi sudah lama gak dipakai,” ujar Edi, warga Sei Rampah, Selasa (14/8/2018) siang.

Dikatakannya, di bawah apotek tersebut berdiri merupakan saluran pembuangan air/ gorong-gorong dari Jalan Stasiun menuju sungai.

“Kami minta Bupati Sergai Ir H Soekirman memerintahkan untuk membongkar bangunan itu. Karena berada persis di tanah Negara dan tidak ada IMB-nya,” bilang Edi.

Sementara itu, Camat Sei Rampah, Nasaruddin Nasution, ketika dikonfirmasi mengatakan, sudah turun ke lokasi untuk mengecek keberadaan toko tersebut. “Sudah kita cek, memang bangunan itu (apotek) di atas drainase,” paparnya.

Menurut Nasaruddin, pemilik toko obat tersebut berdalih, bangunan ditempatinya merupakan bekas kantor IPK. Namun bangunan tersebut telah dibelinya dari oknum anggota IPK kemudian direnovasi menjadi toko obat.

“Dulu kantor IPK, tapi sudah dibeli kemudian dibangun menjadi toko obat,” terang Camat. (mad)

https://news.metro24jam.com/read/2018/08/14/60645/berdiri-di-atas-drainase-warga-desak-bupati-sergai-perintah-bongkar-toko-obat-lina-farma
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waktu masih jadi kantor IPK, kok warga tidak protes ? bupati sergai nya kok tidak bersuara waktu masih jadi kantor IPK ? takut yah ?

Bilang saja takut, berani nya sama warga biasa, tapi sama IPK ngompol di celana, memang jago kandang itu budaya asli putera daerah sumut

Petisi Sijago Kandang